"Ingatlah kata-kata yang keluar dari mulut ku ini, suatu saat aku pasti akan memiliki nya"
(Maulana Muhammad Ismail)Kota dengan gelar lautan api tempat rakyat Indonesia mati-matian untuk membela negara ini tak kalah ramainya dengan ibu kota Jakarta.
Pemandangan alam permainya tak kalah indah dengan fiksi negeri dongeng, burung-burung ramai berkicau an ,kupu-kupu banyak berterbangan menghiasi pagi di kota ini.
"Pagi Syifa! Cerah sekali pagi ini ,sayagkan kalau di lewatkan sendirian"tegur seorang laki-laki yang berlarian kecil mendekati seorang perempuan yang di panggil nya itu
"Mmmmmm, bolehkah aku menemani mu? Lanjutnya lagi
Syifa menoleh pelan ke arah orang yang memanggilnya
"Eh Ardi, pagi juga!"sambil memelankan langkahnya
"Kalaupun saya bilang tidak kau akan tetap berjalan di samping saya bukan?" Syifa bertanya balik
"Okeoke"jawab Ardi sambil membenarkan tasnya
"Owh iya, bagaimana kabar belajar di kelasmu?" Lanjut Ardi
"Yah begitulah,susah susah gampang, apalagi fisika uuughh rumiiit"jawab Syifa dengan nada kesal
Ardi lalu mengerutkan dahinya
"Benarkah?" Meyakinkan lagi,Syifa lalu mengangguk
"Apanya yang rumit?"lanjutnya lagi
"Yah tentang hitung hitungan gitu lah" jawab Syifa polos
"Nanti kalau ada pelajaran yang kurang faham tanya saja jangan malu-malu" sambil mengelus pelan kepala Syifa. Syifa tersenyum malu kerna mendapat perhatian dari Ardi
"Insyaallah" jawab Syifa pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
TETAP AKU PEMENANGNYA
Teen Fictioncerita ini hanya karangan tentang seorang perempuan yang menanti kedatangan jodoh nya dengan melalui banyak tantangan yang memilukan 😌