Daun-daun padi melambai di tiup angin, lumbung padi menguning terkena sinar matahari pagi,kota lautan api ini bukan hanya memiliki nama populer di seluruh jagat raya Indonesia,namun juga memiliki alam yang begitu sejuk dipandang oleh mata dan menyenangkan hati.
"Syifa!!"seorang perempuan berlari sangat cepat mendekati orang yang di panggilnya
"Salwa" Syifa menoleh dengan wajah kebingungan"kenapatergesa-gesa sekali?" Berusaha menenangkan nya
"Ikut aku sekarang juga"Salwa menarik tangan Syifa ketempat yang ingin di tujunya,Syifa hanya pasrah mengikutinya,
Saat tiba di depan Mading
"Lihat ini" Salwa menunjuk foto Syifa yang sedang berdiri menyediakan makanan,Syifa menatap Salwa dan tersenyum dengan tenang
"Kamu gak malu? Semua orang lagi ngeliatin foto Lo syif!!"Salwa dengan kesal melihat orang-orang di sekelilingnya
"Kenapa harus malu bukannya itu memang kerjaan saya"Syifa tersenyum hangat
"Gak nyangka gua ternyata kebanggaan sekolah kerjaannya jualan nasi" tambah seorang yang ada di belakang mereka
"Emang, cantik² miskin ternyata"tambah temannya
Salwa mulai kesal dengan tingkah mereka
"Ststststst sudah-sudah" Salwa menghentikan ocehan mereka,Syifa dengan lembut merangkul bahu Salwa
"Ayo ke kelas" lalu membawa Salwa melewati gerombolan orang-orang itu
Tiba-tiba sebua tangan kekar langsung mencabut fotonya dan menggumpal nya seperti sebuah bola lalu membuangnya ke tong sampah,dengan muka marah dia mengatakan
"Awas saja aku tau orang yang menempel kan ini akan ku balas mempermalukannya"
Dengan muka marah dia membalik badannya
"Bubar kalian semua!!!"
Semua orang di situ langsung pergi ke kelas masing-masing.Dikelas
"Kamu tau siapa yang memasang foto itu syif?" Tanya Salwa pelan,Syifa sedikit berkalut dengan pikirannya, dan sampai pada hari kemaren,dia lalu tersenyum
"Saya,saya hanya tidak ingin berprasangka buruk pada orang lain biarlah orang-orang tau kehidupan asli saya"
"Ah kamu mah selalu aja gitu,gak pernah marah Ama orang yang udah jahat"
Syifa lalu senyum dan mengelus bahu Salwa
"Intinya kita jangan jahat sama orang walaupun orang jahat dengan kita"
"Kamu memang sahabat yang baik" balas Salwa sambil memegang tangan SyifaHari-hari berlalu dengan cepat tanpa terasa wantu yang di tunggu telah tiba.
Syifa dan salwa duduk di bangku yang ada di sekeliling lapangan yang susunannya tak kalah dengan studion bola besar.
Tanpa meraka sadari ada seorang laki-laki yang sedari tadi melirik ke tempat mereka,entah dari kapan dia duduk di situ yang pastinya matanya hampir tidak berkedip melihat pemandangan itu.
"Hai Syifa,Salwa" Ardi menyapa keduanya sambil membenarkan headban di kepalanya
"Hai"jawab keduanya bersamaan
"Gak ada kata-kata buat nyemangatin aku gitu?"tanyanya senyum dengan harapan
"Mmmmmm apayah,gak pernah nyemangatin orang sih" Syifa terkekeh
"Minta semangat sama Lika sana,pasti dapat" jawab Salwa sambil menahan tawa
"Udah deh di senyumin sama kamu aja udah cukup"lalu mengacungkan jempol
"Iyaaa semangat" Syifa membalas jempolnya
"Udah turun sana ke lapangan, udah di tungguin sama childres nya sana"
Salwa terus memprovokasi nya
"Iihihiih"jawab Ardi terkekeh lalu turun ke lapangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TETAP AKU PEMENANGNYA
Dla nastolatkówcerita ini hanya karangan tentang seorang perempuan yang menanti kedatangan jodoh nya dengan melalui banyak tantangan yang memilukan 😌