BAGIAN 4

178 16 0
                                    

Pukul 9 malam Keisya belum pulang ke rumah di tambah kondisi hujan yang lebat.

Sandrina sudah beberapa kali menguap. "Ma, pa, kok abang belum pulang ya?"

"Mungkin abangmu lagi nunggu hujan reda" ucap papa.

"Iya sekarang kan hujan nya lebat banget, kasian abangmj kalo kehujanan" ucap mama.

Sandrina mengangguk menyetujui ucapan mama papanya.

Tok tok tok

"Biar aku yang bukain ma" ucap Sandrina

Cklekkk

"Mama papa sinii!!!" teriak Sandrina.

Keisya tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu. "Yaallah keisya kamu kenapa?" ucap mama khawaatir.

"Biar papa gendong keisya ke dalam" ucap papa.

Papa mengangkat keisya ke dalam membaringkannya di kamarnya. "Ma lebih baik mama ganti dulu bajunya takut dia sakit"

Mama mengangguk.

"Ayo sandrina, sayang kita keluar" ajak papa

Sandrina mengikuti papa nya keluar. "Semoga abang gak kenapa napa ya pa"

"Iya sayang, kita juga gak mungkin manggil dokter kesini" ucap papa.

Mama mengganti pakaian kesiya dengan cepat. Mama meraba badan keisya yang terasa hangat. "Keisya harus di kompres"

"Pa, keisya panas pa. Mama mau bikin air dulu buat ngompres keisya papa jagain dulu kesiya ya" ucap mama sambil berjalan menuju dapur.

Papa dan Sandrina masuk ke kamar Keisya. "Kakak kenapa sih kok bisa sampe kek gini?"

Papa menggeleng menatap kesiya yang masih tak sadar. "Sayang kamu tidur aja ya, besok kan sekolah"

" Sandrina mau di temenin papa tapi... " ucap Sandrina.

"yaudaj kalo gitu tunggu mama dulu ya" ucap Papa.

Sandrina mengangguk.

Mama datang dengan sebaskom air hangat. Lalu memeras kain dan mulau mengompres keisya.

"Ma, papa nemenin Sandrina tidur ya?" ucap Papa.

"Iya pa, mama disini sama Keisya. Papa sama Sandrina aja" ucap Mama

"Gak papa ma?" tanya Sandrina meyakinkan mama.

"Iya sayang, kasian dari kemaren kamu kangen kan sama papa?" tanya mama.

Sandrina mengangguk.

"Ayo kita ke kamar tidur yaa" ajak Papa.

Sedangkan mama dengan telaten mengompres Keisya sepanjang malam.

Pukul 2 malam Keisya terbangun. Dia melirik ke samping kirinya terdapat mama yang sedang tidur dengan posisi duduk menggenggam tangannya.

Keisya memegang kepalanya yang sedikit pusing. Ia mengingat kenaoa dia bisa seperti ini.

Flashback on

Saskia berlari ke kamarnya mengganti pakaiannya dengan hodiie dan celana pendek selutut.

Keisya yang kaget melihat Saskia yang hanya memakai tangtop dan celana pendek hanya mengelus dadanya. "Mata gue ternodai tapi itu kesempatan yang langka"

Mbok Inah menghampiri Keisya. "Den mari masuk dulu gak enak diliat tetangga"

Keisya mengangguk dan mengikuti mbok Inah dari belakang.

Saskia duduk di depan Keisya. "Maaf ya pasti Kakak kaget sama penampilan aku. Tadinya aku mau minta di pijitin sama mbok Inah tapi minyak yang sering aku pakai habis jadi aku belum sempet pake baju lagi"

"Oh gapapa" jawab Keisya.

"Hmm oh iya kakak kesini ngapain kak?" tanya Saskia.

Keisya memberikan kue buatan mama nya ke Saskia. "Ini mama mau ngasih kue ini buat kamu"

Saskia menerimanya. "Wah makasih ya kak"

"Iya sama sama" ucap Keisya.

Tiba tiba perut saskia terasa sangat sakit. "Awss aaww"

Keisya panik dan menghampiri Saskia. "Kamu kenapa?"

Saskia meremas perutnya. "Aku lagi mens kak" ucap Saskia pelan.

"punya obatnya gak?" tanya Saskia.

Saskia menggeleng.

"Kalo gitu aku cari dulu obatnya ya" ucap Keisya dan tergesa gesa menaiki motornya.

Keisya melajukan motornya dengan cepat dia khawatir Saskia kenapa napa. "Duh dingin banget" ucap Keisya.

Tiba di apotik dia segera membeli obat pereda nyeri dan obat khusu mens.

Butuh waktu setengah jam Keisya bolak balik dari rumah saskia ke apotik dan sebaliknya.

Keisya  segera memberikan obat yang ia beli pada Saskia. "Nih ayo minum dulu"

Saski segera meminum obat pemberian Keisya. "Makasih ya kak"

"Iya sama sama. Kalo ada apa apa jangan sungkan sungkan sama kakak. Bilang aja."

Saskia mengangguk.

"Kalo gitu saya pulang dulu." pamit Keisya.

"Kakak mau pake jaket dulu biar gak kedinginan" usul Saskia.

Keisya menggeleng. "Gausah. Kalo gitu saya pamit"

Saskia mengangguk.

Setelah Keisya benar benar pulang Saskia berjalab menuju kamarnya sambil memegang perutnya yang masih sakit dan berbaring di atas tempat tidurnya.

Saskia menatap langit langit kamar. "Seperti itu rasanya bersama keluarga. Aku gak perly berusaha sendiri." gumam Saskia

Diperjalan pulang tiba tiba ban motor Keisya pecah, suaranya cukup keras. "Aduh udah malem nih, pecahnya kenapa gak tadi siang sih"

Keisya mencari bengkel terdekat. Beruntung di depan ada bengkel yang masih buka. Keisya mendorong motornya ke bengkel.

"Aduh mas kayanya saya harus beli bannya dulu" ucap tukang bengkel

"Gapapa.mas" ucap Keisya.

Tiba tiba hujan turun sangat deras. Keisya lupa kalo dirinya alergi dingin.

Setengah jam keisya menunggu motornya di bengkel. "Makasih mas" ucap Keisya.

"Sama sama mas" jawab tukang bengkel.

Kesiya melajukan motornya dengan cepat. Penglihatannya sudah berkurang karena kepalanya yang sudah sangat pusing. Dadanha sudah merasa sesak.

Sampai dirumah dia terkaoar tak sadarkan diri di depan pintu

Flashback  off

'Aku lupa kalo aku alergi dingin. Maafin aku ya ma gara gara aku mama jadi tidur seperti ini' batin Keisya.

-

Hari ini Saskia terpaksa masuk sekolah. Ia rasa dirinya sudah lebih baik.

Ketika di depan pintu kelas Saskia merasa perutnya sakit kembali dan kepala nya terasa sangat pusing. Dia kehilangan keseimbangannya dan terhuyung kedepan.

Happ

Ada seseorang yang menolongnya menahan badannya agar saskia tidak jatuh.

Saskia mendongak. Mata mereka bertemu.

Beberaoa detik kemudian Saskia benar benar pimgsan. Lalu segera seseorang itu membawa Saskia ke UKS

-

Rame gak sih?

ANAK YANG TERTUKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang