Prolog

19 2 0
                                    

Hai Zik...

Kemarin aku bertemu kakakmu di pemakaman, matanya beda jauh dengan mata mu yang besar seperti bola pimpong. Kakakmu chubby, bermata kecil, dan senyumnya manis.
Penampilannya sudah bukan lagi anak berseragam putih abu-abu dengan rambut ekor kuda. Melainkan seorang pebisnis sukses berpenampilan elegan. Mungkin jika sekarang kau bisa beriringan dengannya pasti kalian sering dibilang couple, sayangnya itu hanya khayalanku. Karena meskipun kau masih ada pasti kau ikut cemburu, cemburu karena kakakmu kini didampingi pria tampan seorang dokter dikota ini, dan aku cemburu karena seharusnya kita bisa double date bersama mereka hehe.

Oh ya tidak sampai disitu, ternyata kakakmu sudah menyadari bahwa aku lah yang dulu membersihkan rumput di pemakaman sebelum dia datang setiap jumat sore selama kurang lebih 6 tahun ini. Aku terjebak oleh kakakmu kemarin, dan aku dipaksa jujur atas alasan kenapa aku selalu mengunjungi mu hingga saat ini.

Dan dari situlah aku tau persis seperih apa semua orang yang kau tinggalkan... dan dengan sengaja tadi kakakmu bertanya.

"Dari SMP suka sama Iki, are you fine Binar?" Dengan lugunya aku mengatakan iya, mungkin jika kau masih ada kalimat "iya aku mencintaimu" ini akan sangat langkah kau dengar, namun untuk pria jahat yang dengan tega meninggalkan aku sendiri menjalankan 6 tahun ini dengan kekosongan, dihadapan makam mu, kakakmu dan juga calon kaka iparmu "ya aku mencintai Iki, jauh semenjak 8 tahun lalu kak..."

***

BinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang