"Meskipun jalannya panjang dan berbahaya, akankah kau bersamaku? Meskipun kadang aku jatuh dan terluka, maukah kau bersamaku?"
~Marvel~
"Akhirnya, di sini tidak seperti pemakaman."
"Apa kau pikir di sini adalah pemakaman? Yang benar saja. Sudah jelas ada dance room, kamar, dan semua fasilitas lainnya. Mana ada pemakaman seperti itu?" sahut James.
Clarissa menatap nyalang ke arah James. Wajar saja jika Clarissa mengatakan itu. Kemarin waktu masalah Sandy, gedung besar ini sangat sepi tidak ada kehidupan. Bahkan, para staff dan kru lain juga ikut diam. Pantas saja bukan, jika Clarissa mengatakan itu?
James balik menatap Clarissa. Tatapannya buka menantang justru tatapan menggoda. Clarissa yang melihatnya salah tingkah dan segera menepuk pelan wajah James.
"Kau gugup aku tatap begitu?" tanyanya.
"Heh, apa yang kau katakan? Gugup?" James mengangguk.
"Tidak mungkin. Matamu itu kecil dan sipit. Tidak ada yang menarik sama sekali."
"Kau yakin?" James mendekat ke arah Clarissa dan menyudutkan Clarissa ke tembok dekat pintu. Sialnya, pintu sudah ditutup oleh James. Tak ada celah untuk Clarissa kabur. "Apa yang ingin k-kau lakukan, James?" gugupnya.
Mengingat posisi itu, Clarissa gemetar karena teringat sikap Rion waktu itu. Posisinya saat ini membuat dia seolah terbang pada masa kelam itu. Lama-lama, Clarissa merosot dan matanya terpejam. James yang melihatnya justru tertawa meremehkan.
"Bilang saja kau gugup. Jangan berpura-pura tidur. Sudah aku katakan bukan? Tak ada siapa pun yang bisa menolak pesona seorang James. Bahkan, kau yang tomboy saja kalah," ucap James bangga pada diri sendiri.
Lama menunggu Clarissa bangun, tetapi tidak ada hal yang menunjukkan jika Clarissa pura-pura tidur. James mulai khawatir dan berjongkok untuk membangunkan Clarissa.
"Issa, bangun. Kau tidak tertidur kan? Kau hanya pura-pura." James mengangkat wajah Clarissa yang menunduk. "Jangan sampai aku siramkan air padamu. Ayo, bangun!"
Tanpa basa-basi, James menggendong tubuh ringan Clarissa untuk ditangani. Tak diduga, keenam member lain ikut melihatnya dan ikut khawatir melihat Clarissa yang tidak sadarkan diri. Jeno segera menghubungi dokter dan menyuruhnya membantu menyadarkan Clarissa. Maknae terkahir itu sangat khawatir pada Clarissa.
"Ada apa, Dok? Apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Nathan sebagai leader.
"Begini. Apa tadi, ada di antara kalian yang melakukan sesuatu padanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need U [TELAH TERBIT]
General FictionSeorang gadis yang masuk dalam suatu pekerjaan yang melibatkan dia bertemu dengan beberapa orang yang tak di sangka akan menjadi bagian terpenting baginya. Tapi, tak disangka hal itu adalah awal mula sebuah bencana yang akan membuatnya lemah dan ter...