Happy Reading ❤️
.
.
.
Agatha beranjak keluar dari cafe nya sendirian Nino si asisten dia tinggalkan disitu, menyuruh nya untuk menyelesaikan tugas nya.Saat beberapa langkah setelah keluar dari Cafe, dia jadi ingat satu adegan dimana si Male lead lagi maksa Female lead buat nyobain gaun di butik samping Cafe.
Waktu itu pas adegan dimana Male lead mau di jodohin dan dia nolak dengan alasan udah punya doi.
Dan orang itu ya Female lead! Dia maksa gadis itu buat jadi pacar bo'ongan nya buat nipu satu sekeluarga.
Agatha senyum-senyum gak jelas dia dengan santai masuk kedalam butik itu, mereka yang emang gak ngerasa ada orang masuk ya cuman diem aja.
Agatha celingukan mencari dua tokoh utama itu setelah mendapat apa yang dia mau dia berjalan mendekati keduanya.
Agatha duduk di sofa dengan majalah yang nutupin muka nya sesekali dia curi-curi pandang kedua orang itu.
Agatha terdiam melihat gimana kasarnya Male lead ke perempuan itu gak segan-segan dia jambak rambut perempuan itu. Bahkan dia gak perduli walaupun di depan umum.
Female lead cuman bisa pasrah waktu di jambak-jambak kayak gitu kayak udah gak punya tenaga atau emang gak bisa bales perbuatan cowok itu.
Agatha masih stay ngeliatin mereka berdua sampai dimana si cowok tampak puas dengan pilihan baju terakhir, Male lead segera narik lengan cewek itu buat pergi setelah ngasih uang ke kasir.
Agatha memperhatikan mereka yang mulai menghilang dari balik pintu butik, setelah ini selanjutnya mereka ke salon buat rombak muka si Female lead.
"Udah kayak kambing aja diseret-seret ngalur–ngidul," gumam Agatha miris.
Dia bangun dari duduknya, berjalan mengelilingi butik itu sambil melihat kinerja para pegawainya.
Setelah puas dengan itu dia pergi keruangan manajer, tanpa permisi dia langsung buka tuh pintu dan masuk kedalamnya.
Manajer itu kaget saat Agatha narik kursi di depannya dengan keras, bunyi gesekan anak kursi sama lantai terdengar nyaring.
Manajer itu tertegun sebentar lalu segera bangun dan membungkukkan badan.
"Maaf nona, saya tidak menyadari keberadaan anda," sesal manajer itu.
Agatha mengangguk-anggukkan kepalanya paham itu bukan salah si manajer sih.
Dia narik buku tahunan di meja itu manajer, membaca buku itu dengan santai tanpa peduli tatapan intens dari manajer itu.
"Apa ada masalah pak?" Tanya Agatha yang risih di perhatikan terus menerus, bukan apa-apa sih iya kalau tatapan nya sekedar kagum lah ini tatapan udah kayak om-om pedofil dapat mangsa. Creepy banget.
Manajer itu tersentak kaget lalu menjawab pertanyaan bos nya.
"Maaf saya melamun, tidak ada nona semuanya aman terkendali," ujar Manajer itu.
Agatha kembali mengagguk, dari buku tahunan, buku penjualan, buku keuntungan dan semua buku yang ada di meja itu emang nggak mencurigakan.
Yang mencurigakan itu kelakuan bejat Manajer ini, eneg banget sama tatapan nya.
Pantes aja semua pegawai disini hampir mayoritas perempuan dan berbaju ketat semua. Ternyata ini sumber nya.
Agatha meletakkan buku terakhir yang dia baja, dia mendorong kursi nya dengan kaki yang di tumpukan di meja untuk mendorong.
Saat kursi itu terdorong kebelakang, Agatha memainkan kuku-kuku jari nya memberikan tekanan dominan buat Manajer itu jadi ngeluarin keringat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha.
FantasySelain percaya tuhan dia juga percaya angka 12.12 flashsale Shopee. Tapi kali ini kayaknya dia lagi apes, kaget karena nggak sengaja nginjek ekor kucing oren di tambah ketiban kardus yang entah isinya apa. Kayak kurang penderitaan nya dia masuk ke n...