Pagi ini adalah hari pertama MOS di SMA Cahaya Bangsa, Vania sedang menguncir rambutnya dan memakai lipstick.
"Ayah, sekarang antar aku kesekolah ya" ucap Vania sambil mengambil tas nya
"Iya sebentar nak" ucap Ayahnya
Vania bercermin dan melihat mukanya penuh make-up yang tebal dan sebuah papan yang bertuliskan "Culun" menggantung di lehernya, karena merupakan tugas dari MOS.
Vania mulai malu dan ragu untuk datang kesekolah"Kenapa sih MOS itu harus mempermalukan semua murid baru? Kakak osisnya keterlaluan" ucap Vania
"Ayo sayang kita berangkat" panggil Ayah Vania sedikit keras
"Iya ayah" kata Vania
Vania melangkahkan kakinya dengan sangat berat dan ragu
*didalam mobil*
"Kamu kenapa Vania kok cemberut?" Ucap Ayah
"Aku malu yah, kenapa sih harus ada MOS, liat deh aku dipermalukan" ucap Vania
"Memang begitu nak, itu adalah tahap awal, jangan cemberut dan malas gitu ya, ayo semangat" ucap ayah
"Baik yah" ucap vania sambil tersenyum
Di mobil Vania melihat kejalanan, tampak tidak ada keceriaan di rona wajahnya.
Saat turun dari mobil, Vania melihat kesekitar, dia anaknya memang pemalu, bahkan saat disekitar dia banyak anak perempuan yang dandan lebih parah dirinya, dia tetap saja malu.
Dia berjalan menuju kelapangan sendiri. Disaat orang lain bersama teman asal SMPnya, meski ada juga yang sendiri, tapi mereka ditemani oleh orang tua mereka.
*disekolah*
Vania bingung, kemarin saat pergi kesekolah untuk mengetahui apa saja tugas untuk MOS, dia tidak melihat sahabatnya, Amel. Padahal Amel sudah daftar ke SMA ini, Vania heran dan takut kalau tidak punya teman di hari pertama MOS
Tiba-tiba...
"Woy, Vania!" Teriak sahabat Vania yang namanya Amel.
"Eh Amel! Lu kemarin kemana? lu jadi masuk sini? Ya ampun,kemaren gua ga liat lu, gua kira lu tolak masuk SMA ini" kata Vania
"Kemarin gua sakit, nyokap gua telpon kepala sekolah tentang info buat hari ini Van" Ujar Amel
"Ohh gitu, btw masuk kelas apa?" tanya Vania
"X-II, lu masuk kelas apa Van?" Kata Amel
"Eh sama dong!" kata Vania
"Oh yaudah masuk kelas yuk" Ujar Amel
"Ayo" kata Vania
Mereka berdua berjalan ke kelas dan mereka berbincang bincang
Vania sibuk dengan Handphonenya, tetapi Amel, si cewe centil ini melihat semua anak laki laki yang masuk SMA iniDengan spontan, Amel mencubit lengan Vania karena melihat Kakak osis diujung kelas yang sedang mengalunkan petikan senar senar gitar
"Eh Van, liat deh tuh kaka osisnya ganteng yah!" Ucap Amel terpesona
"Duh ga usah nyubit juga kali Mel ya elah" ucap Vania kesakitan
Vania menengok ke arah kanannya, dan melihat kakak osis yang tampan tersebut sedang bermain gitar.
Deg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret always comes later
Teen FictionSeorang gadis bernama Vania yang belum pernah merasakan jatuh cinta dan dicintai Hingga akhirnya dia terbawa perasaan karena salah satu kakak kelasnya. Hal yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya Mulai dari situ mereka punya hubungan, tapi diperten...