*bel berbunyi*
Vania dan Amel berjalan ke perpustakaan untuk meminjam buku
"Mel, lu minjem buku apa?" tanya Vania
"Buku tentang romance lah yang pasti" jawab Amel
"Yeh lu romance mulu" sindir Vania
"Hahaha" jawab Amel sambil tertawa
Lalu ketika sudah meminjam buku, Vania mengajak Amel untuk menginap dirumahnya
"Mel, lu nginep di rumah gua ya, mama gua ga ada soalnya, cuma ada bapa gua aja itu juga pulangnya malem" ucap Vania
"Oh ya sudah" ucap Amel
"Yey" sorak Vania senang
Lalu mereka berjalan dan duduk di dekat Kantin menunggu supir Vania datang menjemput, sebelum itu Vania menelpon ayahnya karena Amel akan menginap di rumahnya
"Lama banget ya" gumam Amel
"Iya nih, pasti lagi tidur" jawab Vania
Tiba-tiba dari arah samping ada Marco yang datang bersama teman teman cowonya berkelompok, Marco menarik tangan Vania dan membawa Vania ke tengah lapangan, disitu Marco mengungkapkan cintanya kepada Vania
Vania kaget, dan takut melihat teman teman Marco
"Astaga Tuhan, ada apa lagi sekarang?" ucap Vania bertanya tanya dalam hati
Marco meraih tangan Vania, lalu mendekat, kini posisi mereka berhadapan dan hanya berjarak sejengkal tangan.
"Vania,aku boleh jujur? Aku mau bilang kalau aku ini cinta sama kamu, kamu mau terima aku jadi pacar kamu?" tanya Marco sambil memegang tangannya dan menatapnya tajam.
Vania hanya diam
Menganggap itu hanya mimpi
Merasa tidak yakin
Bingung, sekaligus
Takut.Kali ini untuk menatap wajahnya saja kaku dan canggung.
Banyak orang bilang jangan lihat siapa yang menyampaikannya
Tapi dengar apa yang disampaikannyaVania hanya bisa melihat kebawah, untuk melihat ke sisi lain sangat kaku
"Hmm, gimana ya" jawab Vania dengan ragu dan kaku
Tubuh Vania sangat tegap, itu karena dia gugup, tempo nafasnya pun menjadi sangat cepat dari biasanya.
Ini hal biasa, reaksi pertama saat jatuh cinta
Seharusnya ku terima saja, dia yang sudah buat diriku nyaman disisinya, tidak mungkin aku lepaskan orang yang seperti ini.
Sebelum saya gila karena cinta.Lalu teman teman teman Marco berteriak "TERIMAAAAAA!"
Akan tetapi Vania harus berpikir dulu, pipi Vania mulai memerah,keringat dingin dan bibirnya itu bergetar kebingungan.Lalu Amel berbisik
"Udah terima aja, baik tau dia,ganteng,cool,ah gila beruntung banget sih lu"Lalu Vania menerima rasa cinta Marco kepadanya, dengan cepat Marco memeluk erat Vania,mencium keningnya dan memegang tangannya.
Dipeluk saja rasanya sudah nyaman, ditambah lagi dengan kecupan, kalian semua sudah pasti tau apa rasanya
Tidak lama dari kejadian itu, sekitar 10 menit setelahnya,supir Vania datang
"Ya udah ya kak aku pulang dulu" ucap Vania malu
"Kak? Panggil aku sayang atau nama langsung aja ya, sekarang kan kamu udah jadi pacar aku." usul Marco
Deg.
Mulut Vania menjadi kaku dan kembali gugup.
"Oh gitu, ya udah bye sa..a..yang" jawab Vania dengan gugup
Amel karena merasa kasian melihat Vania yang sudah hampir gila karena cinta langsung menarik Vania untuk pulang.
Setidaknya membantu supaya dia ga tegang dan gugup lagi.
"Yuk kita berangkat" ajak Amel
Saat sudah di depan mobil, Vania terdiam kaku, jangan tanya lagi karena apa, sudah pasti karena kejadian itu.
"Van? Sadar woy ayo buka pintunya" ucap Amel sambil melambaikan tangan di depan wajah Vania agar tidak termenung
"Eh iya, ini gua lagi ngaca" ucap Vania dengan alasannya
"Iya dah iya" ucap Amel
Didalam mobil Vania di ledek dengan Amel dan supirnya
"Ciee yang baru jadian, hahaha" ucap Amel meledek
"Non jadian? Wess keren non cakep ga cowonya?" tanya supir
"Ih amel,ini juga si Mas wahyu! nyetir aja nanti nabrak loh" jawab Vania sembari tertawa kecil
"Hahaha ngakak gua" ucap Amel
*dirumah*
"Anjir! Gila gua tadi terharu sekaligus cemburu lihat lu di tembak kak Marco ahh gila, pasti lu tadi deg degan parah ya kan?" gumam Amel
"Biasa aja ah" jawab Vania
"Ah bohong lu, ga mungkin" ucap Amel
"Yaudah terserah lu aja dah" ucap Vania
"Btw untung baru hari pertama sekolah, jadi ga ada PR yak" ucap Amel
"Iya nih" jawab Vania
Tiba-tiba Marco BBM Vania
"Sayang, jangan lupa makan dan belajar ya! Love you" kata Marco
"Iya say..." singkat Vania
Tiba tiba Amel merampas handphone Vania dan membaca percakapan mereka dan berkata
"Ya ampun Tuhan. Romantis banget sih kalian, baru beberapa jam jadian, duh ga nyangka lu jadian sama kak Marco""Makanya jangan jones" kata Vania meledek
"Ih lu mah" ucap Amel ngambek
Lalu mereka bermain perang bantal di kamar Vania, main gadget dan sebagainya
jangan lupa VOTEMENT! Kasih inspirasi dong lewat comment pleasee biar bagus ceritanya jangan jadi SIDERS doang
Salam : yesaya!👄
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret always comes later
Teen FictionSeorang gadis bernama Vania yang belum pernah merasakan jatuh cinta dan dicintai Hingga akhirnya dia terbawa perasaan karena salah satu kakak kelasnya. Hal yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya Mulai dari situ mereka punya hubungan, tapi diperten...