Part 13

1.8K 154 7
                                    

Hari ini ada pertandingan basket,Vania diajak teman-temannya datang untuk menjadi supporter, karena Vania dianggap cewe tercantik dikelas, Vania dan beberapa anak perempuan disuruh kepala sekolah untuk menjadi cheerleader untuk mendukung tim kelasnya, karena kelas 12 libur jadi anak kelas 10 yang disuruh menjadi peserta cheerleader.

Ini memang mendadak tapi tak menjadi beban bagi Vania

2 jam kemudian

Vania bersama tim basket dan cheerleader sampai di lapangan basket yang tertutup itu,suara-suara terompet dan teriakan anak perempuan dari sekolah lawan

Tim basket turun ke lapangan, Tim cheerleader turun ke bawah

Tim basket kelas vania dan lawannya sudah bermain, Vania dan tim cheerleader mulai beraksi

Tim cheerleader Vania membuat tim kelasnya bersemangat, haha.

Tubuh Vania diangkat, diangkat keatas, di hempaskan dengan tinggi dan ditangkap, Vania naik di pundak teman-temannya, Vania mengangkat kedua tangannya dan teriak "Go! Go! Kalian pasti bisa"

Tapi...

Bola basket itu mengenai tubuh Vania, Vania kehilangan keseimbangan
Teman-temannya pun hilang keseimbangan dan...

Brukkk!!

Tubuh Vania jatuh ke bawah, rasa sakit yang luar biasa, dengan kepala yang jatuh duluan

Bersimbah darah
Sunyi

Dengan tampang penonton yang kaget
Dan raut wajah kedua orang tua Vania

Ibunya tanpa berpikir panjang datang ke kerumunan itu

Vania tidak sadarkan diri, bagian kepala mengeluarkan banyak darah

Sekali lagi suasana sunyi
Bahkan ibunya tidak meringis sedih
Hanya mengeluarkan air mata, sambil berdoa untuk putri kesayangannya

Ambulance datang dan membawa Vania kerumah sakit.

Tangan ibunya di sepanjang perjalanan selalu menggenggam tangan Vania

***

Dirumah sakit
-

Kedua orang tua Vania berjalan mondar mandir sambil berdoa memohon Tuhan menyelamatkannya

Vania kritis.

Alat elektrokardiograf itu terus naik turun, membuat semua orang takut, dan terus berdoa

Kedua orangtua nya hanya bisa menghela nafas  dan menangis, sedangkan Marco hanya bisa memeluk dan memegang tangan Vania

Marco POV

Gw ini cowo yang ga bertanggung jawab! Kenapa gw ga nemenin dia tadi dan menolongnya?!

Marco berteriak kecil dan menahan marah kepada dirinya sendiri, urat-urat mulai menegang, Marco marah kepada orang yang melempar bola basket ke tubuh Vania

Dokter memanggil kedua orang tua Vania

***

"Pak,bu, saya hanya bisa memberitahukan kepada kalian, benturan yang hebat dikepala Vania menyebabkan kesalahan dibagian selaput otaknya, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan Vania, besok hasilnya akan keluar" ucap dokter

"Tolong ya dok, demi anak saya, tolong sekali ya dok, terima kasih dok, kami pamit ya dok" ucap kedua orang tua Vania

Kedua orang tua Vania keluar dari ruang dokter, mereka hanya bisa berdoa memohon mukjizat kepada Tuhan

"Pahh, gimana ini pah? Malaikat kecil kita pah?!" Ucap mama vania

"Sabar ya mah, Tuhan pasti memberikan jalan yang baik buat anak kita" jawab Ayah kita

Lalu Marco datang tergesa-gesa

"Hmmm, tante,om, kata dokter gimana?" Tanya Marco

"Kata dokter, Benturan yang terjadi dikepala Vania menyebabkan terjadinya gangguan di selaput otaknya, kita cuma bisa berdoa dan memohon mukjizat kepada Tuhan" ucap kedua orang tua Vania

Marco membulatkan tangannya dan memukul tembok rumah sakit, amarah terlihat dari raut wajah Marco,marco menganggap dirinya tak berguna.

Marco kembali keruang dimana Vania dirawat, dia membawa tas dan beranjak pulang, karena dibatas waktu.

-

Besoknya

Waktu menunjuk pukul 07.15 pagi.

Orang tua vania menunggu hasil dari laboratorium, apa yang sebenarnya terjadi dengan Vania

Tidak ada tanda Marco datang, mungkin nanti siang dia datang

Suara pintu terbuka terdengar dari ruang lab, kedua orang tua Vania berlari menghampiri dokter

"Gimana dok? Hasilnya sudah keluar?" Ucap ibu Vania panik.

"Tenang ya pak, bu, mungkin ibu harus menerima ini semua, yang sabar ya bu" ucap dokter dengan memberikan hasil dari lab.

Amplop putih itu dibuka oleh kedua orang tua Vania, tangan pun gemetar, didalamnya terdapat kertas putih yang diatas nya terdapat tulisan yang mengatakan...

--------

Pasien: An.Vania
Umur : 16 tahun

Dinyatakan mengidap penyakit Kanker otak stadium 2

***

Kanker?
Kanker?
Kanker?

Penyakit yang sangat menakutkan
Kini virusnya ada didalam tubuh gadis yang baik itu, dan mulai menyebar
Sungguh.

Kita berharap banyak
Tapi
Jika Tuhan berkata tidak, ya tidak.

Ibu dan Ayah Vania menjadi dingin, tubuh mereka mengeluarkan keringat dingin, dan.

Ibu Vania jatuh pingsan, Ayah Vania berteriak

"Ga! Ini semua ga benar kan dok?! Ga mungkin! Anak saya ga mungkin kena kanker dok! Ini pasti salah! Salahh!" teriak Ayah Vania sambil Menarik jas putih dokter

"Sabar ya pak, Tuhan berkata lain" ucap dokter

"Tolong bawa istri saya dok tolong obati ya dok" ucap Ayah vania memohon

Kedua orang tua Vania hanya bisa menutupi semua ini, agar Vania tidak tau, tapi pasti lama-kelamaan terbongkar juga.

Sang ayah hanya bisa melihat selembar kertas putih itu, dan sangat tidak percaya.
Gadis yang dibesarkan dari lahir hingga sekarang dengan cinta, kini sedang berada dalam keadaan yang memprihatinkan.

Sang ayah takut kehilangan anak semata wayangnya tersebut.

Jangan lupa VOTEMENTNYA! Jangan jadi siders doang ya^^ tinggal beberapa part lagi completed 😢 makasih buat yang terus vote dan comment ya! Happy 400 votes, salam👄

Regret always comes laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang