EPILOGUE

3.3K 172 12
                                    

Lalu waktu mulai berjalan, 1 tahun berlalu, Marco sudah lulus, Marco dan Vania sudah ga ada kabar lagi,mereka sudah tidak berhubungan,tapi Kanker otak yang diderita Vania sudah masuk ke Stadium 4 atau akhir,kata dokter ini karena Vania terkena benturan keras dikepalanya hingga sel-sel kankernya cepat menyebar, mendengar kabar ini Vania tidak percaya,Vania menangis,Vania yang harus mengalami semua ini,Vania merasa itu semua tidak adil,Vania tidak masuk sekolah karena harus mendapatkan perawatan khusus.

Rambut Vania 1 persatu mulai rontok, tubuh Vania yang dulunya merupakan dambaan para wanita disekolahnya
Bahkan kini ga ada satu orang wanita pun yang ingin memiliki tubuh sepertinya

Rambutnya yang tebal,panjang dan hitam, kini tak tersisa satu helai pun.

Dulu rambutnya sangat diinginkan para wanita.
Tapi sekarang, ingin diberikan sehelai saja tidak bisa.

Lalu rambut Vania botak

Vania mengabarkan berita ini kepada Amel, Amel sangat kaget dan ga percaya, Amel pun tertekan, dan terus meyakinkan seakan tak percaya, Amel tidak bisa tinggal diam, lalu Amel berkunjung ke Indonesia untuk menemui Vania

24 Agustus 2014

Mungkin jika Marco dan Vania masih berpacaran, mungkin ini adalah Anniv yang ke dua tahun mereka, Marco mulai ga tahan sama Clara, Clara ini Matre berlebihan, beda dari Vania
Kalau Marco lagi susah, Clara pergi ninggalin Marco sama cowo lain, sedangkan Vania, susah senang selalu ada buat Marco

Benar kata orang, penyesalan selalu datang di akhir, kalo datang di awal, semua orang di dunia ini gabakal buat kesalahan.

Marco memutuskan untuk balikan dengan Vania

*besoknya*

Marco masuk kedalam ruang dimana Vania di rawat, Marco melihat Vania yang beda dari yang dulu, beda jauh banget, dulu Vania cantik, periang,gembira, semangat dan wangi.
Tapi sekarang...
dia botak,kurus,lemas, bahkan untuk menggerakkan tangan saja sudah lelah,
dan badannya pun sekarang bau obat.

Marco masih belum percaya, Marco merasa dia salah masuk ruangan, tapi semua itu terbukti benar saat vania mengajak Marco untuk masuk.

"Kak marco, ayo masuk" ucap Vania lemas dan sesak

Marco pun hanya bisa menangis, diam, dan jalannya pun terbata bata

"Kenapa kak? Ga percaya ya? Ini aku kak, hehehe gimana kak sama Clara?" Ucap Vania

Pertanyaan yang sangat berat untuk ditanyakan akhirnya terlontar juga.

"Ehh engga kok aku percaya,aku udah ga sama Clara" ucap Marco tertegun

"Kenapa putus?" Ucap Vania

Marco hanya bisa diam, bingung menjelaskannya

"Kenapa putus kak?! Jawab dong" jawab Vania sedikit teriak

"Kita ga cocok aja, oh iya aku minta Maaf ya" ucap Marco sambil menangis

"Maaf?! Dulu kamu ninggalin aku karena Clara lebih sempurna, sekarang kamu udah dapet yang lebih sempurna, sekarang kamu ninggalin dia juga? Kenapa? Masih kurang sempurna?

Gabakal ada cewe yang sempurna di dunia nyata.

"Iya aku salah,Maafin aku" ujar Marco

"Aku dari dulu udah maafin kamu! Kamu tau ga udah berapa kata MAAF yang terucap dari mulut kamu?! Kalo sekarang, jelas kamu yang salah! Karna dulu kamu bilang aku ga sempurna! Aku ga bisa ngasih apaapa yang lebih,aku egois! Dan sekarang kamu udah dapet yang sempurna tapi malah di tinggalin" ucap Vania

"aku mau balikan sama kamu" ujar Marco

"Maaf aku ga bisa, aku bukan cewe sempurna yang kamu mau,Cewe sempurna yang kamu mau itu hanya ada dinovel-novel,kalo di kehidupan nyata ga mungkin ada cewe sempurna yang kamu mau sekarang aku udah jelek begini,udah botak,udah kurus, Dan umur aku ga mungkin panjang lagi kok" jawab Vania sambil melepaskan tamgannya dari genggaman Marco

"Jangan ngomong gitu dong" ujar Marco menyesal

Lalu Amel datang dan masuk keruangan

"Vania, yaampun kenapa lu bisa gini sih?!" ucap amel sambil memeluk Vania dengan kencang

"Amel, akhirnya lu dateng juga,gua udah nunggu lu tau,hehehe" ucap Vania dengan Sangat lemas

"Iya van,maafin gua,gua ga ada waktu soalnya di singapore sekolahnya sampe sore banyak tugas pula, ini juga gua ambil cuti" ucap Amel

Lalu amel melihat Marco, dan Amel langsung membentak Marco

"Heh lu cowo bajingan! Kemana aja lu? Pacar lu lagi tersakiti malah lu tinggalin, Eh salah!  mantan lu maksud gw" teriak Amel

Suasana sunyi dan hanya ada isak tangis

Kalau tidak bisa mencintai dengan tulus, setidaknya jangan menyakiti.
Sekali lagi.
Jangan menyakiti.

Marco hanya bisa diam dan menangis

"Kenapa diem? Mana pacar baru lu? Ninggalin lu juga kan?Ga usah nangis, ini sudah sangat terlambat! Lu kalo menilai seseorang jangan dari ada apanya, tapi apa adanya! dia yang baik dari pada Clara tah si cewe matre!" jawab Amel marah

"Tapi kan gua udah minta maaf" ucap Marco sungguh menyesal

"Hah? Maaf doang? Vania itu ga perlu maaf dari lo! Dia cuma butuh action dan kasih sayang lo saat dia sakit! Dia cuma mau lu ada disamping dia di sisa akhir hidupnya! Ngerti ga sih? dasar ga punya perasaan ya lu. bentak Amel

Saat Amel dan Marco bertengkar, Vania menangis dan Vania terjatuh dari tempat tidur karena berusaha untuk mendamaikan mereka

Tiba-tiba Kondisi Vania menurun,Marco menelpon ayah ibunya serta teman-teman sekolahnya, Vania ga kuat akan penyakitnya, tiba tiba Amel menangis terisak-isak, lalu Vania menyebutkan kata-kata terakhirnya kepada Marco dan yang lainnya

Vania : "Mar, maafin aku,aku pergi duluan ya, suatu saat kamu pasti akan nyusul aku, sekarang kamu minta maaf sama Clara, ajak dia balikan lagi ya,baik-baik ya.
Mung..kin kepergi..an aku, akan menjadi ke...damaian bagi kamu.

Tangisan Vania terhenti.
Alat elektrokardiograf tersebut menyaringkan bunyi yang sangat panjang dengan garis lurus panjang yang sangat dibenci bagi semua orang saat berada dirumah sakit

Semua orang pasti tau apa arti dari itu.

Vania menghembuskan nafas terakhirnya, saat ajalnya menjemput pun, Vania dalam raut wajah tersenyum, dia orang baik.

Lagi lagi, Suasana kembali sepi, air mata mengalir tanpa ada senada pun suara.
Selang beberapa detik isak tangis kembali terdengar

Sahabat, orang tua, kerabat dekat menangis tak percaya

Terutama Marco.

"VANIAAAAAA!!! LU GA BOLEH NINGGALIN GW.
Maafin gua please, disaat hari hari terakhir lu, gua ga ada disisi lu, ga ada yang nyemangatin lu, please bangun. Jangan tinggalin gua sendiri begini. Makasih udah menjadi bagian dari hidup gua, Udah ngisi hari hari gua selama satu tahun terakhir, mungkin sekarang, Tuhan lebih sayang sama lu, Tuhan ga mau lu sakit karena cinta untuk kedua kalinya. Selamat jalan, gua gabakal lupain lu, tenang disana ya. ucap Marco ikhlas

Mungkin gua ga bisa melihat lu lagi selamanya

Tapi kenangan kita selalu ada perjalanan hidup gua
Lu memang diciptakan untuk gua karena diri lu, dan selama hidup lu, lu ngajarin gua apa itu arti Cinta sebenarnya, lu juga yang mengajarkan apa arti bersyukur.
Terima kasih Tuhan telah mengirim dia 2 tahun yang lalu.
Mungkin ini jalan terbaik.

Tuhan jaga dia ya.

End.

Heheh gimana ceritanya? Seru ga? Jangan lupa VOTEMENT setiap partnya, ini Part terakhir, hehe dadah
Salam : yesaya!👄

Regret always comes laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang