❛ │00:30 a/p.m ❜

148 32 11
                                    

LENGKARA

Bersatunya kita adalah kata Lengkara
Sebab aku adalah Bencana

– Dan kau Korbannya –

Pagi hari setelah kejadian pembullyan mendadak itu, (Name) nampak lebih bersemangat dari hari-hari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari setelah kejadian pembullyan mendadak itu, (Name) nampak lebih bersemangat dari hari-hari kemarin. Berjalan dengan senyum cerah di wajah, gadis itu menyusuri koridor sekolah yang sepi mengingat beberapa menit lalu bel masuk kelas telah berbunyi.

Jika ditanya kenapa (Name) tak kunjung masuk ke kelas? Jawabannya adalah karena ia baru saja selesai mengisi laporan-laporan Osis dan tentu saja dengan izin kepada guru.

Jadi tak apa jika ia harus telat beberapa menit pada jam belajar pertama.

Dan jika penasaran kenapa gadis itu bisa sangat bersemangat hari ini padahal kemarin baru saja dibully, maka jawabannya adalah karena Hajime Kokonoi.

Ya benar. Dialah pemuda yang ia suka sekaligus orang yang sudah menyelamatkannya kemarin.

Hati (Name) merasa sangat berbunga-bunga karena merasa kedekatannya dengan Koko telah mengalami kemajuan. Ia juga merasa bahwa Koko sedang memendam rasa padanya juga.

Gadis itu jadi semringah sendiri. Menaruh harap bahwa suatu saat ia dan Koko akan menjalani suatu hubungan. Dia, pria yang ia sukai sekaligus pria keren yang pernah ia temui, (Name) berharap suatu hari ia akan bisa menggenggam tangan pemuda itu erat.

Berjalan beriringan dan menghabiskan waktu berdua seperti sepasang kekasih pada umumnya. (Name) sangat mengharapkan akan hal tersebut.

(Name) terus berjalan dengan pikiran yang tak lepas dari pemuda surai hitam satu itu. Hingga tak menyadari segerombolan pemuda yang kemarin tengah berjalan mendekatinya dengan seringaian kejam di bibir.

(Name) tersentak kaget saat tiba-tiba tubuhnya di dorong mundur hingga berbenturan dengan dinding. Gadis itu tersudut dan terkepung di lorong yang sepi dekat dengan gudang sekolahan.

Saat ia mendongak, ia langsung saja dihadiahi sebuah cengkraman kuat pada rahang wajahnya hingga membuatnya meringis kesakitan.

"K-kalian,"

Lirihnya menahan sakit.

"Apa yang kalian lakuin?!" tambahnya lagi.

"Gue cuma mo bales dendam karena lo udah berani permaluin kita di depan Koko."

Tekan lelaki yang mencengkram kuat rahang milik (Name).

Merasa geram, (Name) pun akhirnya dengan kasar menepis tangan itu dan menatap tajam ke arah pria di sana.

"Kalian gak waras ya! Bisa-bisanya malah nyalahin aku atas perbuatan kalian sendiri! Seharusnya kalian berpikir dong! Kalian emang pantes digituin sama Koko!" ujar (Name) penuh emosi. Yang mana langsung membuat pria tersebut naik pitam.

𝗟𝗘𝗡𝗚𝗞𝗔𝗥𝗔╵ᵃ.ʰᵃʳᵘᶜʰⁱʸᵒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang