fourteen

2.1K 117 0
                                    


"sebenarnya apa yang kau rencanakan, seo haechan? dimana papa?" tanya ten, tidak habis pikir dengan anak bungsunya yang tiba tiba saja mengajaknya keluar tanpa alasan yang jelas.

menemui johnny katanya?

mengapa johnny tidak menghubungi ten sebelumnya?

"sudah aku bilang, mom. aku, papa, dan hendery hyung menyiapkan sesuatu untuk mommy. sebenarnya papa bilang ini rahasia, tapi jika mommy tidak ingin aku ajak keluar—"

"tidak perlu berbohong, taeyong bubu menghubungi mommy. katanya kau juga mengajaknya bertemu? jujur saja, seo haechan. apa yang sedang kalian rencanakan?"

haechan menghela nafasnya, mencoba untuk tenang. memang mommy nya ini selalu bisa membaca pikirannya.

"apa mark berhasil menaikkan saham perusahaan dan masuk dalam jajaran perusahaan terbaik di korea? jika seperti itu, mengapa tidak mengatakannya dengan jelas saja?"

oke, haechanie mari mulai memutar otak dan ber akting.

"m- mommy sudah melihatnya?"

"ya, seluruh berita membawakan berita itu. bagaimana mungkin mommy belum melihatnya?"

"sebenarnya hanya pertemuan kecil-kecilan saja, mom. karena mark hyung belum sepenuhnya mendapat izin dari papa, papa masih ingin melihat perkembangan mark hyung lagi."

"oke jika seperti itu, tunggu mommy berdandan dahulu. kita berangkat bersama." ujar ten, lantas ia langsung pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

haechan menghela nafasnya lega, tiba-tiba terpikirkan sesuatu. "membohongi mommy dosa tidak, ya?" gumamnya. "mungkin tidak, karena aku mempunyai niat baik untuknya." sambungnya.









ten terperangah kala memasuki satu kafe yang haechan tunjukkan, kafe ini sudah di design sangat menarik, membuat siapapun yang melihatnya akan terperangah.

seseorang datang dengan pakaian khas pelayan, ya walaupun itu sebenarnya adalah hendery. hendery mengulurkan tangannya, membuat ten menyambutnya dengan senang hati.

hendery membawa ten ke satu ruangan tanpa berbicara apapun, ten seperti seorang ratu rasanya.

sedangkan haechan?

entah kemana anak itu, ten segera masuk kedalam ruangan yang ditujukan hendery.

"dimana adikmu?" tanya ten.

"bertemu kekasihnya, tentu saja. tuan putri tidak boleh banyak berbicara, silahkan duduk dan nikmati semua makanannya."

ten tersenyum, lantas mengusak surai anak sulungnya itu. "baiklah, tuan hendery."

ten menuju satu kursi, matanya menyusuri ruangan bernuansa putih ini, dengan vas bunga berisikan bunga mawar putih.

pandangan ten tertuju pada seseorang yang baru saja masuk kedalam, sama dengannya yang tadi diperlakukan lembut oleh hendery.

itu taeyong. jeno yang membawanya.

"t- ten..." panggil taeyong.

ten tersenyum, menyuruh taeyong untuk segera duduk.

"aku pikir mereka merencanakannya untuk kita." kata ten, membuat taeyong sedikit menundukkan wajahnya malu.

"hey, tae— apa kau ingat dulu kita pernah berjanji untuk melakukan double date?"

"tapi ten—"

"sepertinya jaehyun dan johnny membuat rencana ini untuk kita."

"apa kau sudah memaafkanku?"

lêv ; markhyuck!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang