MUSUH

17 2 0
                                    

Now playing: Meghan trainor-Me too

"Apa jangan-jangan.. lo itu sebenernya.. " sambung devin sambil mendekatkan langkahnya pada gue

"Ga! Gue bisa jelasin.. " sahut gue panik dengan keringkat yang bercucuran gue hanya bisa memejamkan mata saat devin semakin mendekatkan langkahnya pada gue

Dan si doni kampret yang menjadi akar dari masalah ini hanya ternga-nga menonton detik-detik drama pembongkaran penyamaran gue.

"Jangan-jangan lo itu cabul ya! " ketus devin

"Lo itu orang cabul yang suka koleksi barang-barang cewe buat fantasi lo, iya kan! " sambung devin

Huftt.. gue menghela nafas lega. Gue kira devin bakal kira gue adalah cewe yang lagi nyamar jadi cowo.

"Yaampun serius ger lo cabul? " sahut doni

"Pantes aja dari pertama gue ketemu sama lo gue udah curiga sama gaya lo yang freak. " ujar devin masih menatap menyelidik pada gue

"F.. freak kek gimana? " sahut gue terbata karna masih shock

"Ya freak! Gue rasa lo tuh aneh kek ada sesuatu yang lo tutupin. " jawab devin

"Ga kok! Gue ga nutupin apa-apa dari siapapun. Gu.. gue emang kek gini kok. Lo aja kali yang sentimen sama gue. " sahut gue

"Sentimen sama lo? " sahut devin

"I.. iya lo sentiemen sama gue kan? Lo pasti ga suka sama gue karna gue sekarang adalah pacarnya anabel eh ana makaud gue. " ujar gue

Devin membuang pandangannya dari gue. Laki-laki itu terdiam dan terlihat salah tingkah, sepertinya memang bener perkataan gue tadi kalo devin sentiemen sama gue karna ana.

"Apaan sih lo ga jelas banget. Pake segala bawa-bawa ana lagi! Ga usah bangga lo jadi pacarnya, paling juga lo tuh cuman pelampiasan ana supaya dia bisa move on dari gue. " ketus devin lalu laki-laki itu segera meninggalkan gue dan kembali ke ranjangnya

"Udah-udah jangan berantem! Kita temen sekamar ga baik kalo berantem! " sahut si doni dengan bangkeknya ga nyadar kalo dia awal dari perkara ini

"Kambing lu! Lain kali jangan kepo sama barang-barang gue. " ketus gue pada si doni

"S.. sorry ger. " jawab si doni terbata sambil nyengir kuda

Gue menatap punggung devin yang sudah merebahkan diri dari kejauhan, ekspresi devin saat gue menyebut diri gue sebagai pacar ana bener-bener buat dia keliatan galau. Apa bener kata devan kalau devin masih ga bisa move on dari ana?  Sesuka itukah devin sama ana?

Gue juga bego banget sih! Ngapain gue tadi ngomong kek gitu justru gue malah buat devin makin benci sama gue!

....

Pembiasaan di asrama pada pagi hari ini, kita semua di wajibkan untuk melakukan pemanasan dengan jogging sebelum memulai latihan.

"Ger.. gue bener-bener minta maap ya soal semalem. Gara-gara gue devin jadi kira lo orang cabul. " ujar doni menghampiri gue bersama devan saat jogging pagi ini

"Siapa yang cabul? " ulang devan

"Duh bisa ga sih lo ga usah bahas lagi! " ketus gue pada doni

"M.. maap ya, lu jangan marah ya sama gue. " ujar doni sambil menunduk

Karna gue adalah titisan malaikat jadi hati gue mudah luluh liat si doni kampret yang merasa bersalah ini.

"Ga! Gue ga marah! " ketus gue sambil melotot

BEAUTY IS DIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang