6

465 57 7
                                    

Yoss kita bakal lanjut lagee~~

𓆩𓆪 𓆩𓆪 𓆩𓆪


"Eh, sekarang sudah waktunya untuk menjemput Tobio ya?" Tanya Shoyo.

"Eh, iya" -Natsu

"N-Natsu, kita sudah terlambat sepuluh menit!" Ucap Shoyo panik

"K-kalau begitu ayo cepat! Jangan sampai ia menelpon Okaa-san dan Otou-san!" Balas Natsu yang kemudian menaruh dokumen yang telah ia selesaikan ke meja Shoyo.

"Iya!" Shoyo juga langsung membereskan dokumen yang telah ia selesaikan. Lalu kemudian mereka langsung bergegas keluar dari ruangan tersebut. Para karyawan yang melihat tingkah kedua Hinata itu hanya dapat melihat atau bingung, dan kemudian, mereka melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

Mari kita pergi ke tempat Tobio.

Tobio yang menunggu mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan. Ia rasanya ingin menelpon Okaa-san nya. Hanya saja ia kepikiran bagaimana nasib para kakaknya itu jika nantinya ia menelpon ibunya. Jadi, ia hanya menunggu dengan sabar dan mata yang agak/sedikit berkaca-kaca. Wanita itu tak tega meninggalkan Tobio di situ sendirian, akhirnya ia pun ikut menunggu jemputan Tobio.

"Hinata-san, apakah kau masih lama di jemput? Jika masih lama lebih baik kau menunggu di dalam bersama yang lainnya" ucap salah satu guru Tobio. Tobio hanya menggeleng kecil,ia mengisyaratkan kalau ia ingin tetap menunggu di depan gerbang sekolah saja.


ᥫ᭡°Tami: ah, apakah aku lupa memberi tau kalian jika Tobio sudah berganti marga, dan sudah di anggap sebagai keluarga dengan ibu ayahnya Shoyo? Baik-baik, aku akan menceritakannya.

。*♡✧*。

Flashback on~

Cerita ini dimulai ketika Tobio sudah 5 bulan tinggal di rumah Shoyo.

"Natsu" panggil Shoyo.

"Ada apa?" Balasnya singkat sembari bermain dengan Tobio.

"Bagaimana kalau kita mengganti marga Tobio? Bukankah bagus jika namanya di ganti menjadi 'Hinata Tobio'?" Tanya Shoyo. Natsu berpikir sejenak, ia hanya bingung bagaimana jika kedua orang tuanya tidak setuju, kan bisa gawat kalau ibu dan ayahnya tidak setuju.

"Tapi Onii-chan, bagaimana dengan Okaa-san dan Otou-san? Bagaimana kalau mereka tidak setuju?" Natsu agak bimbang dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh kakaknya itu.

"Tak apa, yang penting kita bertanya saja terlebih dahulu" balas Shoyo.

"Baiklah"

✿ִ𝆬❁❀

Ternyata, pikiran Natsu salah. Kedua orang tuanya setuju saat mereka membawa Tobio ke mansion utama mereka. Bahkan kedua orang tua nya itu bertanya.

"Bagaimana jika Tobio menjadi anaknya Shoyo?..... Ah, tapi jangan deh, lebih baik jadi anak kita saja. Ya kan yah?" Tanya ibunya itu.

"Iya, lebih baik jadi anak kita saja" balas ayahnya.

"Hmm, apakah lebih baik Tobio tinggal dengan kita saja? Pasti seru kalau Tobio tinggal dengan kita" ucap ayahnya gemas melihat Tobio yang sudah ada di gendongan istri tercinta nya.

'ah, terlalu kekanak-kanakan' batin Shoyo dan Natsu.


"Tapi Otou-san, Tobio itu punya ku, jadi jangan di ambil!" ucap Shoyo agak merengek.

"Heh, kau kan masih berumur 19 tahun Sho, jadi jangan dulu merawat anak orang" balas sang ayah sembari mengucel pipi lembut Tobio.

Beberapa menit berlalu, hampir saja Tobio menangis karena perdebatan antara ayah dan anak itu. Untungnya, ibu Shoyo langsung mengambil susu kotak yang ia bawa dari dapur.

"Sudahlah. Kalian sudah dewasa, jadi jangan bertingkah kekanak-kanakan" ucap sang ibu tersebut. Ayah dan anak itupun langsung diam. Tobio langsung di gendong oleh sang ibu.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Tobio di setujui untuk berganti marga dan menjadi anak bungsu keluarga Hinata.

Flashback of~

。*♡✧*。


Untunglah, setelah beberapa saat setelah guru tersebut menanyakan hal itu, Shoyo dan Natsu pun sampai.

Setelah sampai, Natsu langsung keluar dari mobil terlebih dahulu, dan langsung memeluk Tobio.

"Kau tidak apa-apa Tobi-chan?" Tanya Natsu panik. Tobio hanya menggeleng kecil.

"Terimakasih sudah menjaga Hinata kecil kami untuk hari ini, tolong maafkan dia jika dia membuat keributan. Hehe" ucap Shoyo kepada guru yang menjaga Tobio tadi, ia juga menundukkan kepalanya.

"T-tidak apa-apa, haha. Hinata-san juga tidak merepotkan ku sama sekali" balas wanita paruh baya tersebut sembari memegang pipinya.

"Kalau begitu kami permisi dulu, semoga harimu menyenangkan sensei"

"Hai, hati-hati di jalan" Shoyo dan Natsu menundukkan kepalanya, lau mereka langsung pergi meninggalkan guru tersebut.

𓆩𓆪 𓆩𓆪 𓆩𓆪

"Tobi-chan, apakah kau mau ikut ke taman bermain dengan kami?" Tanya Shoyo sembari melirik kearah Kageyama yang duduk di sampingnya.

"M-mau!!" Balas Tobio dengan mata yang berbinar-binar dan dengan semangatnya. Natsu? Ia duduk di bangku belakang sambil memainkan hpnya.

"Baiklah, kita langsung ke sana saja ya, Natsu?"

"Ya" jawab Natsu singkat dan mata yang masih stay melihat hp.

𓆩𓆪 𓆩𓆪 𓆩𓆪

"Akhirnya kita sampai juga" Shoyo membantu Tobio untuk melepaskan sabuk pengamannya, lalu Natsu membukakan pintu mobil untuk menggendong Tobio.

"Hai' Tobi-chan, kau ingin memainkan apa dulu?"

"Entah" jawab Tobio agak bingung, ia agak gugup karena melihat begitu banyak orang yang ada di taman bermain.

"Yohs, ayo kita bermain sepuasnya hari ini!" Shoyo mendapatkan tatapan dari beberapa orang karena berteriak.

"O-onii-chan! Tolong jangan terlalu bersemangat" ucap Natsu sambil menaruh jari telunjuk nya di mulut.

"H-hai'." Mereka menghabiskan hari untuk memainkan beberapa permainan dan membeli makanan yang menurut mereka enak.

。*♡(◍•ᴗ•◍)✧*。



Yoooo! Bestiee:D

Otak saya encer hari ini, hehe:>

Jan lupa untuk vote oke?
Kan nga adil kalo aku yg mikir susah" terus kalian cuman baca doang:(
Nge-vote kan gratis:(

Nga maksa kok, tapi alangkah baiknya jika kalian nge-vote, hehe:>

Dah bestiee, semoga harimu menyenangkan<3

onii-chan don't leave me alone || °HinakageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang