Ketiga~Maybe I .......

5 0 0
                                    

Hari ini, hari pertama kalinya Zia dkk menyandang status siswa SMA dengan seragam lengkap putih abu.
Pembagian kelas setelah penutupan MOS kemarin, semakin membuat Zia bersemangat karna dia dan kedua sohibnya satu kelas di kelas X-1. Begitu juga dengan Toni dan Putra.

Zia terlihat lebih dewasa saat bercermin memantulkan dirinya dengan seragam putih lengan panjang dan rok abu lipit panjang.
Dengan mengikat ekor 1 rambut panjang sebahunya, Zia sedikit memoles tipis bedak diwajahnya dan lipgloss dipermukaan bibir nya.
Kemudian dia keluar kamar dengan menenteng tas punggungnya beserta sepatu hitam ditangan kiri nya.

Ibu yang melihat Zia keluar kamar, langsung memanggil.
"Nak, sarapan dulu. Hari ini apel kan ? Jangan sampe pingsan loh. Berangkat sama Hanin aja sekalian dia lewat depan sekolahmu."

"Hari ini gak apel Bu. Emang Hanin udah siap Bu ? Aku takut telat ini jadi bawa bekal aja ya Bu. Tolong masukin di kotak bekal. Hari pertama soalnya Bu, kan malu kalo dihukum." jawab Zia, sambil memakai kaos kaki di kursi sebelah meja makan.

"Tapi dimakan loh ya, kamu kebiasaan cuma dibawa. Tapi gak dimakan, awas loh nanti Ibu tanya Icha." ujar Ibu, memasukkan nasi goreng beserta telut ceplok kesukaan Zia.

"Iya iya Bu. Hanin mana Bu ? Zia pamit berangkat ya. Assalamualaikum."
Usai bersalaman Zia langsung keluar saat mendengar suara motor dihidupkan.

Ibu mengikuti hingga didepan pintu, menyaksikan kedua anaknya berangkat menuntut ilmu ditempat yang berbeda.
"Hati2, pulang langsung kerumah ya gak kelayapan.!"
Yang hanya disahuti acungan jempol oleh Zia yang berada dibagian belakang.

Keseharian keluarga Zia seperti layaknya keluarga lainnya. Setiap pagi Ayahnya akan berangkat lebih awal ke pabrik kayu. Ya, Ayah Zia seorang karyawan swasta yang bekerja diperusahaan meubel. Tiap pagi datang lebih awal membantu pemilik meubel mempersiapkan perlengkapan dll. Ibu Zia adalah seorang penjahit rumahan. Menerima jahitan apa saja, mulai dari baju muslim, gamis hingga baju seragam mengaji anak2 TPA.
Zia mempunyai 1 saudara perempuan, yang kini juga baru masuk SMP. Mereka berdua sangat dekat walaupun terpaut 3 tahun. Keluarga yang cukup sederhana dengan apa adanya dalam diri mereka.

@@@@@@@@@@@@@@@

Sampai di SMA,,
"Makasih ya dek, hati2 dijalan raya." pesan Zia saat dia turun dari motor

"Ok. Berangkat dulu kak, Assalamualaikum"
"Iya waalaikumsalam."

Usai melihat adiknya keluar gerbang, Zia melangkahkan kaki nya menuju kelas X-1 dimana dia dan kedua sohibnya akan mulai mengikuti pelajaran selama 1 tahun kedepan.
Saat memasuki pintu kelas, Zia dikejutkan dengan kemunculan Putra dibalik pintu.

"Pagii..!!"

"Astahgfirullah.!! Hiihh,, bisa gak kalo gak ngagetin.??!!" Zia sampai terhenti dan mengusap dada

"Ya soriii, kan cuma mau nyapa. Baik loh aku, nyapa duluan." ujar Putra sambil tersenyum.

"Iya makasih. Tapi gak sampe ngagetin kan bisa, santaii aja nyapa nya." sahut Zia sambil berlalu menduduki meja disebelah Sri.

Teman sebangkunya yang dikenalnya saat menempati kelas ini. Icha 1 bangku dengan Ratna, siswi dari SMP Kesatuan. Dan Riri sebangku dengan Yolanda tepat didepang bangku Zia. Sedangkan Icha dibelakangnya.

"Kenapa Putra ?" tanya Sri saat Zia usai meletakkan tas ransel nya dalam laci meja.

"Niat mau nyapa tapi ngagetin. Aneh2 aja kelakuan." jawab Zia, cuek sambil meletakkan tas ranselnya didalam laci meja.

@@@@@@@@@@@@@@@@

SMK Kusuma Bangsa

"Kamu keterima disini juga ya Han ?" seorang cewek menghampiri Yahan yang sedang menunggu guru dipintu masuk kelas.

Peace Love SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang