06

35.2K 2.3K 24
                                    

.

.

.


jauh dari keramaian lingkungan sekolah, wilayah yang paling sunyi tak ramai orang, saking tenangnya bahkan gorden bergoyangpun dapat terdengar. semua rapih, seluruhnya tersusun oleh lembaran-lembaran buku.

tempat yang paling nyaman adalah perpustakaan sekolah, menurut beberapa siswa/i. disinilah informasi-informasi dan ilmu pengetahuan dapat diperluas, dengan membaca buku orang bisa berimajinasi dan menambah wawasan.

begitupun dengan dua anak yang tengah bersinggah diperpustakaan sekolah mereka, yang satu berkutat pada halaman bukunya dan yang lain asyik mewarnai.

"Nana, menurutmu pesawatnya warna kuning atau biru?" ia menunjukkan kedua crayon berwarna hijau dan biru meminta saran pada jaemin. anak laki-laki yang tubuhnya sedikit lebih besar dari jaemin berkulit eksotis dengan kornea hitam.

jari telunjuk jaemin merujuk pada crayon berwarna putih yang jelas tidak masuk dalam opsi, "hee? kenapa putih?" memiringkan kepalanya

"warna putih lalu dengan abu.., jaemin ee... warna kuning ee!" mengangkat tangannya membentuk silang dihadapan wajah dengan arti 'tidak suka'. haechan mengangguk lalu menuruti saran jaemin

"jaemin? haechan? kalian belum pulang?" seorang wanita muda yang tiba-tiba datang mengagetkan jaemin dan haechan, keduanya tersenyum ramah pada wanita itu

"aku mau menemani nana disini, dia bilang ingin melanjutkan babnya!" jawab haechan

"wahh...! rajinnya kamu membaca, ibu turut senang.. tapi kamu tidak perlu tinggal disini hanya untuk terus membaca, ini sudah sore. kalian harus apa...?"

"pulang!" sahut haechan

"pintar... dan jaemin, sudah ada yang menunggumu diluar. ayo, segeralah pulang. bukunya dibawa saja.. kamu bisa membacanya dirumah, oke?"

"ba-baik..!" segera jaemin memasukkan buku yang ia baca, juga haechan yang memasukkan alat tulisnya kedalam tas ransel bergambarkan karakter kartun Toy Story

haechan dan jaemin berjalan keluar perpustakaan secara berdampingan diikuti sang guru dibelakang mereka. diluar sana, sekitar 4 mobil hitam terparkir berderet rapih. Haechan mengernyitkan keningnya, "ibu guru, kenapa banyak mobil disana? aku tidak melihat mobil kakakku."

wanita itu tersenyum, "kakakmu menunggu disana, lihat?" mengarahkan pandangan haechan pada sebuah mobil yang terparkir cukup jauh karena terhalang oleh mobil didepannya, "oh ya! kalau begitu, haechan pamit bu guru! nana, sampai jumpa!" haechan berlari menjauh meninggalkan jaemin dan wanita itu yang masih berdiri menatap kepergiannya

Jaemin lalu beralih menatap wanita itu dengan tatapan seperti bertanya-tanya akan giliran jemputannya

"Nana!" dari kejauhan seorang wanita yang sudah dinanti oleh jaemin akhirnya muncul didepan mata, namun bukannya berlari mendekat jaemin malah bersembunyi dibalik sang guru, ia ketakutan.

"Eoh? Bisa kalian tunggu didepan gerbang saja?" Wanita itu memerintahkan beberapa pria berseragam hitam dibelakangnya. "Nana..., Kemari sayang.."

Jaemin mengintip, lalu berlari memeluknya. "Eung.."

"Mereka bukan orang jahat, jangan khawatir." Wendy mengelus-elus Surai jaemin penuh kasih, mereka lalu pamit pada guru jaemin untuk pulang ke kediaman Wendy.

Normal jika anak-anak selalu penasaran akan hal baru yang mereka temui, tak terkecuali jaemin. Ia terus menatap jendela bahagian belakang melihat beberapa mobil hitam mengikuti kemanapun arah mereka pergi.

ADOPTIVE FATHER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang