part 3

47 1 0
                                    

HAII hehe:') haduh belom ada yang vote& comment nih, ayo dong jgn cuma baca doang😂 kalo ceritanya ada yang kurang atau gimana comment aja ya(?) okay enjoy:3!

author pov
*flashback*
kau mau membawaku kemana huh? kataku manja kepada frans.
"kau mau tau saja sudah tutup matamu, awas ya sampai aku tau kamu mengintip.. aku akan.."
*cup*
itu untuk membuatmu diam bawel hahahaha, godaku.
lalu mobil kami sampai tujuan dan membukakan pintu kepadaku.

"Baiklah tuan putri kita sudah sampai disini, apa kau menyukainya?" tanyanya antusias.
oh..my.. bagaimana kau tau aku suka tempat ini? ini mengingatkanku kepada masa kecilku hahaha tidak ada yang berubah disini. betapa indahnya suara gelombang laut yang menerpa karang-karang disana, kau memang pacar terbaikku. aku memeluknya dan astaga setan apa yang merasuki badanku sehingga aku mengecup bibirnya dan aku segera pergi tanpa berani menoleh kearahnya, tetapi ia hanya tersenyum dan kita kembali berjalan.
"bagaimana kalau kita duduk disini? kita bisa melihat sunset bentar lagi matahari akan terbenam." katanya.

astaga betapa bersyukurnya aku mempunyai pacar seperti dia, bayangkan badan atletis, mata berwarna biru, rahangnya yang bercetak jelas, bibirnya yang tipis, dan tidak ketinggalan rambutnya yang terkesan berantakan membuatnya tampak sempurna.

baiklah, kita duduk disini.. terima kasih ya kamu sudah membawaku kesini, sudah lama aku tidak merasa nyaman seperti sekarang.
"iya hahaha, lihat matahari sudah terbenam."
lalu aku segera menoleh dan ternyata dia berbohong.. dia segera mengecup pipiku dan dia membisikanku sesuatu,"aku tidak akan pernah meninggalkanmu cait, i love you."
aku berpaling melihat mukanya dan ia mencium bibirku. akhirnya kami menikmati waktu kami berdua sambil ditemani matahari terbenam."
*flashback end*

****

"cait kumohon maafkan aku, aku tidak bisa terus hidup seperti ini. aku gila tanpamu."
aku tidak bisa frans,maafkan aku.. pergi aku tidak ingin melihatmu lagi kumohon jika kau mencintaiku turuti permintaanku, aku mengecup pipi frans sambil menangis.
aku pergi melarikan diri, frans mengejarku. aku berlari sekencang-kencangnya menyebrang jalan menuju rumahku, lalu tiba-tiba sebuah mobil datang dan BRAK..
aku memberanikan diri menolah dan kulihat frans tergeletak di jalan dengan darah bercucuran di kepala dan tubuhnya.

"FRANS" aku meneriaki nama itu, ternyata aku bermimpi buruk.
tunggu mengapa aku dirumah sakit lagi? astaga mengapa aku sangat lemah, gerutuku.

"hei kau baik-baik saja?" terdengar suara pria, sepertinya aku mengenal suara ini.. YA SUARA FRANS.

eh..ehm aku baik-baik saja, kenapa kau ada disini? dimana orang tuaku? sudahlah pulang, kau jadi repot hanya gara-gara ku, jawabku datar.
bagaimana kalau dia dengar aku meneriakan namanya saat tidur.. astaga tamatlah riwayatku.

"aku tidak akan meninggalkanmu sendirian cait, orangtuamu sedang pulang kerumah untuk menggambil keperluan. begitu aku tau kau dirumah sakit aku langsung kesini, aku tidak mau kejadian saat.." tanpa frans menyelesaikan kalimatnya, aku langsung menarik lengannya dan menciumnya. ntah mengapa tiba-tiba aku ingin menciumnya, aku tidak berani melihat mukanya. kututup mataku dan menikmati ciuman ini, untuk membuktikan bahwa aku mempunyai perasaan kepada dia.. jantungku berdetak hebat dan kusentuh dadanya begitu juga detak jantung dia.

maafkan aku meninggalkan mu tanpa memberi kabar, kataku kepadanya.
"Kau tidak perlu meminta maaf, itu salahku mengapa aku meninggalkanmu begitu saja saat kau membutuhkanku. maafkan aku ya cait, aku janji tidak akan mengulangnya." jawab frans.
i..iya aku memaafkanmu, pulanglah aku tidak apa-apa ini sudah larut malam dan kau juga harus beristirahat, balasku.
"aku akan beristirahat disini menemanimu, tidurlah." ia mengecup keningku.
lalu aku berusaha memejamkan mata dan akhirnya aku tertidur.

****

frans pov

mengapa dia tidak berubah sama sekali? mengapa kau sangat cantik cait, aku mengelus pipinya yang halus. kulihat wajah polosnya saat tidur sangat cantik, sehingga aku tidak bisa melupakan dirinya.
lalu tiba-tiba suara pintu terbuka..
"hey frans bisa kau ikut aku?" tanya ayahnya cait.
ya tentu saja om, aku akan segera keluar.
aku pamit kepada cait dan meninggalkan kamar.
ada apa om? bagaimana kabar cait? apa dia baik-baik saja? tanyaku heran.
"dia baik-baik saja, hanya saja.. bisakah kau tidak bertemu dia lagi? ini untuk kebaikan cait juga.. dia belum pulih total dari kecelakaan itu. jika dia terlalu berpikir kerasa tentang masa lalunya kesehatan dia akan terus menerus menurun, aku tidak mau kehilangan anakku. aku harap kau mengerti frans maafkan om permisi dulu."
tu..tunggu, apa maksudmu jangan menemuinya lagi? tidak ada hubungannya denganku, jawabku emosi.
tapi percuma saja karena ayah cait sudah terlanjur pergi meninggalkan frans di kantin rumah sakit.

bagaimana ini, arghh kenapa masalah ini menimpaku. mereka tau kalau aku benar-benar mencintai caitlin tapi mengapa mereka melarangku menemuinya lagi? frans terlihat sangat putus asa duduk di kantin sendirian.
rambutnya acak-acakan, ia tampak seperti sangat lelah.

***
caitlin pov

saat aku bangun, aku melihat sekitar kamarku. aku tidak menemukan siapapun diruangan itu, aku melihat ke arah jam menunjukan pukul 03.00 pagi. wow aku sudah tidur terlalu lama, punggungku terasa sakit karena kasur ini, lalu seseorang datang.
"hei sayang, apakah kau baik-baik saja? mau ibu ambilkan sesuatu?" ucap ibu sambil mengelus kepalaku.
tidak aku baik-baik saja bu, apa kau melihat frans? tadi dia ada disini, tanyaku heran.
"e..ehm tadi dia pulang, dan menitipkan ibu pesan katanya dia harus pulang untuk membantu ayahnya dan dia tidak ingin bertemu denganmu lagi, maaf cait." ibu menunjukan raut mukanya yang sedih.
a..ap..apa? tidak ingin bertemu denganku lagi..?

HEY VOTE DAN COMMENT YA:)
TUNGGU PART SELANJUTNYA!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

endless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang