Gelap dan dingin yang mencekam.
Apa yang dapat Orpheus temukan dalam situasi seperti ini? Tubuhnya terasa ringan seolah hembusan angin bisa saja menerbangkannya, ia merasakan kekosongan di sekitarnya. Di antara kabut asap putih yang muncul, Orpheus seperti di hadapkan pada situasi silam dalam jalinan roll berisikan gambar-gambar bergerak seperti film yang diputar dengan cepat.
Itu adalah dirinya dengan seorang wanita bersurai emas dan sosok gadis kecil yang memiliki tampilan menyerupainya. Wanita yang tak diketahui namanya itu duduk di kursi piano dan memanggil namanya.
"Orpheus".
Tidakkah mereka tampak seperti ibu dan anak? Entah mengapa Orpheus merasakan kerinduan yang besar pada kedua sosok yang memanggil-manggil dirinya bergantian. Gadis kecil itu memanggilnya dengan sebutan 'Orphy'.
Latar berganti, Orpheus mendapati gadis kecil itu duduk bersimpuh di hadapan wanita yang tewas pada kursi roket. Rasanya seperti sesuatu menikam jantungnya, membuat Orpheus tanpa sadar menahan nafasnya. Tinggallah gadis kecil itu di antara hutan belantara berusaha melarikan diri ketika pemburu yang merupakan sosok dari perwujudan mimpi buruk Orpheus menyerang gadis kecil itu sampai kabut tebal datang lagi dan menghapus jejak keduanya.
Gadis kecil itu juga tak diketahui namanya. Awalnya ia mengira gadis kecil itu adalah sosok yang dicari oleh kliennya, namun sesaat Orpheus melihat perbedaan, bukan gadis ini yang orang itu minta temukan. Namun gadis kecil ini justru memiliki ikatan emosi dengan Orpheus, ini adalah gadis lain yang memiliki jalinan ikatan dengan Orpheus secara pribadi.
"Kenapa kau meninggalkanku?".
"Orphy!!".
Terus berlari dengan kaki-kaki kecilnya menelusuri tiap ruang dan melewati pintu-pintu yang terasa semakin panjang dan jauh. Orpheus hanya bisa menyaksikan gadis kecil yang berusaha menggapainya tanpa bisa menggerakan tubuhnya sedikitpun, lalu pandangan terakhir pintu ditutup.
Saat itu kesadaran Orpheus kembali di tarik kedalam kehampaan. Dihadapannya lagi bukanlah sosok wanita bersurai emas dan anaknya lagi, melainkan sang Nightmare, mimpi buruknya yang telah menewaskan kedua orang yang paling berarti dalam hidup Orpheus.
Sosok itu berjalan mendekatinya, Orpheus tak bisa menggerakan anggota badannya dengan leluasa dan hanya bisa menatap dengan ketakutan. Suaranya tercekat di tenggorokan saat sosok itu meraih tubuh sang detektif, saat itu pikirannya seolah menjadi kosong. Kedua pundaknya di cengkram, sosok itu lalu mendekapnya erat. Perasaan dingin yang kejam seketika menyergapnya, setengah tubuhnya mati rasa untuk sekejap, namun sesaat kemudian menjadi lebih sensitif dari biasanya.
Saat itu Orpheus tak langsung menyadari ketika sosok itu perlahan menurunkan tangannya menelusuri punggung telanjang Orpheus-tunggu, dia telanjang?!- tidak berhenti sampai disana hingga tangan itu mencengkram bokongnya membuat Orpheus mengerang namun secara mengejutkan ia tak merasa ingin menolak sentuhan intim seperti ini.
Satu jarinya didorong masuk kedalam lubang Orpheus, menggerakannya keluar masuk sementara tangan lainnya bergerak dengan liar mencumbu bagian sensitif tubuhnya. Nipple ya dicubit dengan keras, di pelintir dan ditarik membuatnya mengerang kesakitan namun juga ada jejak kenikmatan disana. Nafasnya tersenggal, wajahnya menjadi merah padam dan tatapan sayu itu memandangi topeng yang menutupi wajah Nightmare. Orpheus tergerak ingin membukanya namun tiba-tiba saja Nightmare menghentikannya dengan mencengkram kedua tangan Orpheus dengan satu tangan miliknya ke atas. Orpheus meringis karena tenaga yang Nightmare gunakan untuk mencengkram tangannya tak main-main hingga nyaris meremukkannya. Ketika Orpheus sadar, tangannya entah bagaimana telah terikat di belakang punggungnya hingga sangat mustahil baginya untuk mencoba meraih topeng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unending Nightmare [Identity V Commission]
FanficWarn!! BL Content! Homophobic harap menjauh. :") __________________________________________________ [Nightmare x Novelist] Mereka mulanya adalah satu. Suatu kali mimpi buruknya muncul, terwujud dalam tubuh dan kesadaran yang berbeda. Restoration Mem...