CHAPTER 5

351 54 1
                                    

[Kesialan]



[NAME] POV

*TRINGGGG

"Baik, sampai sini dulu pelajaran kita kemasi barang barang kalian setelah itu pulang." -Guru

"Baik bu!" -Murid

"Shttt!! [Name]!! Bangunn!!." -Hana

Ah seperti nya aku tertidur.

"Hmmmm."

"Ayo kita pulang, kau ini tidur atau mati sih?" -Hana

Aku bangun dan membereskan barang barang ku, ku lihat sekeliling sudah sepi seperti nya sudah pada pulang.

"Hari ini belum mulai eskul, mulai eskul nya besok." -Hana

Aku mengangguk angguk paham.

"Sudah, ayo pulang."

Kami pun jalan ke luar kelas.

Jam terakhir tadi sejarah, sangat membosan kan.
Sejarah disini maupun ditempat tinggal ku yang dulu sama sama bikin pusing.

Aku melihat jam tangan, jam 3 lewat.

"Hana berapa lama aku tidur?"

"1 jam, kau benar benar segitu tidak suka nya pada sejarah ya? Padahal seru loh." -Hana

"Ya aku sangat benci sejarah. Banyak yang harus di hapal, aku gk suka."

Aku heran dengan orang orang yang suka sejarah, apa bagus nya itu?

"Apa apaan tuh?! Padahal kau jago MTK kok bisa lemah dalam sejarah." -Hana

"MTK itu menghitung, bukan menghapal."

"Ckckck, sama saja tau! Emang nya kau gk hapalin rumus nya?" -Hana

Aku melirik nya yang ada di samping ku terlihat dia kesal karena jawaban ku yang ngelantur ini.

"Di hapal? Kan aku pengingat yang handal buat apa juga ku hapal jika sekali liat dan praktek bisa."

*PLAK

Aku gak di tampar kok, dia meneplok jidat nya sendiri.

"Terserah kau saja lah, TERSERAH." -Hana

Haha lihat muka kesal nya itu.

*HOAMM

Aku menguap lebar, saat ini nyawa ku baru terkumpul 50%.

Saat ini kami sudah berada di luar sekolah lebih tepat nya berada didepan gerbang.

"Kau jadi ketempat ku kan?" -Hana

"Iya jadi, tadi juga aku sudah mengabari mama ku kok."

"Kok supir ku belum dateng ya?" -Hana

Hana nampak celingak celinguk melihat kesekeliling.

"Macet kali."

"Wah~ lihat 'kucing liar' ini, ku pikir kau sedang mengobrak abrik tempat sampah." -Taehoon

100%, sehabis mendengar ucapan orang yang berada di belakang ku ini nyawa ku langsung terkumpul bukan hanya itu, darah tinggi ku juga ikutan nambah.

Aku menoleh menatap tajam tiang hidup yang berada di belakang ku ini, sedangkan dia hanya menatap ku santai dengan senyum sombong nya.

"Hana, pergilah ke halte bus nanti akan ku susul, suruh supir mu berhenti disitu saja lalu telpon aku jika supir mu datang."

[NAME] POV END

NO GELUD NO LIFE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang