6. cemburu

104 21 3
                                    

Hendery sedang duduk di sebuah kursi yang berada di koridor sekolah.

"Ckkk bisa bisanya si monyet bekantan itu jodoh gua" runtuknya. CEO yang sedang berjalan-jalan di area sekolah melihat hendery sedang mengomel sendiri.

CEO kemudian menghampiri hendery.

"Kamu kenapa?"ucap CEO Johnny. Hendery tidak tahu jika yang bicara itu adalah ayahnya.

"Kesel banget gua, bisa bisanya dia pelukan sama orang lain, padahal dia tau jodohnya itu gua!!!!"runtuknya kembali. CEO Johnny kini tersenyum.

"Mau dia pelukan sama siapapun atau pacaran sama siapapun. Akhirnya dia bakal balik sama kamu, kamu kan jodohnya"ucap CEO Johnny. Hendery kini melihat ke arah CEO Johnny.

Ia tampak kaget bahwa sedari tadi ternyata ia sedang berbincang dengan ayahnya.

"Sejak kapan papa disitu!?"

"Sejak tadi papa denger semua bacotan kamu" ucap CEO Johnny. CEO pun ikut duduk di sebelah hendery.

"Boleh kan papa duduk disini"ucap CEO Johnny.

"Papa kan udah duduk ngapain izin!?"ucap hendery. CEO Johnny masih tersenyum senyum sendiri.

"Marah ya sama Lucas!?"tanya CEO Johnny. Hendery hanya Diam tak berdengus.

"Nggak kesel aja sama cowok yang meluk Lucas"


"Haruto permisi"Lucas meninggalkan haruto dan mencari keberadaan hendery.

Sepanjang perjalanan ia memanggil nama hendery. "Hendery! Dimana lu!?" Sesekali ia bertanya kepada orang-orang di koridor.

"Liat hendery gak?"

Jawaban mereka semua sama yaitu gelengan.

"Liat hendery gak!?"

"Hendery siapa?"

"Anak kelas 2-3 tingginya sekuping gua, rambutnya agak gondrong, putih"

"Itu bukan?"

Lucas kemudian melihat ke arah hendery bersama CEO Johnny.

"Bener makasih bro" Lucas akan hendery dan CEO Johnny.

"CEO? Mending gua jangan ganggu dulu" Lucas kemudian duduk di atas rumput rumput sekolah.

Lucas melihat hendery dan CEO Johnny yang begitu akrab.


"Der udah lama papa gak ketemu ibu kamu, main kesana yok" ucap CEO Johnny.

"Kirain udah gak peduli"ucap hendery.

"Papa peduli sama ibu kamu yaa, waktu itu papa marahnya sama kamu bukan ibu kamu"ujar CEO Johnny. Hendery hanya berdecak.

"Ajak Lucas dehh, barangkali ibu kamu pengen liat jodoh kamu"kata CEO.

"Gak! Lagi bete sama Lucas"

"Ckk bete, nih permen karet kamu kan suka beginian, biar gak bete" hendery mengambil permen karet itu dan memakannya.

"Lucu deh kalian, kamu suka banget sama permen karet. Tapi Lucas malah benci sama permen karet. Kok bisa kalian malah jadi jodoh?"hendery hanya sibuk mengunyah permen karet itu.

Handphone milik CEO kemudian menyala.

"Hallo? Temui saya di ruangan saya, ahh Der nanti aja deh kita temuin mamah kalo kamu udah gak marah sama lucas" CEO pun pergi meninggalkan hendery. Hendery juga beranjak dari duduknya dan akan pergi ke kelas.

Saat akan pergi ia melihat Lucas duduk di atas rumput rumput koridor.

"Ngapain?"tanya hendery. Lucas menggeleng

"Aku minta maaf"kata Lucas.

Hendery mengulurkan tangannya.lucas yang menunduk kini menatap ke arah hendery.

"Kotor, berdiri"kata hendery. Lucas kemudian memegang tangan hendery dan berdiri.

"Haruto gak ketemu sama jodohnya dan indranya melemah. Dia minta bantuan sama aku"ucap Lucas menunduk.

"Masuk kelas dah mau bell" hendery kemudian berjalan menuju kelas. Dan di ikuti Lucas.


Guru sedang menerangkan materi. Lucas sedari tadi melihat ke arah hendery.

Hendery melipat kedua tangannya di atas meja dan menaruh wajahnya disana.

Ia tidak memperhatikan gurunya. Lucas juga, ia malah melihat ke arah hendery terus.

"Seo Hendery! Wong Lucas! Kalian dari tadi ngedengerin ibu ngomong?"ujar guru itu.

Hendery dan Lucas tetap para posisi mereka.

Ia kemudian menghampiri Lucas dan hendery lalu menjewer telinga mereka.

"Adehh adehh Bu sakit Buu" ujar mereka berdua.

"Kalian berdua pemilik nilai terendah di kelas ini, kalian harus dapet nilai tinggi di ujian setelah istirahat nanti. Jika tidak, seisi kelas akan mengerjakan kelas tambahan"ujar buguru.

"Kok kita kena? Yang minus kan mereka?"kata haechan. Dan Mark mengangguk.

"Makanya kalian bantuin mereka biar nilainya naik! Udahlahh sekarang waktunya istirahat" Bu guru kemudian meninggalkan kelas.

"Hendery! Lucas lu bedua harus punya nilai bagus di ujian ini aja!!!" Seisi kelas kini fokus dengan Lucas dan hendery.

"Gua gak mau ada kelas tambahan njirr udahmah malemnya les lagi"

"Hendery Lucas, p x l = L"

                    x, jika x ≥ 0
"Kalo |x|{                         "
                    -x, jika x < 0

Mereka semua mulai membacakan semua rumus rumus matematika.

"Woy woy woy! Kalo gua berhasil gua mau ada hadiahnya"kata hendery. Mereka sudah tau jika hendery pasti akan meminta imbalannya.

Mereka menyiapkan setoples penuh permen karet, tidak itu dua toples.

"Sipp kalo gitu"

"Telinga gua panas dengerin kalian semua" Lucas kemudian pergi keluar kelas. Mereka tetap mengikuti Lucas dan membaca semua rumus rumus matematika.

"Bacot!!!"

Sedangkan hendery pergi ke ruang CEO.

"Pa? Punya kunci jawaban ulangan Dery hari ini gak?" Tanya hendery.

"Gak ada, adanya ringkasan materi matematika kamu yang kemarin"ucap CEO Johnny.

Hendery menggulingkan kedua matanya. "Yaudah lahh"

"Yang jujur Der jangan nyontek, mending nilai kamu jelek tapi hasil sendiri daripada kamu nyontek atau curang kaya gitu"ucap CEO Johnny.

Hendery langsung pergi setelah mengambil ringkasan materi dari CEO Johnny itu.

CEO menggelengkan kepalanya.

Chewing GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang