3.sisi lain si uke

141 21 0
                                    

Mark dan haechan melihat Lucas sedang termenung di sana sendiri.

Lucas sedang memikirkan perkataan hendery.

"Cas!? Gua denger denger yang gak nemuin jodohnya bakal mati? Bro coba cium hendery mana tau dia jodoh lu! Gua gak mau kehilangan sahabat gua satu satunya ini"ucap Mark khawatir dengan Lucas yang melamun.

"Gua udah nemuin jodoh gua, dan itu si brandal permen karet, oh tuhan!!! Kenapa harus dia jodohku????"ucapannya.

Haechan agak tertawa mendengar ucapan Lucas, haechan dan Lucas dahulu satu SMP jadi ia tahu jika Lucas sangat membenci permen karet.

"Agaknya hidup lu selalu ada kaitannya dengan permen karet"ucap haechan. Mark tampak bingung dengan apa yang mereka bicarakan soal permen karet.

Mark tidak tahu jika Lucas benci sama permen karet.

"Kenapa sama permen karet?"

"Lucas benci sama permen karet" ucap haechan.

tanpa mereka ketahui hendery yang duduk di bangku yang di duduki Mark mendengar percakapan mereka.

Bell kemudian berbunyi menunjukkan waktu istirahat. Hendery menghampiri Lucas dan menarik kerah baju Lucas.

"Woy woy woy woy lu ngapain narik baju gua? Ngajak berantem?"ucap Lucas dengan tidak santai.

"Gua mau ngajak lu ke kantin! Lu sekarang kan pacar gua"Lucas mengangkat alisnya.

"Malah diem buru! Gua gak suka nunggu"ucap hendery, Lucas masih terdiam.

"Chagi yaa~ kajja!"hendery yang dingin kini berubah menjadi hendery yang imut.

Lucas, haechan, dan Mark melongo, karena dahulu mereka berfikir hendery ini seme yang dingin bak kulkas lima pintu.

"Buru anjing!!!"ucap hendery kesal lalu menjewer telinga Lucas. Lucas pun terbangun dari duduknya dan mengikuti hendery ke kantin.

               

"Sakit woy!"hendery kemudian melepaskan tangannya dari telinga Lucas lalu hendery memeluk Lucas.

"Maaf dehh lagian kamu budek aku panggil gak denger"ucapan hendery membuat Lucas kemba lu bingung.

"Salah minum obat lu?"kata Lucas.

"Abis di kiss kamu makanya begini"hendery kemudian melepaskan pelukannya itu.

Haruto yang tak sengaja melihat Lucas yang malah bersama hendery merasa marah.

                  

lucas dan hendery duduk di sebuah kursi di kantin. Layaknya uke yang baik hendery menyuapi Lucas makan.

Lucas masih tampak bingung. "Lu kesambet apaan si? Tadi kagak gini perasaan?"ucap Lucas lalu melahap makanan dari hendery.

Hendery sendiri tidak makan, ia sibuk mengunyah permen karet.

"Gapapa aku cuma jadi pacar yang baik buat kamu"ucap hendery sembari menyuapi hendery.

"Seo hendery ini aneh!"ucap Lucas.

Ekspresi hendery kini berubah kembali menjadi hendery kulkas 5 pintu.

"Kenapa?"ucap Lucas kasih bingung. hendery kemudian berdiri dan akan melangkah pergi.

"Sekarang mau kemana?"tanya Lucas. Hendery kemudian pergi meninggalkan Lucas disana tapi Lucas mengikuti hendery.

Hendery ternyata pergi ke atap sekolah.

"ibu gua bilang, ketika ibu gua udah gak ada gua boleh   sama siapa aja tapi jangan sama jodoh gua." ucap hendery.

"kenapa lu kemarin keliatan kaya gak percaya gitu sama ramalan ini?"tanya Lucas.

"setelah ibu gua meninggal gua begitu benci dengan ramalan, karna ibu gua meninggal ada di ramalan juga"kata hendery.

sebenarnya lucas masih bingung. tapi sekarang tugasnya sebagai seme di mulai.

"gua udah ngejulukin lu brandal permen karet loh"ucap lucas. hendery kemudian mencubit perut lucas.

"ssh aaah sakit lohh" lucas berdengus.

"enak aja di bilang brandal, lu tuh manusia rimba"ucap hendery

"tapi jujur gua gak suka malahan benci sama lu karna lu makanin mulu permen karet terus di buang sembarangan"ucap Lucas

"sekarang?"ucap hendery

"berkurang sedikit banget, soalnya lu masih ngunyah permen karet"ucap Lucas

"cihh bekantan!"ucap hendery

Chewing GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang