Bagian 3

50 4 1
                                        

***

Hari-hari Kiara kembali seperti biasa. Dia harus bergelut dengan perkuliahannya. Banyak tugas , apalagi ini sudah memasuki masa-masa dimana dia harus menyelesaikan penelitian untuk skripsinya. Belum lagi dia punya pekerjaan sampingan yang banyak orang tidak ketahui. Ya, pekerjaannya yang terus menerus stalking Sosial medianya Rega. Ya dosennya itu, juga saudara kandung dari Raihan.

Semenjak mengetahui bahwa Raihan bersaudara dengan Rega, membuatnya semakin makin menjadi. Dia lebih memperhatikan dirinya lagi, merias diri sebelum pergi. 

"Tumben pake rok?" tanya Raihan yang baru menyadari bahwa Kiara belakangan ini rajin sekali pakai rok.

"Biar girly aja sih, kenapa? Gak suka? Yaudah sih."

Kini giliran Kiara yang merengut malas tapi tetap menaiki boncengan motor Raihan.

"Ya--ya gak gitu, Ra. Cuma--gak biasanya aja," balas Raihan kikuk dan segera menutup kembali kaca helmnya.

"Udah ah cepet Rai, gue udah telat nih!"

"I--iya. pake ini dulu. Nanti diintipin orang," ucap Raihan menyerahkan jaket yang sedari tadi hanya dia bawa pada Kiara.

Raihan memberi kode untuk Kiara lantas menutupi kaki Kiara yang masih sedikit terlihat. Padahal Kiara tidak pakai rok mini. Dia juga tidak sepede itu menampilkan pahanya yang besar itu. Dia memakai rok 3/4 yang jelas menutupi lututnya itu.

"Yakali diintip, gue pake celana nih liat." ucap Kiara menampilkan sedikit celana legging yang dia pakai.

"Gaperlu ditunjukin juga Ra..."

Kiara lantas cemberut di belakang lalu menjewer telinga Raihan. Mereka harus segera berangkat. Dia tidak mau terlambat masuk ujian kali ini. Apalagi ini mata kuliah yang diasuh langsung oleh Pak Rega, dosen kesayangannya itu. Maka dari itu dia harus terlihat cantik hari ini. Meskipun ya belum tentu Rega menyadari perubahannya itu.

Akhirnya Raihan mengendarai motornya lekas sekali dia mendapatkan cubitan dari Kiara. Motor Raihan berjalan lambat sedang dia harus segera sampai di kampus.

"Lama banget ih, mending tadi gue pergi sama Dina." ucap Kiara ketus segera turun dari motor Raihan.

"Gue cuma gamau roknya lo terbang Ra.."

Kiara merengut dan melengos meninggalkan Raihan. 'Raihan ini lama-lama gue sleding juga ya' ucapnya dalam hati. Kiara segera berjalan ke kelasnya. Dia sudah terlambat. Dengan malu dia mengetuk pintu dan izin untuk masuk. Untungnya dia haya terlambat 9 menit, yang mana Rega hanya mentolerir 10 menit keterlambatan. Setidaknya dia masih ada 1 menit lagi.

"Lo lama banget ra..." bisik Dina ketika Kiara berjalan melewatinya.

Ya, kali ini hanya dirinya saja yang terlambat. Rega hanya mengangguk saja ketika Kiara masuk. Dia mengetahui bahwa keterlambatan Kiara masih bisa dimaklumi. Dikarenakan masih dalam waktu yang bisa dia tolerir.

Dengan cepat Kiara lomba lari dengan waktu yang terus mengejarnya. Dia tidak boleh mendapatkan nilai jelek dari Rega. Bisa jatuh harga dirinya jika Rega tau dirinya ini tidak cerdas. Tepat begitu waktu ujian mereka habis Kiara menyelesaikan ujiannya dengan bangga. Setidaknya dia bisa menjawab ujian itu dengan mulus. Meskipun ya belum tau dengan hasilnya nanti.

"Dina, sebentar..." panggil Rega.

Baru saja mereka akan pergi, untungnya Kiara mendengar itu. Ya, Kiara merasa dia yang dipanggil oleh Rega. Dengan pedenya dia melangkah berbalik dengan senyum menemui Rega.

"Ada yang bisa dibantu pak?"

"Hm, saya panggil Dina."

Dina segera muncul dari balik Kiara. Rega langsung saja  menyerahkan sebuah pulpen pada Dina. Ya, pulpen Dina jatuh dan Rega mengambilnya tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REGA atau RAIHANWhere stories live. Discover now