Before Chap ~
“Jadi beneran putus apa engga?”
Renjun mengangkat bahu acuh. Memilih memainkan ponsel.
“Gua penasaran, dulu kan lo engga jawab langsung tuh, tapi akhirnya lo tetap nerima, kan?”
Hembusan nafas kasar mengalun. “Jun, beneran deh, gua sebagai teman lo dari masih mainan di selokan buat nyari cupang sampai sekarang, masih aja lo cuek bebek. Harus sesabar apa gua tuh?”
Renjun menatap Donghyuck sekilas. “Sampai kita engga temanan lagi.”
“Ngepukul teman sendiri dosa engga sih?”
Continue •
√√√
“Kalau gua pukul lo engga, tapi kalau lo pukul gue, dosa lah.”
“Ikan hiu makan tomat─”
“Bodo amat.”
“Kok lo nyambung sih?” Donghyuck menoleh ke samping, ada Hyunjin yang baru saja datang dengan baju jauh dari kata rapi. Duduk di kursi seberangnya yang berada tepat di dekatnya.
“Gua kan memang berniat baik melanjutkan.”
“Engga nyuruh!”
“Yaudah sih, mulut-mulut gua.”
“Apa? Jeber?”
“Ini namanya seksi.”
“Percuma seksi, kalau Felix aja engga mau sama elo.”
“Sok tahu.”
“Lah memang kan?”
“Kalian bisa diem, engga?”
“Eh, cantik datang.” Atensi Hyunjin teralihkan pada laki-laki bemarga Lee yang baru masuk ke kelas. Melihat malas Hyunjin yang menatap penuh puja.
“Kan gua jadi lupa masalah Renjun.” Donghyuck kembali menopang dagu diatas meja Renjun.
“Jun, lo engga kasihan sama gua?”
“Kenapa? Karena si senior engga ngebales perasaan lo?”
“Kok jadi melenceng kesitu sih. Lagian gua bukannya ditolak, tapi dia saja yang belum menyadari pesona gua.”
“Gaya.”
“Tarikan atau dorongan?”
“Oh pantes, Felix kabur.” Donghyuck melihat bangku si pemilik nama kosong. Jadi Hyunjin kembali menyambung obrolan.
“Bener, kan?”
Donghyuck mendengus.
“Iya bener kok Jin, udah ya, tapi mendingan diam daripada Echan ngemusuhin lo seminggu.”
“Habisnya ngebuat dia marah seru aja, haha.”
Donghyuck memutar bola mata malas. “Anggap si jeber engga ada.” Berusaha untuk tidak marah. Ia sabar, ia tampan, ia jodohnya senior yang disukai. Huft.
KAMU SEDANG MEMBACA
Usaha Kedua Harus Berhasil [JaemRen]✔
Fiksi Penggemar[Follow me before read] Ini adalah cerita tentang bagaimana Jaemin melakukan usaha keduanya yang harus berhasil untuk mendapatkan jawaban "iya" dari Renjun. Sayang seribu sayang, Renjun sudah tidak ada niat lagi untuk menjawab karena Jaemin dulu sel...