05 : "You're the best, Zakiel."

18 1 0
                                    

---


---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Zaki merunduk memainkan ponselnya. Langkahnya berhenti didepan kelas yang pintunya masih tertutup rapat. Ia mendongak, kemudian melengos melihat pintu kelas itu masih tertutup.

Padahal sudah jam pulang, kenapa juga kelas Fanya belum pulang??


Tepat setelah Zaki mendumel, pintu itu terbuka. Seorang guru wanita lebih dulu keluar, di susul beberapa siswa yang berebutan ingin keluar kelas.

Zaki sampai harus melipir ke pinggir koridor saking rusuhnya siswa 12 IPS 3 itu.

Kedua manik itu menangkap sosok Anin yang keluar kelas. Zaki melambaikan tangan ketika Anin menoleh padanya. Cewek itu menghampirinya. Kemudian tersenyum ketika sudah berdiri di depannya.

"Ngapain? Nyari Fanya?" tanya Anin.

"Iya. Sekalian pengen liat lo juga sih." ujar Zaki enteng. Tak sadar, cewek di depannya itu salah tingkah. "Lo udah gak apa-apa, kan?" tanya Zaki.

Anin menggeleng, "emang gue kenapa?" katanya terkekeh.

Zaki hanya tersenyum. Ia tahu betul, Anin adalah tipikal yang paling tidak suka di kasihani. Gadis itu gengsinya terlalu tinggi. Yah, Zaki sih mewajarinya.

"Jangan nyebat lagi, ya. Kalau lagi butuh temen cerita, chat gue aja. Nomor gue masih yang lama." katanya berbisik pelan.

Anin tertegun sesaat. Sekiranya sampai suara melengking nyaring itu menggema di koridor membuatnya maupun Zaki berjengit kaget.

"Woy, Jeki- FANYA BURUAN INI UDAH DITUNGGUIN PANGERAN DARI NEGERI DONGENG!" seruan itu membuat Anin menjauh dari Zaki. Ia berbalik, menyambut dengan riang sosok Fanya yang mendekat bersama dengan Nina-teman kelas mereka.

"Ayo balik." ujar Fanya menepuk bahu Zaki. Atensi gadis itu teralih pada Anin yang berdiri disebelah Zaki. "Eh, Nin. Jangan deket-deket sama Zaki. Nanti di modusin sama nih buaya rawa." katanya pada Anin membuat Zaki mendengus.

"Sembarangan!"

Fanya nyengir, di susul tawa meledek Nina. Sementara Anin hanya tersenyum tipis tak banyak menanggapi.

"Pangeran dari Negeri dongeng bagian mana yang modelan kayak Zakiel?" Fanya berkata seraya menyenggol lengan Nina, mengingat perkataan gadis itu tadi.

"Bikini Bottom." jawab Nina mengundang elak tawa Fanya.

Zaki di depannya sudah mendumel sebal. Ini nih yang bikin dia malas mendatangi Fanya di kelasnya. Sudah pasti ia menjadi bulan-bulanan Fanya dan teman-temannya. Zaki nggak marah kok, cuma sebel aja dikit.

"Udah ah, cepetan balik. Laper gue." Zaki menarik tangan Fanya. Membuat tawa gadis itu sontak berhenti dan berteriak kecil ketika lengan panjang cowok itu mengalung di lehernya. Tubuh mungil Fanya terseret pasrah mengikuti langkah besar Zaki.

Dear, Zakiel..Where stories live. Discover now