Yerin mengerjapkan matanya, mulai merasakan lehernya yg sedikit sakit mengingat semalam dia tertidur di sofa yg ada dibalkon kamar yg ia tempati. Ya semalam setelah Taehyung membawanya kekamar tersebut.dia langsung menuju ke balkon kamar sampai dia tertidur karena terlalu lelah menangis, bahkan dinginnya angin malam tidak dia pedulikan lagi.
Dan benar saja dampak dari kelakuannya, kini tubuhnya terasa remuk, ditambah kepala yg pusing,perut mual, dengan langkah yg lemah yerin memutuskan untuk kembali kedalam kamar. Namun yg pasti yerin masih mengira bahwa dia masih dibusan.
'''''''''''
Disisi rumah yg lain, terdapat beberapa orang yg kini tengah sarapan, seperti biasa dingin dan hening meliputi suasana di ruang makan tersebut. Sampai seseorang dari mereka bersuara.
"kudengar ada tamu dirumah ini'?" sebuah pertanyaan terlontar dari seorang gadis berambut hitam lurus panjang, kim yuna adalah nama gadis tersebut. Dia Adik bungsu Kim Taehyung, Yuna masih berumur 3 hari saat peristiwa mengerikan melanda keluar besar Kim. Sehinga dari bayi sampai sekarang dia tumbuh diasuh oleh shin Yura yg merupakan kepala pelayan keluarga Kim. Sampai sekarang segala kebutuhan rumah keluarga kim Shin Yura lah bertanggung jawab atas segalanya, termasuk mengurus keperluan Kim bersaudara.
"Yuna bisakah kau tetap diam dan habiskan sarapanmu," ucap salah satu penghuni lainnya. Bukan,,,dia bukan Kim Taehyung melainkan pria lain yg memiliki sikap duplikat seorang Kim Taehyung,dingin,tenang,pendiam,namun menghanyutkan. Dia adalah Kim Yongdae Adik pertama Kim Taehyung yang terpaut 3 tahun lebih muda, dan 1 tahun lebih tua dibandingkan yuna.
"aku hanya bertanya pada Taehyung Oppa, bukan padamu" balas Yuna ketus,merasa risih karena perkataan Yougdae.
melihat kedua adiknya berdebat focus Taehyung kini teralihkan, namun beberapa saat dia memilih acuh. Karena sedari tadi pikiran Taehyung juga masih terarah pada tamu yg ditanyakan Yuna.
"Oppa aku bertanya padamu, kenapa kau diam saja ?" kini yuna bertanya lebih menuntut.
Taehyung mengehentikan aktivitas makannya dan beralih menatap adik kesayangannya itu
" Yuna, dengarkan kata youngdae habiskan sarapanmu, bukan kah hari ini kau ada kelas pagi ?" alih-alih menjawab pertanyaan adiknya Taehyung seakan menghindar seolah-olah hal tersebut tak bisa dibahas dengan terbuka. Setelah itu Taehyung pun berdiri tanpa menghabiskan sarapannya
"hari ini kau berangkat dengan pak Choi, aku ada urusan lain" Taehyung langsung berlalu begitu saja meninggalkan Yuna yg hendak protes.
"heol apa sesulit itu menjawab pertanyaan ku" yuna cemberut kesal karena diacuhkan oleh kakak tertuanya tersebut.
Tanpa berpamitan yongdae pun beranjak pergi meninggalkan yuna yg masih mengoceh.
"lagi yongdae oppa pun pergi tanpa bicara apapun, aku yakin pasti dia tahu sesuatu" yuna meniup poninya kesal, dan memilih untuk beranjak dari tempat duduknya diikuti oleh pak Choi.
Melihat kedua adiknya sudah pergi, Taehyung segera memastikan sesuatu yg sedari tadi menjanggal pikirannya "Bibi Shin, bawakan sarapan untuk gadis itu. Dan tetap kurung dia didalam kamar sampai saya perintahkan langkah selanjutnya?" ucap Taehyung dengan tegas.mendengar hal tersebut Bibi Shin pun mengangguk lalu beranjak untuk menyiapkan sarapan untuk yerin.
"wonwoo, ikut keruangan saya kuharap kau sudah medapatkan informasi yg kuminta" Taehyung dan wonwoo pun segera menuju ke ruang kerja Taehyung.
Skip
"didalam mobil lagi dan lagi Yuna tidak berhenti mengorek informasi mengenai tamu kakaknya, "ya pak choi, kau pasti tahu sesuatukan tentang orang yg dibawa Taehyung oppa, dia namja atau yeoja? Heol atau jangan-jangan dia seorang dokter spesialis baru untuk ir-"
"maaf nona tapi saya benar-benar tidak tahu mengenai orang yg nona maksud" belum selesai yuna bicara, pak choi langsung memotongnya.
"ohh ayolah, memangnya sepenting apa orang itu sampai aku tidak boleh tahu"yuna memberenggut kesal
"maaf nona untuk saat ini mengenai hal tersebut saya rasa kita tidak usah ikut campur, anda tahu sendiri seperti apa Tuan kim"ucap pak choi memperingati yuna untuk tidak membahas hal tersebut.
Yuna hanya merotasikan matanya kesal mendengar ucapan pak choi.
Tok , tok, tok
Yerin tersentak kaget mendengar suara ketukan pintu,,tidak lama kemudian muncul seorang wanita paru baya yaitu bibi shin dengan nampan berisi makanan yang dibawanya
"permisi nona, saya membawa sarapan untuk nona"ucap bibi shin namun yerin tak merespon. Dia hanya diam memandang kearah nampan yg dibawa bibi shin.
"tuan Kim berpesan agar nona memakan sarapan yg saya bawakan, dan pastinya nona butuh energy setelah perjalanan dari busan ke seoul kemarin" bibi shin meletakkan sarapan yg dibawanya diatas meja yang ada didlam kamar tersebut.
Ucapan bibi shin kali ini berhasil memancing perhatian yerin . dia berfikir kalau dia masih berada di busan
"a-apa seoul,, maksud bibi saya berada di seoul sekarang ?"Tanya yerin.
"iya nona, sekarang nona ada di seoul, kemarin nona dibawa ke mansion ini memang dlam keadaan yg tidak sadarkan diri. Apa nona tidak megingat apapun ?"namun yerin kembali diam, memikirkan mengapa dia bisa berada disini sekarang
"nona ?"
Yerin kembali tersentak kaget saat bibi shin memanggilnya
"saya mengerti nona pasti syok, maka dari itu nona harus sarapan agar tenagan dan pikiran nona lekas pulih" bibi shin kembali membujuk yerin untuk sarapan namun tetap tak ada respon.
Justru pening dikepala yerin semakin bertambah saat ia mengetahui bahwa sekarang dia sudah tidak berada di busan melainkan di seoul. Bagaimana bisa dia tidak sadarkan diri saat dia dibawa ke seoul.
Lalu bagaimana nasib kedua orang tuanya, apakah mereka baik-baik saja ?.
srett
yerin tba -tiba berdiri dan berlari kearah bibi shin. "bibi apa aku datang sendirian kesini, apa orang tuaku juga ada disini" Tanya yerin panik
"n-nona saya"
"jawab apa orang tuaku baik-baik saja, haaa bibi tolong katakana sesuatu" ucap yerin berteriak,bibi shin berusaha menenangkan yerin namun tiba -tiba yerin berlari kearah pintu kamar yg terbuka. Melihat yerin yg berlari keluar membuat bibi shin kalang kabut dan langsung mengejar yerin.
"nona tungu, tolong tenanglah" yerin berlari dan menabrak beberapa benda yg dia lewati.
Prang'''' prang
"Hiks, hiks eomma appa" yerin tidak perduli bahwa benda yg dia jatuhkan harganya sangat mahal yang ada dipikirannya hanya orang tuanya, bahkan dia tidak merasan perih sedikitpun dikakinya yg sempat terkena pecahan guci yg dia tabrak, yg terpenting sekarang dia harus menemukan orang tuanya.
Beberapa pelayan yg juga berada disana berusaha menghentikan yerin namun dia tetap berontak dan masih bisa terlepas. Sampai akhirnya para pengawal yg berjaga didepan mansion mendengar keributan didalam mansion tersebut, mereka masuk kedalam dan mendapati yerin melempar beberapa maiddengan hiasan mini dari kaca karena berusaha mengehentikannya.
Melihat hal tersebut 3 pengawal langsung mengambil tindakan menghentikan yerin.
"lepas, lepaskan saya, lepas" yerin terus berontak memita dilepaskan hingga akhirnya salah satu pengawal memutuskan memukul tengkuk yerin yg mengakibatkan dia tak sadarkan diri.
hy hy hy aku balik lagi maaf up nya lama soalnya aku baru sempat buat nulis,,,tapi aku usakan untuk cepat up,,,,walaupun nggak tahu ceritanya nyambung atau nggak
Semoga kalian suka yah maaf kalau banyak typo nya.
Vote dan comment juseyo🤗
See you🖐️🖐️🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat and Tears
Fanfictionkisah seorang pemimpin mafia,,,yg jatuh cinta kepada korbannya lebih tepat anak dari korbannya. Kim Taehyung Jung Yerin ~