Di ruang gelap itu terdengar suara tetesan air atau Darah? Cairan merah kental itu mengalir membuat ruangan memiliki aroma yang sangat menyenangkan. Aku menatap Jo yg sedang bermain dengan gadis itu, gadis yang sangat cantik, tapi aku tak suka dia. Dia sangat berisik.
Padahal Jo hanya memotong Jarinya, kami hanya meminta jarinya untuk jadi salah satu koleksi. Aku tersenyum senang melihat Jo yang sedang menyisir rambut gadis tersebut. Ahhh aku iri, aku juga ingin rambut panjang dan lebar sepertinya. Tapi yang paling kusuka adalah bola matanya yang berwarna hijau itu, sangat indah.
"Jo.... Bola matanya Indah" Ucapku.
Jo berbalik menatapku, dia menghela napas kesal dan berjalan menuju lemari. Dia mengambil salah satu pisau Favoritnya.
" Sebelah kanan atau kiri? " Tanyanya
"Keduanya" Jawabku sambil terus mengamati nya.
Suara teriakan terdengar merdu, tapi aku tak suka itu. Aku benci mendengar teriakan gadis itu, aku sangat membenci gadis itu.
"Jo berisik" Ucapku kesal.
Jo menatapku dan segera membuat gadis itu terdiam. Jo memang yang terbaik, dia selalu menuruti ucapanku, dia tak pernah memarahi dan memukul ku. Aku sangat menyayangi mu Jo, tidak seperti mereka yang selalu menatap ku jijik dan menganggapku gila.
Jo terus bermain dengan pisau kesayangannya, setelah dia membuat gadis itu diam, Jo memberi ku bola mata yang cantik itu, dia mencoba memberi ku kulit putih milik gadis tersebut, aku tak mau. Kulit itu tak seindah milik gadis yang kemarin aku tak suka.
Aku menatap Jo yang sedang melukis, gadis tersebut terlihat cantik dengan dara yang mengalir dari matanya, dengan pita merah yang terikat kencang di lehernya serta daging merah yang indah..
Lagi-lagi Jo melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa, Jo memang selalu yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot
Randomhanya kumpulan kisah yang disatukan dan tidak berhubungan satu sama lain