Di sebuah jalan terlihat seorang pria yang sedang berlari kencang sambil sesekali melirik jam di pergelangan tanganya, Dia sudah terlambat jauh dari janji yang dia buat dan dapat dipastikan mereka akan memarahinya nanti.
" Tolong.....tolong... "
Langkahnya terhenti saat mendengar suara jeritan, di lihatnya sekelompok kriminal yang sedang menyerang sekelompok warga sipil.
"Sial... Apa-apan mereka, Ayolah aku sudah terlambat dari janji ini" Ucapnya kesal, dia mencoba mengabaikan kejadian dan ingin segera pergi.
" Ahh sialll, persetan dengan janji!! Aku akan biarkan saja nanti mereka puas memarahiku karna terlambat dari pada mengabaikan warga sipil yg butuh bantuan! "
Dia berlari ke arah kejadian tak lupa dia menghubungi rekannya yang saat ini bertugas.
" Berhenti, polisi disini" Ucapnya sambil menunjukkan lencana yang tergantung di lehernya
Para penjahat tersebut yang mendengar teriakannya, mendorong warga dan membabi buta menyerang nya, Pertarungan berlangsung sengit dan
Walaupun di kewalahan dia tetapi bertahan melindungi warga sipil yang tak bersalah dan mengulur waktu untuk menunggu rekan-rekannya datang.Dia terus mengulur waktu dengan membuat para penjahat sibuk meladeninya hingga tanpa dia sadari sebuah pisau menancap di perutnya. Dia terjatuh dan perlahan pandangannya memudar, tapi syukurlah sebuah suara yang ditunggu akhirnya tiba. Sirene mobil terdengar sangat ke cang melaju ke arah nya saat ini.
Dia merasa semakin mengantuk dan ingin segera memejamkan matanya, mata ya perlahan menutup dan entah kenapa dia dapat mendengar suara Istri dan Anak-anaknya sedang memarahinya karna datang terlambat datang.
Dia tersenyum dan berbisik perlahan, " Cintya Maaf aku tak bisa menepati janji untuk datang, sampaikan maafkan ku pada anak-anak ya. Aku mencintai kalian "
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot
Randomhanya kumpulan kisah yang disatukan dan tidak berhubungan satu sama lain