The S-Classes That I Raised [Indonesia]

Bab 151 : Aku Ditugaskan (1)

Riette ditahan lagi, dan Kang Soyoung diberikan surat panggilan. Sementara Riette telah menjadi penyebab utama di balik kekacauan, ini adalah perbedaan antara orang asing dan domestik. Pemerintah selalu bersikap lunak terhadap hunter kelas atas mereka.

“Aku akan mengunjungimu!”

Kang Soyoung berteriak sambil melambaikan dokumen panggilannya di udara. Dia kemudian melihat dengan sedih ke sepedanya yang terinjak-injak dan berjalan sambil berkata bahwa dia perlu naik taksi. Song Taewon balas menatapku setelah memasukkan ular permata ke dalam kandang pengangkut.

“Pertama, terima kasih atas kerja sama Anda. Saya minta maaf dan akan memastikan ini tidak terjadi lagi.”

Song Taewon meminta maaf untuk hunter dari Kantor Manajemen yang memanggilku ke sini.

“Tidak, aku ingin membantu jika aku bisa. Juga, pertarungan Riette dan Noah-ssi sah, kan? Karena mereka bukan hunter Korea, dan pertarungan akan diadakan di dungeon.

“Ya, tidak ada masalah dengan itu. Anda memahaminya dengan baik.”

Bangsa tidak menyambut perkelahian pribadi antara hunter kelas tinggi, dan mereka dilarang karena perkelahian dapat melukai para hunter, yang merupakan aset berharga. Tentu saja, hanya karena itu ilegal bukan berarti orang harus patuh pada aturan.

“Saya akan menghargai Anda memberi tahu saya tentang waktu dan tempat untuk keadaan darurat.”

“Tentu saja. Apakah Asosiasi Hunter masih sibuk?”

Karena hanya empat hari berlalu setelah insiden itu, akan butuh waktu lama bagi mereka untuk stabil setelah pejabat tinggi baru saja diganti.

“…Aku melihat beberapa wajah yang familiar.”

Song Taewon ragu-ragu sebelum berbicara. Karena mereka adalah mantan anggota Asosiasi, Song Taewon akan bekerja dengan mereka dan mungkin menerima kerja sama yang lebih baik.

“Keakraban adalah hal yang baik, bukan?”

Song Taewon diam-diam mengangguk dan melihat ke belakangku ke arah Yoohyun, dan aku merasakan tatapan mereka bertemu karena indraku yang terhubung.

“Apakah kamu akan baik-baik saja?”

“Iya?”

“Itu akan berbahaya-“

“Bagaimana kalau pergi sekarang karena kamu sibuk, Direktur Song.”

Yoohyun berbicara saat dia mendekatiku.

“Aku akan menjaga kakakku.”

Aku merasakan tangan Yoohyun di bahuku, dan genggamannya sedikit menyakitkan. Dia marah, meskipun aku tidak melakukan gerakan berisiko.

“Aku baik-baik saja, Direktur Song. Anda bisa pergi.”

Adikku tidak akan melakukan sesuatu padaku hanya karena dia marah. Kening Song Taewon berkerut, tapi dia berbalik karena dia benar-benar sibuk. Semua hunter di dungeon keluar, dan yang terluka dirawat, dan Song Taewon pergi bersama mereka. Semua orang menghilang dalam gelombang, dan sekarang semuanya kosong.

“Tentang kakakku… aku masih tidak ingin merepotkanmu.”

Noah telah tenggelam dalam pikirannya dan sekarang menatap Yoohyun dan aku.

“Aku pikir hal yang benar untuk dilakukan adalah mengurus ini sendiri. Tentu saja, aku tidak akan pernah bisa menang melawan saudariku, tetapi mendapatkan bantuan mu bukanlah kekuatan ku sendiri. Jika aku menang dengan kekuatan, bukan kekuatanku, aku tetap tidak akan berbeda bahkan jika aku mengalahkannya. Aku masih menjadi diriku yang dulu.”