7. MURKA (REVISI)

1.4K 149 14
                                    


Melihat keadaan yang benar-benar sudah tidak memungkinkan melanjutkan latihan, sontak Doyoung mencoba untuk berbicara dengan baik kepada perusahaan, sebisa mungkin ia memohom untuk diberi pengertian.

Dilain tempat saat ini Taeyong dan Dita sudah sampai di Mansion nya, Dita yang melihat Taeyong masuk dengan emosi sontak mencoba mengejarnya.

Prangg

Casss

Prangg

Tae datang dengan membanting semua gucci dan barang lainnya, para maid hanya bisa menunduk takut, mereka memang sudah sangat amat mempersiapkan diri akan amukan sang Majikan.

Dita sudah gemetar didekat pintu
"Kemana aja kalian?!! Maid sebanyak ini! Bodyguard sebanyak ini!! Istri saya masih bisa kabur dari rumah sakit!!"

"Tae ,udah ,ini salah aku" Lirih Dita tak sanggup
Sungguh dia merasa bersalah ,ini untuk kesekian kalinya kesalahan dita dilemparkan pada mereka yang tak bersalah

"Sunmi mana sunmi!!"
Dita sontak mendekat kearah Tae dan mencoba menenangkannya, namun Tae tetap acuh ,ia menyentak tangan Dita pelan

Sunmi kini sudah gemetar ketakutan, keringat terus mengucur dari wajahnya,air matanya pun tak juga berhenti sejak tadi.

"Maafkan saya Tuan, saya mohon, maafkan saya"

Taeyong memijit pelipisnya pelan
"Kamu saya pecat!" Ucapnya gamblang
Sungguh ini untuk pertama kalinya Sunmi mendengar kata itu

"Sayang, aku mohon jangan kayak gini"

"Pliss, aku mohon"

"TAE!!" Teriak Dita frustasi pasalnya sejak tadi Taeyong terus Diam, kenapa dia tidak memarahinya saja, ini semua kesalahannya

Tae mengalihkan tatapannya pada Dita tak berangsur lama sebelum akhirnya ia pergi menuju kamarnya

"Nonn.." Panggilan khawatir para maid membuat Taeyong menoleh dengan cepat

Ia berlari menuju istrinya yang sudah tak sadarkan diri.
"Telfon dokter keluarga sekarang!!"Ucapnya tak terbantahkan

☕☕

Taeyong memang mempersiapkan tabung oksigen dimansionnya. untuk setidaknya bisa menangani  istrinya dengan cepat sembari menunggu kedatangan dokter.

Dokter kepercayaan Taeyong itu kini sudah sampai dan memeriksa Dita dengan cepat ,ia bahkan mengganti selang oksigen Dita.

Dita terbangun dengan nafas yang tidak teratur sontak membuat Taeyong dengan cepat menghampiri dan menenangkannya

"Nafasnya diatur pelan-pelan dit, itu lo masih kaget" Ucap Dokter bernama Lea tersebut

Dita mencoba lebih tenang dengan bantuan oksigen.

Setelah sudah bisa mengatur nafasnya ,Lea terus mengoceh mengomeli Dita.

"Lagian lo pake acara kabur dari rumah sakit, udah bener selama ini penyakit lo udah gak kambuh lagi, malah lo terima job yang mempertaruhkan nyawa lo gitu, gangerti gw sama jalan fikiran lo, coba lo bayangin kalo lo tiba-tiba kayak gini ,terus gak ditangin dengan cepat gimana?!"

"Bisa diem gak, istri gua lagi sakit" Ucap Taeyong tak suka

"Dih lo juga tuh ya, yong gw bilangin sama lo ya, kadang juga gak masalah lo mau marah sama istri lo ini, udah kelewat bandel tau gak! Lo tau, dia bahkan sekarang udah gak rutin minumin obatnya" Kesal Lea
Bagaimana tidak ,Lea sendiri bahkan kesal sangking khawatirnya kemarin belum lagi saat Dita kabur

Taeyong menoleh kearah Dita dengan cepat, Lea pun pamit setelah tugasnya selesai

Taeyong masih tetap diam menatap Dita, Dita sendiri sudah menahan tangisnya, didepannya saat ini tuh Taeyong bukan bubu ,jadi Dita kudu ottoke? Setidaknya Bubu nya yang manja dan gemesin kan masih bisa dibujuk saat marah ,lah ini? Tatapannya aja serem

Posesif BubuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang