"Maaa..." Rengek Taeyong memasuki Rumah
"Kenapa..
Kamu ngapain kesini?""Hiss.. Kok gituu" Gerutunya memeluk nya erat
"Kenapa hmmm?"
"Dita gaada kabar sebulan ini"
"Kok bisa? Kalian berantem?"
"Engga.. Orang baik-baik aja, tiba-tiba dia nya gak ada kabar"
Eomma nya menghela nafasnya
"Kamu tuh sekali-kali jangan berlebihan kayak gitu nak, jangan terlalu posesif! mungkin aja Dita gak ada kabar karna kamu terlalu berlebihan, kasian dia, gimana pun juga dia itu udah bertekad sejak kecil untuk sesukses sekarang ,sama hal nya juga kayak kamu"Taeyong terdiam dipundak mendengar ucapan eommanya, hanya Eomma nya lah satu-satunya yang bisa ia dengar dengan baik.
"Aku juga gamau kayak gini ma, tapi seringkali perasaan takut itu muncul ,aku juga udah coba kontrol buat gak berlebihan ke Dita ,tapi rasanya susah, taeyong terlalu cinta sama Dita"
"Kamu harus bisa porsirnya, jangan sampe Dita cape nantinya, kamu curigain terus"
"Mama ihh" Kesal Tae
Mama nya tertawa melihat anak laki-lakinya
⬆
⬇Dikamar bernuansa gold tersebut Taeyong terus menatap ke atap kamarnya dan berulangkali memejamkan matanya
Lalu saat matanya terbuka perlahan air muka nya berubah dingin, matanya berubah sayu, kepribadiannya menguasai dirinya atas keinginannya sendiri."Aku terlalu cinta sama kamu, ini bukan obsesi, tapi ini rasa takut aku, kamu terlalu berpengaruh dalam hidup aku yang rapuh ini, itu kenapa aku hadirin bubu dalam diri aku, aku gamau kamu pergi" Lirihnya
Begitulah Taeyong ,alter ego nya akan selalu muncul setiap kali dia sakit atau dalam keadaan rapuh.
Rasanya hal ini mengingatkannya kembali ke masalalu, masa dimana Dita hilang tanpa kabar setelahnya mengirimkannya surat cerai , lebay memang pemikirannya, tapi rasa takut itu terus membuat dirinya terus overthinking terhadap Dita."Aku butuh kamu.."
Setetes air matanya jatuh sesaat dia memejamkan matanya dan terlelap dengan posisi menyamping menghadap Dita tidur seperti biasa.⬆
⬇Dua bulan sudah waktu dimana Dita seharusnya sudah pulang, tapi tidak ada satu pun tanda-tanda gadis itu akan pulang, sumi pun tidak ada kabar sama sekali membuat Taeyong terus uring-uringan di Mansionnya seorang diri.
Karna para maid memang ia minta pulang untuk beberapa waktu, sebagai waktu liburnya.
"Ck" Taeyong terus berdecak sebal mengamati ponselnya sambil bersidekap dada
Kriuukk
Taeyong menenggelamkan wajahnya di meja sembari mengelus perutnya frustasi
"Hiks bubu laper" Gerutunya sebal
Dengan gerakan cepat Taeyong menyiapkan beberapa bahan untuknya masak ,bahkan saat mengambil bahan-bahan ia tidak juga mengalihkan pandangannya dari ponselnya yang beberapa kali terdengar bunyi notifikiasi.
Tukk
"Duhh.." Mata bobanya terdiam sebentar sebelum akhirnya berubah kesal dan merengek sebal saat satu benda mengenai kepalanya
Tangannya dengan lihai memotong-motong bahan ,Taeyong itu sebenarnya pintar memasak ,hanya saja kadang perlu pengawasan Dita karna sifat pria itu yang gampang lupa.
Seperti sekarang pria itu sibuk dengan bahannya tanpa memperdulikan minyak yang sedang dia panaskan, dan bahayanya disamping kompor itu terdapat Lap meja juga tissu yang bisa saja terbakar.