Mengapa tidak bisa benci

6 0 0
                                    

Dia seseorang yg menyia yiakan ku dengan sadarnya, meninggalkan ku dengan seribu pertanyaan di kepala, dia yang memberi luka serta trauma dalam hidupku. Aku di tanya apakah jika di minta kembali olehnya aku masih mau? Kemudian dengan lantang aku jawab " tidak " mungkin benar dengan nya sakit, tapi jika tidak dengannya akan lebih sakit. Tapi aku memilih menjadi lebih sakit kemudian sembuh dari pada harus mengobatin luka ku kemudian terluka kembali.
Dan aku di tanya lagi apakah aku membencinya? Jelas aku jawab tidak dan tidak akan pernah aku bisa membencinya, dan mereka bilang diakan udah nyakitin aku dengan beribu luka yg membekas, tapi aku membantah nya dia memang pernah melukaiku tapi dia juga pernah membahagiakan ku. Dan temanku bertanya lagi, lalu besar kebahagian yang di beri atau luka yg di beri? Aku terdiam jelas dalam hati ku berkata; kebahagian yang dia beri bisa sejenak melupakan kepedihan kepedihan dalam hidupku, membuatku bangga memilikinya tapi luka yang dia beri membuatku merasa manusia yg tak pantas mendapatkan cinta yang tulus, membuatku merasa seperti sampah. Dengan cara yang menyingkirkan ku dalam hidupnya membuatku berfikir kebahagian yang dia beri kemarin kepadaku itu tulus atau hanya sekedar pemberian yang tak bearti.
Dia yang sudah tertawa lepas sementara aku masih tertatih membawa luka. Dia yang sudah menjalin hubungan yang baru lagi sementara aku masih menyembuhkan hatiku yang terluka tidak adil bukan??
Tak apa tuhan bilang aku mampu

Hari Hari Setelah Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang