chapter 16

6.3K 640 43
                                    

Akhirnya Harvy bisa beristirahat, setelah seharian mengikuti banyak keinginan Devika yang sangat menguras tenaga. Ia membaringkan tubuhnya di sofa sambil mendengarkan musik lewat earphone yang terpasang di telinganya. Lantunan lagu Love of my life milik Queen, cukup membuat tubuhnya relax hingga tak terasa ia tertidur.

Dari dalam kamar, Devika muncul dengan tampilan yang sudah lebih segar. Mengenakan piama tidur bermotif polkadot merah jambu. Hari memang saat itu sudah malam, namun masih terlalu dini rasanya untuk tidur malam.

"Om mau makan apa?" Tanya wanita itu saat keluar dari kamarnya. Ia belum menyadari jika Harvy sedang tertidur. Ia baru saja ingin memesan makanan untuk makan malam mereka. "Yah, tertidur." Keluhnya.

Devika masih berdiri menatap Harvy yang sedang tertidur. Bahkan ia belum menyelesaikan pemesanan makanannya. Entah apa yang terfikirkan di benaknya lagi. Mungkin ia masih belum puas dengan pembuktian tadi jika Harvy benar-benar mirip Jung-Kook. Dalam kondisi tertidur seperti itu, mungkinkah ia bisa membandingkannya lebih baik?

Tetapi bukan itu yang ada di benak wanita itu, hingga terdengar suara keluar dari mukutnya "Ahaa!!!" Nampaknya ia mendapatkan satu ide cemerlang.

Ia masuk ke dalam kamar, tetapi bukan ke dalam kamarnya, melainkan kamar Devan yang sekarang menjadi kamar Harvy juga. Tak lama, ia kembali membawa selimut tebal yang akan ia gunakan untuk menyelimuti Harvy.

Suhu ruangan ia atur paling minim, kemudian mengenakan selimut itu untuk menutupi tubuh Harvy.

"Om pake selimutnya, om." Ucapnya kepada Harvy yang sedang tertidur. Ia sengaja menyetel pendingin ruangan seminim mungkin agar Harvy tak kepanasan berada dibalik selimut tebal yang ia sarungkan.

Langkah selanjutnya yang ia lakukan adalah mengambil kotak P3K, mencari termometer yang seharusnya ada. Tak lupa ia mengambil kain bersih yang akan ia gunakan untuk alat kompres nanti. Selanjutnya ia ke dapur, membasahi kain bersih tadi dan juga mengambil dua gelas air, satunya air dingin dan satu lagi air panas.

Kain basah ia tempelkan di kening Harvy, ia menempelkannya sangat pelan, takut jika Harvy terbangun. Dua gelas air yang ia bawah tadi, ia campurkan hingga angka di termometer menunjukkan angka 40 derajat celcius. Setelah mendapatkan angka itu, ia menyelipkan ujung termometer di ujung bibir Harvy. Misinya telah selesai, tinggal memotret Harvy dalam kondisi seperti itu.

Ia memotretnya sekali lagi, mengambil seluruh badan Harvy, menunjukkan bagaimana kondisi tak berdayanya lelaki itu.

Dua foto tadi cukuplah untuknya untuk ia posting di sosial medianya.

dekPika gws om😭😭

Ia masih menambahkan untuk story instagramnya dengan caption yang lebih panjang,

Kasian om aku, sakit
setelah seharian ngikutin 
banyak kemauan eneng. 
Maafin eneng yah om🙏🙏

Tak cukup satu story, ia masih membuat story untuk foto lainnya.

OMG, aku harus apa guys?
Om aku demamnya tinggi banget, 
mana diluar ujan lagi😭😭😭

Ia tersenyum lebar setelah selesai membuat postingan dan story, namun masih ada yang kurang. Ia mengambil ponsel Harvy dan menggantinya ke mode silent.

Setelah misinya sukses, Devika menyetel ulang kembali suhu ruangan. Dingin juga memakai baju setipis yang ia gunakan di suhu seminim ini. Ia juga baru sadar kembali, jika tadi ia ingin pesan makanan dan itu belum ia lakukan. Untuk menu makan malam ini, mungkin ia hanya akan memesan pasta saja, ditambah satu box pizza berukuran jumbo.

Sambil menunggu pesanannya, ia mengecek instagramnya kembali yang ternyata sudah ramai, foto yang ia psting sudah mendapat ratusan like dan komen.

Anniejallal gws om Jung-Kook.

Fall In Love by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang