Ini chapper awal dari cerita awal saya. jangan lupa like komen nya ya.
btw kalian boleh sebar bagian dari chapper MARIO ke apk lain, kecuali menCOPAS itu dilarang yah, ketahuan? tolong kalian yang liat bisa DM ke (@xrch_a) itu IG ke dua aku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______
Mario Arghanza kelasXI IPS 4 peringkat pertama dari 63 siswa/i semester 2
"WOOO! PERINGKAT PERTAMA NIE BOS SENGGOL DONG" Teriak Gio memakai kaca mata yang berwarna putih berkaca hitam, dikenal dengan sosok playboy Levator number one. Gioscar denandra.
"bocah nape dah yang peringkat satu Mario yang ribet dia" Aidan. Laki laki berbadan atletis blasteran indonesia dan asia timur lebih tepatnya korea selatan. Aidan megantara.
"Sirik aja lo ngga pernah peringkat satu" Gio meledek.
"Astagfirullah brader omongan lo menusuk ketulang belakang" Adit. Laki laki yang berwajah sangat melokal, tertawa receh.
Aidan terkekeh "Ya tuhan, gw gini gini pernah punya peringkat bro".
"Peringkat 42 dari 63 siswa" Gio dan Aidan kompak tertawa.
"Selamat" ucap singkat dari sang ketua levator. Raga Arshenio Dave. membuyarkan pikiran dari orang yang diberi selamat.
"thanks" balas dari orang yang sekarang menjadi topik pembahasan mereka. Mario.
Mario Arghanza. Siapa yang tidak mengenal sosok dingin seperti Mario? inti dari gangster LEVATOR. jika kalian memikirkan kalau Mario terkenal karena dia inti penting Levator, itu salah besar.
Mario sosok pintar sering sekali mendapatkan peringkat pertama, dia beberapa kali menyumbangkan Piala untuk SMA GARUDA, di berbagai pertandingan seperti Basket, Futsal, Karate, apalagi Olimpiade berjenis pelajaran apapun itu. Mario tidak jauh jauh dari peringkat dia, jika tidak Satu maka dia akan di peringkat dua.
Mario tidak pintar bergaul, sering minder karena tidak seperti teman yang lain nya yang bisa kapan pun mereka mau agar bisa mendapatkan teman lewat lelucon lucu, no, Mario bahkan sangat sungkan untuk seperti itu.
______
Kaki kekar yang melangkah di tempat istirahat sesorang yang dicintai nya. Berjongkok ditempat itu, dia ingin tau bagaimana rasanya menjadi sosok itu, apakah sangat tenang? sampai tidak ingin bertemu dia lagi di mimpi nya? Mario terus menatap tempat cantik itu, dia tidak menangis, dia juga tidak selemah dulu saat sosok itu tidak memanggil namanya lagi.
