03. Berpisah?

38 30 56
                                    

hallo kalian

JANGAN LUPA PENCET BINTANG NYA YAH

aku ingatkan lagi kalian boleh sebar bagian dari chapper MARIO ke apk lain, kecuali menCOPAS itu dilarang yah, ketahuan? tolong kalian yang liat bisa DM ke (@xrch_a) itu IG ke dua aku.

aku ingatkan lagi kalian boleh sebar bagian dari chapper MARIO ke apk lain, kecuali menCOPAS itu dilarang yah, ketahuan? tolong kalian yang liat bisa DM ke (@xrch_a) itu IG ke dua aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Hari ini, hari yang paling tidak di harapkan oleh Mario. Hari yang sangat membuat diri nya tidak ingin di posisi seperti ini. Mario menatap meja ruang tamu yang terdapat beberapa map dengan datar.

"Jadi, siapa yang kamu ingin kan?" Tanya David arghanza. Ayah Mario.

"Pikirkan baik baik sayang, kamu memilih siapa? ingat ini untuk masa depan kamu" kata Sintia. Ibu Mario.

Mario menunjukan senyum miring "Masa depan?", Sintia mengangguk sebagai jawaban.

"Sejak kapan peduli dengan masa depan Mario?"

"Maksud kamu?" kini David yang menanggapi.

"Kenapa?"

"Sayang kami peduli dengan kamu, sekarang-dulu- sampai nanti, kamu jangan bicara seperti itu, mengerti keadaan kami" Sintia membalas dengan pengertian.

Apakah kalian pernah mengurus gw?, ck

"Kapan persidangan nya?"

"Besok sayang" Mario mengangguk lalu pergi dari tempat itu.

"ini semua gara gara anda, jika tidak melakukan seperti itu maka kejadian seperti ini tidak mungkin ada" Sintia berdiri dan pergi meninggalkan David yang menghela nafas kasar.

____

"ANJING MUKA LO SAD BOY PARAH" Teriak Adit saat berada di lorong dan berpapasan dengan Farel yang sedang lesu.

"Abis diputusin tuh" Gio

"WAH WAH KEREN" Teriak Adit dihadiahi jitakan keras dari Farel.

"Brisik jing"

Gio menepuk bahu Farel "Tenang lowongan cari cewek masih ada nih, lo mau ikut?"

"ga, ga minat warga Sma sini"

Kini Adit yang menjitak Farel lebih keras "Nelen ludah mampus lo".

"Putus kenapa lo?" Aidan menimbrung.

"Ketahuan jalan sama Maura" Bukan Farel yang menjawab melainkan gadis cantik yang baru saja keluar dari ruang guru.

Farel melirik gadis itu "Kok lo tau Fel"

Feli tersenyum lembut "Dina yang cerita"

Farel menjadi lebih lesu dari sebelum nya "Padahal gw sayang banget sama dia"

"ck, lo kalo sayang ya perjuangin lagi, ajak balikan, bukan lesu kaya gini" Aidan menepuk bahu Farel.

Adit mengangguk setuju "Terus juga jangan lakuin hal yang sama lagi"

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang