Naoto dan para polisi lainnya bersiap-siap ketempat dimana mereka akan menangkap salah satu anggota executive bonten berada.
mereka menyebutnya si tudung abu-abu.
karena dia selalu menggunakan tudung untuk menutupi wajahnya.
tidak ada yang tahu pasti bagaimana wajahnya tapi mereka mengetahui selain dia selalu menggunakan tudung, ia juga memiliki tato berlambang organisasi bonten di sebelah tangan kirinya. entah itu di telapak ataupun di punggung tangannya. itulah yang mereka dengar dari para korban yang berhasil selamat darinya.
sudah beberapa kali para polisi itu mengirimkan pasukannya namun naas bukannya mendapatkan apa yang mereka mau malahan para anggota polisi itu kalah telak dan mengakibatkan sebagian mereka meregangkan nyawa.
hal itu membuat Naoto geram dan meminta sang atasan untuk melibatkannya dalam misi penangkapannya kali ini.
sebelum ia berangkat ia sempat menelepon takemichi untuk menanyakan seputar anggota executive bonten yang memiliki tato di tangan kirinya.
namun lelaki itu malah terkejut karena ia juga tak mengetahuinya.
Naoto menghela nafas panjang. apapun yang terjadi ia harus bisa menangkapnya karena kehadirannya membuat para korban jiwa bertambah pesat setiap harinya.
"Tachibana jangan melamun kita akan segera sampai"
Naoto melihat ke samping dimana terdapat sebuah gedung terbengkalai yang menjulang tinggi.
"sebaiknya kita lewat pintu belakang... kurasa dia sudah datang"
tepat ketika mobil berwarna hitam yang mereka naiki berhenti di depan gedung, mereka bergegas pergi ke pintu belakang gedung agar tidak masuk kedalam jebakan dari si tudung abu-abu itu.
dengan perlahan mereka bergerak masuk kedalam gedung.
matamu menatap sanzu yang sedang menyerang para anggota polisi itu datar.
seharusnya kamu dan sanzu sudah berada di markas sekarang dan mengeksekusi para penghianat, namun saat mereka selesai dengan misi yang diberikan oleh sang raja 'sano manjirou' malah dihadang oleh segerombolan polisi.
mau tidak mau merekapun melawan mereka. padahal sudah tahu jika lawannya berbahaya tetap saja para polisi idiot itu menyerangnya.
menyebalkan fikirnya.
[name] berniat meninggalkan tempat itu membiarkan sanzu berbuat seenaknya. toh kamu sedang malas meladeni para tikus got itu.
lagi pula dirimu lebih tertarik jika tuan dektektif yang kamu cari datang dan melawanmu.
Tachibana Naoto.
lelaki itu berhasil membuat rasa penasaran [name] menjadi besar akan kecerdikan yang ia miliki.
[name] mendengar dari para anggota bonten lainnya jika lelaki bernama Naoto itu bisa menjelajah waktu bersama dengan temannya yang bernama takemichi hanya dengan berjabat tangan.
aneh, tapi kamu sangat penasaran.
langkahmu tiba-tiba terpaksa berhenti kala melihat segerombolan polisi bersenjata itu mulai mengepungmu.
matamu menatap mereka satu per satu menghitung jumlah mereka.
[name] menghela nafas singkat, dirimu sangat malas meladeni para polisi itu. tapi jika dibiarkan begitu saja mereka akan besar kepala.
kamu pun langsung mengambil sarung tangan milikmu dan memakainya. kebiasaanmu ketika sedang bertarung memakai sarung tangan karena alasannya agar musuh tak bisa menangkapmu.
kedua tanganmu dia masukkan ke dua saku jaketmu. matamu menatap rendah para polisi itu.
walaupun wajahmu tertutupi oleh tudung jaketmu tetapi mereka bisa merasakan hawa mencengkeram keluar dari tubuhmu.
"sate.... "ucap [name] beserta seringaimu yang menakutkan.
tanpa menunggu lama [name] langsung maju menghabisi para polisi itu.
mata ngantukmu menatap para polisi yang sudah terkapar tak berdaya itu dengan malas.
butuh waktu yang lumayan lama untuk dirimu menyingkirkan para tikus got itu.
helaan nafas terdengar.
pertarungan tadi sangat membosankan dan kamu tak menemukan seorang yang kamu cari.
namun saat membalikkan badan seketika seringai muncul di bibir indahmu kala melihat orang yang kamu cari tengah menatapmu tajam dengan nafas yang terengah-engah.
Tachibana Naoto, lelaki itu langsung mengarahkan senjatanya tepat dikepalamu.bukannya takut justru hal itu membuat seringaimu melebar.
dengan cepat kamu memukul keras tangan itu membuat senjata miliknya terlempar sangat jauh dan hal itu membuat dirimu langsung menyerang Naoto secara brutal membuat lelaki itu kewalahan.
keadaannya kini benar-benar mengenaskan, dirinya kalah telak dengan dirimu, hal itu membuatmu terkekeh geli ketika melihat dirinya yang tengah terbaring meringis menahan sakit akibat luka yang ada diperutnya.
kamu berjongkok tepat dihadapannya dan tangan kananmu langsung menarik kasar belakang rambutnya, memaksa agar lelaki itu menatapmu sepenuhnya.
matamu langsung melihat betapa mengenaskannya wajah Naoto. sudut bibirnya yang robek serta hidung mancungnya yang retak akibat pukulan kerasmu.
matamu tertutup pelan kala nafas hangat lelaki itu menerpa wajahmu. tanganmu yang menganggur terangkat guna menyibak tudung jaket abu-abu milikmu.
sekita manik abu-abu milik Naoto melebar tak percaya apa yang ia lihat bahwa kamu adalah seorang perempuan. pasalnya yang ia tahu organisasi bonten tidak ada yang perempuan hanya ada laki-laki.
kamu tersenyum simpul, lalu dengan datar kamu mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Naoto harus menghela nafasnya sesaat.
"catch me if you can do it Mr Naoto~". ucapmu sambil memperlihatkan seringaimu yang menawan.
setalah itu kamu langsung melepaskan genggaman tanganmu yang berada di belakang rambutnya dan pergi begitu saja meninggalkan Naoto yang memandangimu dengan tatapan yang sulit diartikan.
yunita: karena saya lagi bucin sama Naoto jadi saya bikin ffnya 😊
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ROMANCE [Naoto x Readers]
Romance"catch me if you can do it Mr Naoto" WARNING 18+⚠️ kata² kasar bahasa baku BAD ROMANCE [Naoto x Readers]