terlihat disebuah gang yang sempit seorang perempuan berlari ketakutan saat tahu dirinya tengah berada dalam bahaya.
nafasnya tersengal-sengal karena berlarian kesana-kemari tanpa arah.
keringatnya bercucuran, air matanya sedari tadi tak kunjung berhenti.
jantungnya berdegup kencang kala mendengar langkah kaki semakin mendekat.
ia mulai kehabisan tenaga. kakinya yang sedari tadi berlari tak sengaja menubruk batu besar membuatnya tersungkur ketanah yang basah karena air hujan.
ia mengerang kala merasakan sakit yang luar biasa dibagian kakinya yang sepertinya terkilir.
"ketemu~". tepat dihadapannya seorang bertudung abu-abu berhenti tepat didepannya.
matanya melebar, tangannya ia gunakan untuk mengambil apapun benda disampingnya agar bisa menjadi senjata untuk melawannya.
namun nihil ia tak dapat menemukan apapun disana.
ia berteriak kala sosok bertudung abu-abu itu mengarahkan senjatanya tepat di depan kepalanya.
"nah waktu bermain sudah habis. saatnya menyusul para bajingan itu~" ucapnya dengan seringainya yang menakutkan.
"tidak!!!!"
Dor!
"baik. terimakasih"
click.
Naoto menyenderkan tubuhnya di jok mobilnya. tangannya terangkat menyisir rambutnya kebelakang.
matanya melirik ke arah tumpukan kertas berisi informasi tentang kriminal bonten yang bernama [full name].
sudah seminggu ini dirinya disibukan dengan mencari informasi tentang dirimu.
walaupun itu agak sulit mengingat betapa ketatnya bonten.
"[full name] berusia 25 tahun dia menjadi satu-satunya anggota bonten perempuan disana.... sial, aku hanya bisa mendapatkan informasi itu selama seminggu ini.."
ya walaupun begitu Naoto cukup bersyukur karena bisa mengetahui indentitas dirimu yang sangat limit itu.
jangan tanya kenapa dia hanya mendapatkan informasi yang sangat sedikit.
pasti penyebabnya adalah Sano manjirou sendirilah yang turun tangan menutupi identitas dirimu sebaik mungkin.
ia memejamkan matanya sejenak ketika rasa sakit menyerang kepalanya.
"ittei..."
tunggu bukannya ini ditaman?.
manik abu-abunya mengerjap beberapa kali kala mengetahui dirinya berada ditaman yang terlihat sepi.
"kenapa aku baru menyadarinya?"
saking fokusnya dengan permasalahan yang tengah ia hadapi, Naoto bahkan tak ingat dirinya telah sampai disini.
"aku membutuhkan reflesing.... otakku terasa mendidih saat ini.."
Naoto memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan duduk sebentar di taman itu sebelum dirinya pulang ke apartemennya.
ia mendudukkan dirinya di ayunan.
ia ingat ini adalah taman dimana ia pertama kali bertemu dengan takemichi.
ia tersenyum tipis mengingat hal itu. ia berterimakasih kepada lelaki itu karenanya kakaknya bisa selamat dari mautnya.
dering diponselnya membuat antesiasinya teralihkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ROMANCE [Naoto x Readers]
Romansa"catch me if you can do it Mr Naoto" WARNING 18+⚠️ kata² kasar bahasa baku BAD ROMANCE [Naoto x Readers]