02

106 18 5
                                    

kakucho yang sedari tadi menjadi nyamuk berniat pergi namun langkahnya terhenti kala Mikey memanggilnya.

"kakucho buatkan [name] makanan dan juga obati lukanya"

mata kakucho langsung melihat beberapa luka yang terdapat di tanganmu.

lelaki itu menghembuskan nafasnya.

"baik"

setelah itu dia berlenggang pergi. kamu sendiri yang selalu menuruti semua perintah raja langsung saja mengikuti langkah kakucho.

namun Mikey menahan tangamu membuatmu terdiam dan menatap lekat wajah Mikey.

"setelah selesai datanglah kemari... tidurlah denganku malam ini [name]" ucapnya mutlak.

kamu mengangguk mengiyakan dan langsung pergi menyusul kakucho.
















Naoto menggeram kesal. matanya menatap tajam lelaki bersurai hitam yang tengah duduk dengan memperlihatkan senyum lima jarinya.

"bukankah sudah kubilang untuk pergi. kenapa malah kembali lagi?"

takemichi menggaruk kepalanya. ia tersenyum lebar ketika melihat sang adik ipar menatapnya tajam.

"anu... hina-chan akan marah kepadaku jika tahu kau sendirian disini... jadi,..." ia menggantungkan ucapannya membuat Naoto kesal.

"jadi apa!" kesalnya dengan tingkah sang kakak ipar.

"j-jadi aku memutuskan untuk bermalam disini!"

Naoto mendesis. "tidak!. pergi sana!"

lelaki itu menggeleng cepat. "aku sudah berjanji kepada hina akan selalu membuatnya bahagia"

terus apa hubungannya denganku bodoh!.

Naoto mengacak-acak rambutnya kesal. "pergi sekarang sebelum walkie-talkie ini melayang ke kepalamu!"

takemichi menatap ngeri Naoto yang hendak melayangkan benda yang sering digunakan oleh para polisi itu. lagipula sejak kapan dia mendapatkan walkie-talkie itu?.

"hey! darimana kau dapatkan itu? perasaan tadi aku tak melihatnya ada disini?" bukannya menuruti perintah Naoto untuk pergi takemichi malah bertanya hal yang tidak penting.

"ponselku rusak akibat kejadian tadi jadi aku meminta untuk mereka mengirimkan ku ini untuk bisa mengabari kejadian yang akan terjadi nantinya"

Naoto bukanlah orang yang bisa beristirahat dengan tenang seperti kebanyakan orang. dia termasuk golongan orang gila kerja. bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang-orang namun, karena dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk bisa menjadi panutan yang baik bagi para juniornya.

apa lagi menjadi polisi adalah keinginannya sedari kecil karena itulah bisa membuat kakaknya Tachibana Hinata bisa selamat dari maut.

Naoto tersentak kala merasakan tepukan dipundaknya. ia melihat takemichi yang memperlihatkan senyumannya.

"aku tahu kau melakukan itu karena untuk menjamin keselamatan mereka. tapi, setidaknya kau itu mengkhawatirkan dirimu yang tengah sakit Naoto. karena seorang hiro pun layak untuk istirahat"

Naoto terdiam. manik abu-abunya menatap takemichi sebentar. ia menghela nafas matanya terpejam rapat.

"ucapamu terlalu berbelit-belit dasar bodoh"

































netra hitammu menatap kalung yang melingkari leher jenjangmu lamat-lamat.

kalung yang selalu kamu pakai dan tak pernah kamu lepaskan sejak dua belas tahun yang lalu.

BAD ROMANCE [Naoto x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang