END

2.7K 305 12
                                    

Jangan lupa Vote sebelum membaca, Vote yang banyak biar Author semangat nulis.






Happy reading readers...






******















































Malam harinya.

Panutua Bruswillier datang ke kediaman keluarga Lee dengan Tuan dan Nyonya Bruswillier. Mereka di sambut dengan hangat oleh keluarga Lee, terutama Panutua Lee.

"Selamat datang.." sambut Panutua Lee.

Panutua Lee membawa Panutua Bruswillier, Siwon dan Yoona ke ruang meja makan yang tersaji banyak masakan.

Tuan dan Nyonya Lee, juga Taemin sudah duduk dengan keluarga Bruswillier. Mereka tengah menunggu Limario dan Jennie yang tengah dalam perjalanan.

"Kalau boleh tau, ada maksud apa dari undangan makan malam ini?" Panutua Bruswillier bertanya menatap Panutua Lee.

"Begini... ini hanya em kesalahan cucuku membuat cucumu marah, aku ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik" ujarnya.

Panutua Bruswillier mengangguk mengerti. Hingga tak lama kemudian Limario datang dengan menggenakan pakain rapi dengan Jennie yang juga rapi nan cantik di sisinya.

'Cantik dan imut sekali" batin Taemin terpesona oleh Jennie yang terlihat cantik dan imut, namun sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Cantik dan imut sekali" batin Taemin terpesona oleh Jennie yang terlihat cantik dan imut, namun sexy.

"Maaf kami terlambat" sopan Limario lalu menarikkam Jennie kursi untuk duduk.

"Gumawo.." Jennie tersenyum membuat Limario tersenyum tipis.

"Apakah dia cucumu? Aku tidak tau jika kau memiliki cucu perempuan.." ujar Panutua Lee menatap Jennie.

"Siapa namamu, cantik?" Tanya Nyonya Lee. Dia kagum dengan Jennie yang memancarkan aura kuat.

Jennie berdiri untuk memperkenalkan dirinya; "Perkenalkan nama saya Jennie... Jennie Ruby Jane Bruswillier" setelah memperkenalkan dirinya, Jennie kembali duduk.

"Nama yang cantik" puji Panutua Lee.

"Apakah kau sudah memiliki kekasih? Jik--"

"Kapan acaranya akam dimulai? Jika masih lama saya akan pergi, karna ada hal penting lain yang menunggu" secara tidak langsung Limario mengatakan jika keluarga Lee tidaklah penting untuknya.

"Lim, jangan bicara seperti itu" tegur Panutua Bruswillier.

"Ck.. aku yang mempunyai mulut kenapa haraboji yang protes" balas cepat Limario membuat Panutua Bruswillier menggeram kesal dengan tingkat cucunya.

The Golden StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang