Jaemin Na as Nalendra Hayden
Yasmin duduk diam di kursi samping kemudi sambil ngelihat pemandangan luar yang banyak-banyak diisi sunyi. Jalanannya lengang, cuma satu dua kendaraan yang dia lihat di balik kaca mobil yang berembun. Jelas begitu karena saat ini waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Waktu di mana orang-orang harusnya istirahat setelah segala kesibukan yang mereka lalui seharian.
"Yas, nggak papa kan gue ngidupin musik?"Yasmin terkekeh pendek, "Ya nggak papa, kak. Ini mobil lo kenapa harus izin?"
Nalendra terkekeh. Dan itu menarik Yasmin kembali pada fakta tentang apa yang terjadi padanya tiga puluh menit ke belakang. Tentang bagaimana teman dari abangnya itu berakhir pada kursi kemudi, menjemputnya dari rumah Kahl saat lewat tengah malam.
Tadi, setelah menghantarkan Kahl sampai pada rumahnya, Yasmin berdiri di depan gerbang. Tubuhnya dingin, matanya panas, dan kepalanya berputar tentang bagaimana dirinya bisa pulang tanpa meminjam mobil lelaki itu.
Dan satu hal yang terlintas adalah kontak sang abang yang mudah saja dia hubungi. Jadi dengan segera, tanpa mau berpikir lebih lama dan membuang waktunya lebih banyak dia menghubungi nomor yang tertera pada layar ponsel.
Butuh panggilan berulang sampai dering itu tersambung kepada penerima. "Abang, jemput gue, ya. Jangan marah dulu. Gue habis ngantar Kahl terus nggak tau gimana mau pulang." Ucap Yasmin cepat tanpa mau buka jeda dan menerima omelan saat dia belum selesai dengan penjelasannya.
"Halo, Yas. Ini Nale. Sorry gue yang angkat, abang lo ketiduran pas bikin project."
Yasmin terdiam sebentar, kalau sudah gini, dia mungkin memang harus pinjam mobil Kahl dan ditanyai banyak-banyak esok hari. Yang mana sebenar-benarnya dia nggak mau banget itu terjadi.
"Oh... nggak papa, kak. Maaf langsung nyerocos, hehe. Kalau gitu gue tutup aja, ya. Makasih."
"Ntar dulu. Rumah Kahl itu di mana? Gue aja yang jemput."
"Nggak usah kak, nanti gue pinjem mobil Kahl aja.
Omongannya Yasmin nggak langsung dijawab dan yang ia dengar cuma suara grasak-grusuk dari seberang sana. Sampai kemudian suara khas Nale terdengar lagi di telinganya, "Gue udah mau jalan. Cepet kirim alamatnya ke gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cut That Always Bleeds • Park Sunghoon
FanfictionPunya perasaan sama Kahle Sandya itu, rasanya sama aja kaya punya luka yang terus-terusan berdarah. park sunghoon au, complete. written by terratories.