17.

35 5 0
                                    

Disclaimer: This chapter is
written from Yasmin's point
of view. Ada harsh word juga
so, be wise, bestie.

Selamat membaca!

Gue sampai ke tempat acara pukul empat sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue sampai ke tempat acara pukul empat sore. Nutup pintu mobil, gue mulai ngedarin pandang ke sekitar. Ternyata udah cukup banyak orang yang berdatangan. Termasuk Kahl yang kemudian jalan ke arah mobil yang gue naiki.

Gue nyetir mobil sendiri buat menuju ke sini. Bukan karena apa-apa. Sebelumnya Kahl bahkan bersikeras buat ngajak gue bareng sama dia. Tapi karena satu dan lain hal yang nggak lain adalah rasa takut, gue jadi sama bersikerasnya ke dia buat berangkat sendirian.

"Hai." Sapanya. Gue senyum sambil merhatiin penampilan dia yang serba beda dari biasanya. Dia pakai kemeja putih yang dilapisi sama tuxedo warna hitam, dipadukan dengan baik sama celana dan dasi kupu-kupu yang sewarna. Rambutnya ditata dengan rapi, sebagiannya menuju ke belakang dengan bagian depan yang bervolume. Oh, tentu aja, dia selalu tahu cara berpakaian yang bikin dia kelihatan makin attractive.

"Look at you, bro." Gue berseru.

"And look at yourself." Katanya. Seperti gue yang seolah lagi scanning penampilan dia, dia juga ngelakuin hal yang sama ke gue.

Kita berjalan beriringan menuju ballroom. Di dekat pintu masuk ada photobooth dan Kahl sama gue nyempatin diri buat berpose di depan kamera. Sampai di dalam ruangan, buru-buru gue nyamperin Hanna. Kita saling pelukan sebelum selanjutnya saling ngomentarin penampilan masing-masing.

"Blue looks good on you, Yas." Katanya. Omongan Hanna merujuk ke dress warna baby blue yang gue pakai malam itu. Rambut gue tergerai, meng-hilight gaya rambut baru yang belum lama ini gue coba.

"Agree." Sahut Kahl. Ternyata dia ada di belakang gue dari tadi.

Kahl izin ke gue buat ngumpul sama teman-temannya. Dari jarak lima meter, bisa gue lihat dia lagi ngobrol sama Jay dan yang lain.

Setelah itu kita dituntun sama MC buat duduk di meja-meja yang disusun sedikit ke pinggir. Menyisakan ruang yang cukup buat beberapa acara nanti. Gue duduk sama Hanna dan teman-teman sekelas kita.

Sama-sama kita larut ke dalam acara demi acara. Sampai kemudian tiba waktunya buat pengumuman prom king dan prom queen. Gue ketawa aja waktu Jay dikasih waktu buat speech ke depan sebagai prom king dan tetap ngebanyol dengan candaannya yang humoris.

Tiba di satu acara, gue lagi berdiri sama teman-teman dari ekstrakurikuler yang gue ikuti. Sebelum satu dehaman kedengaran dari belakang bikin gue ngalihin atensi. Gue berbalik, itu Kahl.

Dia ngambil tangan gue yang dilingkari korsase, lalu dia copot ikatannya.

"Harusnya gue yang masang ini." Dia bilang begitu dan yang selanjutnya dia lakuin adalah ngikat ulang korsase itu. Gue ketawa dibuatnya.

The Cut That Always Bleeds • Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang