Jangan lupa votenyaa ya temen-temen^^
Haruto dan Imo-nim pemilik restoran yang ternyata Ibu dari Haruto sedang duduk di meja seberang Airin, Jangmi, dan Jeongwoo. Mereka terlihat canggung, belum ada yang berinisiatif memulai percakapan.
"Kabarmu baik kan nak?" Akhirnya Ibu Haruto memulai percakapan.
"Ya, seperti bisa dilihat aku baik-baik saja. Bagaimana dengan Eommoni?"
"Alhamdulillah, Eomma juga baik-baik saja. Emm kabar appa mu baik?"
"Appa seperti biasa hanya sibuk kerja sampai tidak ada waktu untuk ku." Jawab Haruto.
"Maafkan Eomma yang tidak bisa ada disisimu nak." Ucap eomma Haruto dengan wajah menyesalnya.
"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan ini." Mendengar jawaban Haruto membuat eomma Haruto tambah merasa menyesal karena telah meninggalkan Haruto tanpa kasih sayang seorang ibu.
"Maafkan Eomma, Eomma benar-benar minta maaf, tidak seharusnya Eomma meninggalkan kamu sendirian, Eomma pikir selama ini kamu hidup dengan bahagia bersama appa mu, Eomma pikir setelah Eomma pergi Appa mu akan lebih perduli dengan mu, tapi ternyata hobi gila kerjanya tidak pernah hilang. Maafkan Eomma nak." Eomma Haruto tidak bisa membendung air matanya lagi, Eomma Haruto menangis tersedu-sedu. Haruto yang melihat itu langsung memeluk sang ibu untuk menenangkannya.
"Tidak apa-apa Eommoni, toh aku berhasil tumbuh dengan baik, dan lagi aku tidak sendirian aku memiliki teman-teman yang sangat peduli kepadaku." Ucap Haruto dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Ketiga pasang mata yang berada di meja seberang itu ikut terbawa suasana melihat kejadian yang berada di depan mereka itu.
"Gw bener-bener gak menyangka bahwa kita bakalan ketemu sama Eommanya Haruto kek ini." Ucap Jeongwoo yang masih mengusap ingusnya karena ikut menangis.
"Benar, gw juga gak nyangka." Ucap Airin dengan menyunggingkan senyumnya.
"Tapi emangnya lu gak tahu tentang Eommanya Haruto?" Tanya Jangmi kepada Jeongwoo.
"Gak lah, Haruto gak pernah cerita apa-apa ke gw tentang Eommanya." Jawab Jeongwoo.
"Gw kira kalian berdua udah dihubungan yang gak ada rahasia satu sama lain." Ucap Airin.
"Lu kira gw apanya Haruto sampai bagi-bagi rahasia segala." Jawab Jeongwoo dengan mata yang disipitkan.
"Ya apa gitu, kali aja kalian berdua udah saling nyaman banget." Ucap Airin.
"Dan mencintai mungkin." Sambung Jangmi.
"Idihh najisss, gw masih normal yee." Jawab Jeongwoo dengan sewot. Airin dan Jangmi tertawa puas melihat reaksi Jeongwoo.
"Kalian lagi ngomongin apaan?" Ucap Haruto yang sudah berada di samping Jeongwoo bersama Eommanya.
"Ah, gak ini Jeongwoo tadi bilang suka sama lu To, hahaha." Jawab Jangmi dengan laknatnya.
"Gak yaa, gosah fitnah deh lu yee, fitnah lebih kejam dari ngerebut cewe orang tauu." Jawab Jeongwoo dengan suara lantang.
"Fitnah lebih kejam dari pembunuhan kali." Sambung Airin.
"Ya pokoknya ituu." Jawab Jeongwoo lagi.
Jangmi? Jangmi sudah tertawa paling keras di sana sekarang."Gaje banget si kalian. BTW nih kenalin ini Eomma gw. Eomma ini temen-temen Haruto." Ucap Haruto dengan suara lembutnya.
"Ah, annyeonghaseyo Eommonim nama saya Jeongwoo, temen Haruto dari SMP."
"Annyeonghaseyo Eommonim saya Airin."
![](https://img.wattpad.com/cover/173407170-288-k335184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUALAF [Watanabe Haruto]
Fanfiction"Bantuin gw biar bisa lebih tau tentang agama Islam, gw mau jadi mualaf."-Haruto "Gak salah denger kan ini gw?."-Airin Gimana rasanya waktu tau orang yang selalu ngejek kita karena kita Islam tiba-tiba dia mau masuk Islam? Bingung, gak bisa ngomong...