"The rules education us to be better "
***
FLASHBACK ON
"Mama....Papa....!!! Anggareksa diejek sama temen-temen,"
Seorang anak lelaki berumur enam tahutan baru saja datang dari sekolahnya sembari menangis kencang hingga memerah wajahnya. Anak itu memegang kepalan kertas HVS A4 yang berisi hasil ujiannya.
"Mama ....Papa...!!!" Angka juga datang dari belakang Anggareksa dan mencari kedua orang tuanya yang entah kemana.
Angka turut menangis karna mendapatkan nilai buruk hingga anak itu juga diejek oleh temannya seperti adik kembarnya tersebut.
"Bang, Papa sama Mama kemana bang?"Tanya Anggareksa merengek.
Angka menggeleng karna dia juga baru datang.pake nanyak ini anak!
"Angga! Angka! Mama kalian masuk rumah sakit," Info Maudy tiba-tiba muncul diambang pintu utama yang terbuka lebar.
Keduanya semakin menangis kencang mengetahui kabar yang lebih buruknya lagi. Maudypun datang menghampiri dan memeluk keduanya memberi mereka semangat.
"Mama sakit apa? Kenapa bisa masuk rumah sakit, Maudy??" Angka bertanya kentara melepaskan pelukannya.
Maudy hanya bisa menggelengkan kepalanya, pertanda bahwa dia tidak tau pasti keadaan mama mereka.
"Ayok sekarang kalian kerumah sakit bareng papa aku, buruan...Gak perlu siap-siap."Desak Maudy membawa keduanya keluar rumah dan rumah mereka dijaga oleh pak Jeno, tukang kebun disana.
Ayah Maudy dan Ayah dua anak kembar itu memang sahabatan dari mereka kecil. Abadinya, anak mereka sekarang juga menjadi sahabat baik bahkan sudah seperti keluarga.
****
Anggareksa dan Angka berlarian kecil dilorong rumah sakit sementara Maudy dituntun oleh ayahnya. Mereka sampai di sebuah ruangan, ruangan dimana mama mereka dirawat.
"Papa, gimana keadaan mama?" Spontan, keduanya bertanya pada Faras yang duduk menunduk disamping Brankar istrinya sembari menggenggam tangan sang istri.
Farras menoleh pada kedua anaknya yang terlihat lusuh dan sangat kalut. Mata bengkak karena menangis.
Anggareksa menatap mamanya yang memejamkan mata dengan lembut dan tenang seolah sedang baik-baik saja.
Abraham, Ayah mau di memegangi pundak faras. " Kamu kenapa nangis? "
"Papa kenapa nangis pa..??" Anggareksa bertanya sembari mengguncang tubuh papanya.
Faras yang sedang menangis menoleh dan Tangisannya semakin menjadi. Dia seolah-olah tidak mau menjawab semua pertanyaannya.
"Om Faras kenapa? Tante Risa baik-baik aja kan? "Maudy ikut bertanya karena dia juga sangat khawatir pada Riza, Mama Angga dan angka.
Sementara angka memilih mendekati namanya dan mengguncang tubuh Riza.
"Ma... Bangun ma!!! Angka pengen bilang sama Mama kalau angka diejek sama temen-temen karena dapat nilai jelek "seru angka tetap mengguncang tubuh Riza pelan.
"Angga juga ma..!" Sahut Anggareksa turut mengguncang tubuh mamanya itu.
Farras mencegah perbuatan kedua anak kembarnya. "Jangan bangunin, mama kalian istirahat!" Larang faras dengan suara kalut yang sangat kental di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggareksa
Romance[ That love is present! Broken all the rules and destory a relation ANGGAREKSA DIWANGKARA] ANGGAREKSA Mengatakan bahwa tidak ada yang boleh menghianati kepercayaan dan dia sendiri juga menghianati kepercayaan itu.. DIWANGKARA Menetapkan sebuah perat...