Yatim Piatu

22 4 0
                                    

Terlihat kamar yang begitu berantakan, pakaian yang tidak pada tempatnya, sampah makanan yang masih tergeletak di lantai, dan sebuah guling yang terjatuh dari kasur.

Pemilik kamar masih nyenyak tertidur walaupun alarm berdering begitu kencang. Dengan sedikit sadar perempuan dengan rambut bahu mencoba meraih ponsel yang berdering terus menerus karena alarm.

Setelah mematikan alarm tepat 06.30 Daniar Atera duduk di tepi kasur dengan keadaan setengah sadar sambil menguap lebar. Kepalanya menoleh kiri melihat cermin terlihat ada pantulan dirinya sambil tersenyum.

"Hai anak yatim piatu" ucap Daniar

🌏🌍

Daniar Atera yang sering di juluki murid otak gila karena ke pintarannya membuat guru enggan menjawab pertanyaan yang terucap dari mulutnya.

Bahkan teman teman yang mendekati bukan berarti tulus berteman. Daniar hanya memiliki satu teman di sekolah dan lainnya hanya parasit bagi hidup Daniar.

Tera Amanda Agung. Namanya bagus tapi tampang dan otaknya tidak bagus. Mereka memanggil Tera dengan sebutan anak Prik karena aneh nama bagus tapi beda dengan orangnya, pikir mereka begitu.

Daniar kesal dengan mulut sampah mereka ketika Tera sedang di buli. Bukan waktunya Menurut Daniar Tera berubah, entah itu fisik atau mental. Daniar yakin Tera bisa Glowup dan bisa meningkatkan kepintarannya.

Tapi bicara dengan kepintaran Tera. Daniar ingat jika Tera bisa membuat sebuah web site ketika pelajaran komputer. Daniar curiga apa Tera hanya pura pura. Tapi kenapa nilai mata pelajaran Tera selalu dibawah 80.

Daniar menatap atap kelas sambil berpikir random.
"Jika dulu manusia adalah monyet apa monyet dulu adalah manusia?"

Seperti itulah keseharian Daniar ketika tidak melakukan apa-apa. Pertanyaan itu timbul tiba-tiba membuat Daniar saja heran kenapa dirinya kepo sekali tentang hal yang tidak berguna.

Tera meletakkan es cekek di dahi Daniar membuat Daniar terkejut karena kedinginan.

"Pasti mikiran yang aneh aneh" ucap Tera

"Yaa begitulah" jawab Daniar seadanya

"Beberapa bulan lagi kita lulus Daniar. Lo jangan buat keributan nanti ospek di kuliahan" ucap Tera sedikit terkekeh

"Tergantung senior. Kalau ada senior so kebangetan ya gue lawan lah. Masa iya gue nunduk kaya kebo. Kalau mau jadi pemimpin itu badan tegak dan mata menatap kedepan juga—

"Udah udah. Jangan dilanjutin ini pasti bakal panjang. Liat anak anak udah pada masuk berarti pak Werto udah otw kesini" potong Tera melihat teman-temannya berlarian menuju ke tempat duduknya masing-masing.

"Ter kalau open BO dimana sih?" Ucap Daniar polos.

Tera menatap tajam Daniar bersamaan dengan pak Werto yang masuk kedalam kelas. Tera hanya mengelus dada karena pertanyaan random itu keluar begitu saja.

"Gue butuh duit untuk bertahan hidup" lanjut Daniar.

Hal itu membuat Tera mencubit kecil tangan Daniar karena kesal dengan pertanyaan aneh. Daniar teriak sakit. Pak Werto menatap Daniar yang berdiri sambil mengelus tangan.

"Daniar ada apa?"

"Emm.." semua murid menatapnya. Sedangkan Tera menunduk.
"Apa Dunia Paralel itu ada pak?" Ucap Daniar begitu saja

Pak Werto membenarkan kacamata sambil meletakkan buku yang berjudul Sejarah Indonegia.

"Menurut beberapa ahli ada banyak teori tentang paralel. Kamu bisa membaca itu di buku atau internet. Karena pembahasan pelajaran hari ini tidak berkaitan dengan Paralel"

Daniar duduk, pertanyaan itu emang terlontar begitu saja karena malu jika dirinya yang tiba-tiba berdiri dan membuat suasana aneh. Well Daniar ga suka diremehkan.

"Random ya" bisik Tera tersenyum licik.

🌏🌍





 Daniar Areta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniar Areta

Tera Amanda Agung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tera Amanda Agung



Terimakasih sudah membaca🌸
Harap memberi ⭐️ agar L semangat🔥🔥

PINTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang