Akashi dan sebagian pasukan kembali ke kerajaan sedang Midorima menemani Takao dan Arima sampai keadaan sang pangeran terakhir itu benar benar pulih.
"Takao-ouji bangunlah nodayo" suatu pagi beberapa hari setelah kepergian Emperor Akashi Seijuuro,
"Ayah tak kan bangun sampai pukul 10 nodayo" ucap Midorima Arima,
"Arima kau ada di sini juga nodayo?" ucap Midorima,
"Emp, koki tou-san menyuruhku membawakan ini, nodayo" ucap Arima tak mengerti kalau itu adalah sarapan untuknya,
"Arima, itu adalah sarapan untuk mu, nodayo.
Memang biasanya siapa yang akan memberikanmu makan selama ini nodayo?" ucap Midorima meletakkan sarapan untuk takao di meja dekat kasur dan mendekati sang anak.
"Kami biasanya makan saat sore tiba, nodayo.
Sepulang aku bermain ( menyelinap ke luar menara)" ucap Arima polos,
"Sehabis pulang bermain, nodayo?
Memang berapa kali kalian makan selama ini nodayo?" ucap Midorima berjongkok di hadapan sang anak,
"Satu roti berdua dalam satu-" ucap Arima polos,
"Shin-chan kau sudah di sini?" ucap Takao memotong ucapan Arima kecil.
"Takao-ouji, sepertinya setelah ini kita harus berbicara nodayo" ucap Midorima dengan suara beratnya, mencoba meyakinkan kalau dia tengah menahan amarah.
"Shin-chan? Midorima-sama?" mencoba menenangkan Midorima agar dia tidak kena marah,
"Tou-sama? Apa tou-sama marah nodayo?" ucap Arima kecil.
"Apa yang kau katakan tentu saja tidak nodayo" ucap Midorima,
Midorima tak bisa menunjukkan perasaannya yang khawatir lebih dari ini, bisa bisa Arima salah mengartikannya, karena itu Midorima mulai tersenyum lalu mengangkat tubuh kecil Arima dan mulai menikmati sarapan mereka.
"Setelah kalian sehat, kita akan segera kembali ke rumah, nodayo" ucap Midorima,
"Tapi bukankah Arima sudah di rumah, nodayo?" ucap Arima kecil.
"Iie, nodayo.
Ini adalah penjara, kerajaan Shutoku adalah penjara nodayo, ingat itu nodayo.
Rakuzan akan menjadi rumah baru kalian, nodayo" ucap Midorima,
"????"
"Pfttt, Shin-chan, Arima masih terlalu kecil untuk mengerti hal itu" ucap Takao akhirnya.
.
.
.
Di kerajaan Rakuzan akhirnya, Akashi dan sebagian pasukannya tiba di gerbang istana Rakuzan."Tou-sama, okaeri" ucap Akashi Seiji sang putra mahkota.
"Okaeri, yang mulia" ucap Baron Kuroko, di ikuti para petinggi kerajaan lainnya.
"Hmp!?
Putra mahkota, apa kau sudah baik baik saja, hmp?
Lihat aku datang membawa kemenangan dan kehancuran negara negara yang dahulu menjadi penyebab kita kehilangan Seiya-ouji" ucap Akashi Seijuuro sang Emperor.
"Iya, aku tahu.
Arigatou Tou-sama, karenanya aku bisa bangkit kembali" ucap Seiji yang mengingat masa kejiwaannya terganggu akhibat kehilangan sang adik.
"Dan Baron, ternyata masih hidup" ucap Akashi melirik ke arah Kuroko,
"Iya yang mulia, dia lah yang membantu Seiji-ouji selama yang mulia pergi" ucap Shuzo sang kaki tangan kepercayaan Akashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce Villain Emperor
Romancecerita mengenai calon mahasiswa yang tiba tiba harus menemui ajalnya di hari pertama dia masuk kampus akibat kecelakaan lalulintah, dan terbangun di tengah medan perang tanpa tahu ini adalah kehidupan keduanya setelah kematian, kuroko tanpa sengaja...