part 1

60 13 10
                                    

anak usia empat tahun itu, berjalan menuju taman depan rumahnya. hujan deras semalam membuat taman beralas tanah itu penuh lumpur.

"wahh ada lumpulnya yeyeye" senangnya.

" lumpul.. lumpul .. lumpul .. nanti besar mau jadi apa?" nyanyinya sambil duduk diatas lumpur dan menciprat- cipratkannya.

Sera Diandra Putri brahmana, anak semata wayang keluarga brahmana. bocah dengan suara cadelnya itu membuat gemas siapa saja yang melihatnya. kulit putih susu, pipi merah merona, bibir pink love dan rambut kuncir duanya yang khas menjadi daya tarik tersendiri.

"ihh lumpulnya ndak jawab." kesalnya dengan bibir mengerucut lucu.

"ngapain kamu disini?" tanya anak itu selidik.

"main, emangnya nggak boleh kalo sela disini?" katanya dengan mata memerah ingin menangis.

"nggak boleh" jawabnya asal.

"hiks.. hiks mamaa..." tangis sela kencang.

"nggak usah nangis! cengeng"

"sela nggak mau belteman lagi sama kamu!" ucapnya sambil mengusap ingus yang keluar dari hidungnya.

"terserah aja" ucapnya pergi.

Sera berjalan membuka pagar rumahnya dengan keadaan yang menyedihkan, tubuh penuh lumpur serta coretan ingus yang sudah mengering.

"bun.. bundaa..ayolah bun.. nanti malam ya? burung ayah udah lama nggak masuk kesarangnya ini .." rengek ayah sera yang duduk diruang tamu.

"apasih yah, nggak usah ganggu bunda lagi main toktok deh" kesal bundanya.

Sera yang mendengar pembicaraan orang tuanya itupun bergegas memasuki rumah."bunda.. ayah.. sela pulang!" teriak sera.

"ya ampun sela jangan teriak- teriak!" balas bundanya.

"sayang kamu juga teriak loh itu" tegur sang suami.

"heehehe kelepasan yah, eh itu kenapa baju kamu kotor kayak gitu dek astaga!" ucap bunda geleng- geleng kepala.

"tadi sela habis main lumpul di ditaman, telus ya bun kak pong usil sela main disana. dasadasak pong  nakal, awas aja sela sebalin lahasianya ,uhh kesellll." cerita sera panjang kali lebar kali tinggi eh kok jadi rumus luas persegi panjang. lanjut..
sang bunda hanya geleng - geleng kepala mendengar aduan sang anak, kenapa sera tidak pernah akur dengan tetangganya itu?
hah? tetangga ? hayo siapa?

"yaudah, sana gih sera mandi biar cantik lagi." bujuk sang bunda.

"ok bunda. oh iya sela lupa, ayah! ayah punya bulung balu ya? mana? sela mau liat dong yah" tanya sera tak sabaran. sang ayah yang sedang duduk manis sambil minum kopi langsung tersedak mendengar pertanyaan dari sang anak.

"uhukk uhukkk... ayah nggak beli burung kok dek."

"tapi tadi sela dengel bulung ayah belum masuk kesalangnya loh." Mampus!! sang istri sudah menatapnya tajam, sudah tidak ada jalan lagi."ayah pergi kerumah pak RT dulu ya." ucap sang ayah sambil lari keluar rumah, sebelum mendapat amukan dari sang istri.

"ihh kok ayah pelgi." ucap sera kecewa.

" udah sana sera mandi." ucap sang bunda sambil menahan emosi yang akan meluap- luap. sera pun akhirnya menuruti ucapan sang bunda menuju ke kamarnya untuk mandi.

***

malam harinya, Tok tok tok pintu utama rumah sera diketuk dari luar siapa gerangan...

"eh ada apa nih malam - malam kesini?" tanya bunda sera kepada sang tamu.

"maaf ya ganggu waktunya, aku mau titip anak aku sebentar boleh nggak?" tanya tamu wanita.

"oh.. ya bol-- "nggak boleh. emang kalian mau kemana sampe nitipin anak? dikira sini panti asuhan apa" potong ayah sera. sang tamu pria sudah menebak dan hanya mendengus kesal. cubitan pun tak terelakan ,"aww... aww sakit bunda..." rengek ayah sera namun tak ditanggapi oleh sang istri."biarin" ucap sang istri tanpa suara. sedangkan anak yang akan dititipkan sudah masuk kerumah itu tanpa malu karena didorong oleh sang ayah.

"gue titip anak bentar ya bro, nanti kalau gue belum jemput berarti nginep dirumah lo dulu ya. yuk yang kita kencan." ucapnya merangkul sang istri yang sedang meminta maaf kepada pemilik rumah karena ucapan sang suami. bunda sera malah nurut - nurut saja, sedangkan sang suami sudah  mengeluarkan sumpah serapahnya dan masuk ke rumah mengikuti sang istri. gagal sudah semua rencananya tidak dapat jatah plus tidak dapat bermanja pula dengan sang istri. nasib.. nasib..

rumah dua lantai dengan desain minimalis itu memiliki tiga kamar. disalah satu kamar, bernuansa pink terdapat bocah perempuan sedang fokus dengan kegiatannya. pintu kamar yang terbuka tidak bisa membuat sang empu beralih atensi, sang pembuka kamar pun hanya diam mengagumi pemilik kamar.

"ehmm.. hmm" dengan posisi membelakangi, sera tidak tau siapa orang yang membuka kamarnya."iya bunda bental ini sela lagi gambal, nanti sela tulun kok."

"ya udah nanti turun." kata sang pembuka kamar datar yang lansung menutup pintu dan keluar.

"eh tadi sualanya bunda? kok suala bunda jadi selem ya, ihh sela takut" merinding sela.

setelah menyelesaikan gambarnya, sera pun bergegas keluar untuk makan malam bersama orang tuanya. Tuk tuk tuk.., suara ketukan kaki sera yang menuruni tangga terburu - buru, menjadi pusat perhatian.
"sera pelan - pelan, nanti jatuh." tegur bunda, yang ditegur malah cengengesan masih tetap berlari menuju meja makan.

"wahh ada ayam kecap kesukaan sela, makasih bunda sela yang cantik." pujinya

"iya, duduk dulu dek. ayah mau diambilin apa?"tanya bunda kepada sang suami.

"hmm, sayur sama ikan aja kan ayamnya untuk sera." yang diacungi jempol oleh sera. akhirnya bunda pun mengambilkannya dan setelah itu beralih mengambilkan untuk sera. saat hendak makan seseorang berjalan mendekati meja makan yang sedari tadi di kamar mandi.

"eh bunda sampe lupa, kakak mau makan apa?" tanya bunda

"kakak? kakak siapa bunda?" beo sera seraya mengikuti arah pandangan sang bunda.

"ihhhh kamu!"

*** ih ih kenapa sih sera? hayoo siapa yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** ih ih kenapa sih sera? hayoo siapa yaaa

....

gimana part ini suka nggak?

maaf ya kalau banyak typo atau salah penulisan. udah mau sampe 1000 kata aku usahain updatean selanjutnya lebih panjang.

sebenarnya aku tuh sedih kok belum ada yang baca tapi ya udah nggak papa aku tetep akan lanjut terus ceritanya

semoga kalian bisa mengenal cerita pertama ku yang gj ini y kawan. ok bye stay tune jangan lupa masukin ke perpus kalian.

jangan lupa vote

follow and comment

@arnmillear24 follow juga instagramku ya untuk tau next chapter...

dan jangan lupa ajak temen - temen yang lain baca ceritaku ini hehehe

SERANDIO  (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang