Sorry baru up t___t, jangan lupa votmen
Jaemin tersenyum dan melambaikan tangan guna menjawab sapaan Jeno. Jujur, jaemin sangat senang karena rumahnya berdekatan dengan jeno. Jeno sangat perhatian kepadanya, ia selalu siap mendengar keluh kesahnya.
Jaemin menutup jendela kamarnya, ia mengerjapkan mata. Seperti nya ia sudah lelah, ia membaringkan badan dan menutup mata.
Selamanya.
GA! BOHONGAN!
Langit cerah, matahari mulai menampakkan diri nya. Jaehyun membangunkan jaemin, membuka jendela kamar jaemin,dan menggoyangkan tubuh jaemin.
Jaemin terbangun dan langsung melaksanakan acara mandinya. Selesai mandi ia segera mengganti pakaian rumah dengan seragam sekolah, lalu ia turun kelantai dasar.
"Pagi kak" jaemin tersenyum bersemangat karena melihat makanan favorit nya di meja makan, mie instan. Ya! Mie instan! Jaemin sering memakan makanan itu, ntah karena dia suka, atau... Dia bunuh diri dengan cara halus.
"Pagi juga, maaf ya dek. Adanya mie instan, habisnya abang bingung harus memasak apa, biasanya kamu yang masak tapi karena kemarin kamu tidur terlalu malam.. kakak ga tega bangunin kamu"
"Huum! Gapapa kak! Jaemin suka sama mie instan!"
"Tapi jangan sering-sering makan mie instan"
"Iywa" Jaemin menjawab dengan mulut yang penuh dengan mie.
"Kak, adek kangen bunda"
"Oke, nanti ke makan bunda ya?"
"IYAA!"
Disekolah~
Kini ia sudah berada di sekolah, yang pasti di antar oleh kakak nya.
"Kak, hati hati di jalan yaa"
"Iya. Belajar yang rajin"
Jaemin mengangguk semangat. Ia memasuki sekolah dengan senyuman yang manis sekali, Tak sedikit siswi disana teriak.
"Aaaaa jaemin manis banget"
"Jaemin manis banget ya Allah"
"Bismillahirrahmanirrahim dengan izin Allah dan restu mama papa"
Dan masih banyak lagi. Tapi juga ada anak yang tak menyukai jaemin
"Apasih najis, sok kegantengan"
"Ew"
Tapi jaemin tak menghiraukan ucapan itu, yang penting hari ini dia sedang bersemangat.
"Pagi jaemin~" Renjun, haechan. Ya mereka menyapa Jaemin dengan senang! Jarang jarang jaemin akan tersenyum di luar.
"Tumben banget nih si nana senyum, mana manis banget kagi" haechan menggoda jaemin membuat empunya malu.
"Aku seneng banget karena nanti aku bakan ke makan bunda!" Jaemin berseru keras
Hanya senyuman dan anggukan dari haechan dan renjun yang terlihat. Bukan! Bukan mereka berdua tak suka! Justru mereka sangat suka jika jaemin tersenyum bahagia. Mereka hanya bingung menjawabnya.
Pulang sekolah telah tiba. Kini jaemin dan jaehyun berada di pemakaman almarhumah ibunda.
"Assalamualaikum bun.. jaehyun dan jaemin kembali" jaehyun mengucapkan salam
"Bunda, bunda kangen jaemin? Jaemin kangen bunda. Bunda kali ini kayanya Jaemin bakal cerita banyak tentang hidup jaemin" sebelum kembali melanjutkannya pembicaraan nya, jaemin menghembuskan nafas "bun... Jaemin capek bun, semua orang jahat,cuman bunda,kakak jaehyun dan jeno yang baik. Bun semesta jahat ya? Semesta berani mencabut nyawa bunda, pasti bunda kangen Jaemin. Kenapa si bu semesta jahat? Semesta tidak mengizinkan jaemin bahagia walau hanya satu detik" jaemin meneteskan air mata. Sungguh, ia sangat lelah dengan semuanya.. terutama semesta.
Jaehyun ikut meneteskan air mata, ia mengelus punggung lebar milik jaemin.
"Bun, aku pingin ikut b-bunda" jaemin sesegukan.
"Jaemin.. jangan bilang seperti itu" jaehyun menenangkan adiknya.
"Jaemin dengerin kakak, bunda pasti melihat kamu walau dari atas sana, bunda pasti ga suka lihat kamu kaya gini terlebih kamu ngomong mau jemput bunda. Jaemin kamu kuat oke?"
Jaemin tidak menjawab melainkan langsung memeluk dan menangis sekencang mungkin di dalam pelukan kakak.
Tak terasa Langit mulai gelap, Jaemin dan jaehyun pamit dari makam bunda.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCGimana? Nyambung nda? Semoga suka. Jangan lupa votemen ya kakak yang cantik/ganteng
KAMU SEDANG MEMBACA
Final [ft:Jeno] (Slow Update)
Teen Fiction"ayo lah semesta! Aku lelah! Jika memang kau tak bisa membuat ku bahagia.. AMBIL NYAWA KU!". -Jaemin "Atas dasar apa lo mau mengakhiri hidup lo? Tuhan aja masih gamau nyabut nyawa lo. Lo masih belum sempurna, jangan bunuh diri deh. LO PIKIR LO BAGUS...