Ada apa dengan Jaemin?

32 10 0
                                    

Votmen ya !

Setelah kepulangan ayah dari rumah,mereka berdua menangis dalam diam. Sungguh mereka tak percaya bahwa ayah kandungnya sendiri akan melakukan seperti itu.

Kini mereka berdua benar-benar menjaga jarak dengan ayah kandung nya. Ia bahkan sudah tidak percaya dengan kata-kata manis ayahnya.

Bisa dibilang mereka durhaka kepada orang tua, namun kekesalan mereka kepada ayahnya masih ada.

"Kak.. kita jahat sama ayah, ayo ke rumah ayah" jaemin memohon kepada kakaknya agar mau mengantarkan dia.

Jaehyun menghela nafas berat, ia tak mau melihat adik semata wayangnya tertekan dengan orang tua mereka. Ia sangat paham dengan keadaan Jaemin, walau ia tak terlalu mengerti bagaimana Jaemin, tetapi setelah jaemin mengatakan "lelah dengan semesta" ia mengerti, selama ini jaemin hanya tersenyum dengan kesedihan. Jaemin hanya berbohong kepada jaehyun. Jaemin pernah mengatakan kalimat yang membuat jaehyun yakin bahwa adiknya tidak apa "kakak aku bahagia kok hidup di dunia ini walau tanpa kedua orangtua! Aku kan kuat,aku tidak lemah", tapi nyatanya? Itu semua tidak benar adanya. Jaemin lemah, Jaemin hanya ingin Jaehyun tidak memikirkan dia.

"Kakak ih jawab!!"

Tersadar dari lamunannya, Jaehyun segera mengelus kepala sang adik

"Jangan dulu oke? Ayah..." Sebelum melanjutkan pembicaraannya, Jaehyun menghela nafas kembali "ayah pasti butuh waktu. Ayah pasti masih membenci kita". Bodoh, mengapa Jaehyun harus mengatakan itu! Itu akan membuat Jaemin terpikir masalah itu sepanjang waktu

"apa ayah membenci ku dan membenci mu??" Jaemin berusaha menahan tangisnya.

"Ng....ngga jaemin, ayah.. ayah hanya butuh waktu" sunggu! Jaehyun panik! Panik! Ia baru ingat jika Jaemin sangat overthink.

Tak ada sahutan dari adiknya. Jaemin yakin apa yang jaehyun katakan benar adanya. Ayah sehun pasti akan membenci mereka berdua.

"D..dek"

"Kak, kenapa musibah selalu datang bertubi-tubi?"

Jaehyun terdiam karena pertanyaan Jaemin. Ia bingung bagaimana cara menjawab nya, ini semua gara-gara Jaehyun. Andai dulu Jaehyun tidak meminta adik kepada ayah bundanya pasti jaemin tidak akan merasakan ini, cukup ia yang merasakan betapa sakitnya dunia.

"daripada kita memikirkan hal yang tidak penting, lebih.. lebih baik kita mengisi perut dengan makanan?"

Beruntungnya jaemin menurut, mereka segera turun menuju meja makan. Lagi dan lagi mereka memakan mie instan. Di tengah makannya jaemin merasakan perutnya seperti di tusuk benda tajam, sakit! Sakit sekali.

"Shh" Jaemin meringis sambil memegang perutnya

"eh kenapa dek"

"p..perut ku sakit"

"Kita ke dokter oke?"

"NO! Ini sudah biasa terjadi. A..aku bisa melewati nya"

Tunggu. Sudah biasa terjadi?? Berati.. berarti Jaemin sudah lama mengidap penyakit ini? Mengapa Jaehyun baru mengetahuinya?. Ah sial, kakak seperti apa aku?.

'sial, aku keceplosan'-batin jaemin

"kakak panggilkan dokter ya?"

"jangan... Please"

"Okay, tapi berhenti makan mie ya? Kakak pesenin makanan sehat"

"Ga mau.."

"Na jaemin." Kini nada bicara jaehyun menjadi dingin

"O..okay".

Percakapan berakhir. Makanan yang di pesan jaehyun untuk adiknya juga sudah sampai. Jaehyun melihat adik kesayangannya makan dengan perasaan cemas.

"Uda habis!"

"Pinter adik kakak".

Karena malam telah tiba, Mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing.

Jaemin? Apa kalian berfikir jaemin akan melakukan hal yang biasa ia lakukan pada malam hari?, Jawabannya.. tidak.

Jaemin meringis kembali karena merasakan gejolak aneh di perutnya. ia mengeluarkan keringat, berusaha mengatur nafas. Argh apa yang telah terjadi pada nya?.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Final [ft:Jeno] (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang