Enam

9 0 0
                                    

Haiii gais.... Apa kabar hari ini? Semoga selalu baik yaa..... Don't give up! Jangan lupa semangaat!!!

Okee Selamat Membaca🥰




















































Author Pov

Setelah selesai sekolah Elina dan sahabatnya pergi ke sebuah kafe. Saat melewati koridor sekolah hingga akhirnya mereka telah sampai di parkiran Elina melupakan sesuatu.

"Eh gais kalian duluan aja ke kafe nya" kata Elina

"Lah lo mau kemana dulu?" tanya Lisya yang sudah duduk di mobilnya

"Ini ada barang gue yang ketinggalan di loker sama tadi gue dipanggil bu Intan" kata Elina

"Kalian duluan aja takutnya kelamaan nungguin gue" kata Elina lagi

"Terus nanti lo naik apa?" tanya Nata

"Gampang nanti tinggal pesen ojol aja" kata Elina sambil mengacungkan jempolnya

"Lo gapapa nanti sendirian?" kata Lisya

"Ish gapapa santai aja, nanti gue nyusul kok" kata Elina

"Hufft ya udah deh kita duluan, lo hati-hati yaa" kata mereka dengan pasrah

"Siap, bye bye" kata Elina dengan melambaikan tangannya pada sahabatnya

Setelah mobil sahabatnya itu pergi dan tak terlihat lagi Elina mulai pergi untuk mengambil barang dan menemui bu Intan.

******************
Author Pov

Setelah menemui bu intan dan mengambil barangnya Elina mulai berjalan menuju gerbang sekolah.

Di sepanjang koridor sudah terlihat sepi karena semua siswa telah pulang. Dan hari sudah hampir sore membuat suasana terasa lebih menyeramkan. Hingga dirinya harus berlari, entah kenapa yang ada dipikirannya dia harus berlari. Fyi Elina sedikit trauma dengan suasana yang sepi apa lagi matahari sudah mulai bersembunyi.

Saat dirinya tiba di sebuah belokan dia tidak sengaja menabrak sesuatu yang membuat dirinya terjatuh dan tanpa disadari kakinya terkilir dan terluka.

Duaaagghhh bruuukkk

"Aduh sakit" Elina meringis kesakitan

"Eh lo kalo jalan liat-liat dong! Punya mata tuh dipake!!" bentak seseorang. Mendengar bentakan itu Elina terkejut dan mulai gemetaran. Dia juga trauma dengan bentakan² karena itu hatinya terasa sakit dan juga paksaan. Perlahan air matanya keluar

"So...so...sorry gu...gu...gue ga sengaja nabrak lo" kata Elina yg sedikit gugup dengan pandangan yang masih menunduk

"Udahlah bro, orang dia ga sengaja kok" kata salah satu temannya sambil menepuk pundaknya

"Ck bangun lo!" kata dia yang tadi membentak Elina

Elina pun bangun dan menegakkan pandangan ke arah orang yang membentaknya. Deg, seketika mata mereka sama-sama terkejut. Ternyata orang yang dirinya tabrak itu kakak kelasnya Elvan.

Elina menatapnya dengan tatapan penuh amarah sedangkan Elvan yang tadinya terkejut ternyata yang dia tabrak itu Elina kini hanya menatapnya dengan datar, tetapi entah apa yang ada dipikirannya.

"Lo gapapa kan?" kata Zhafran ya temennya Elvan, dia yang tadi membela Elina. Elina yang tadi sedang menatap ke arah Elvan beralih menatap ke arah Zhafran

"I..iya gue gapapa kok kak" kata Elina sedikit menahan rasa sakit.

"Eh tapi itu lutut lo berdarah" kata Zhafran lagi sambil menunjuk ke arah lutut Elina dan diikuti oleh temennya yang lain termasuk Elvan

"Eh?" Elina melihat lututnya sedikit terkejut pantas aja terasa perih

"Gapapa kok kak, cuma dikit ini darahnya" kata Elina dengan sedikit tersenyum

"Yakin?" kini Abian mulai bersuara dan terdengar dingin. Elina yang mendengarnya langsung mengangguk.

"Udahlah dia bilang gapapa kan, ya udah, kita cabut" kata Elvan yang terdengar sangat cuek

"Ck ya lo tanggung jawab kek" kata Zayden sambil mengeleng2kan kepalanya, zayden ga habis pikir dengan kelakuan temennya ini.

"Tanggung jawab apaan, orang gue ga ngapa²in" bela Elvan

"Tapi lo bikin kakinya luka" kata Zayden. Sabar sabar ya zay

"Ck lukanya ga parah kok, dia juga masih bisa berdiri tuh" bela Elvan

"Iya tapi lo salah, bantuin kek ngobatin lukanya" kata Zhafran

"Ya kan dia yang nabrak gue" Elvan tetap pada pendiriannya yang merasa bahwa dirinya tidak salah

"Ga gentle banget jadi cowok lo" kata Zhafran

Elina yang mendengar perdebatan mereka hanya terdiam tanpa suara. Dia tidak tau harus mengucapkan apa lagi. Hingga dirinya sudah pusing mendengarkan perdebatan mereka akhirnya bersuara.

"DIIAAAAAAMMMM UDAH CUKUP!!!" Teriak Elina penuh amarah. Mereka semua terkejut. Seketika mereka yang sedang berdebat terdiam.

"Udah gue gapapa, gue bisa jalan, dan lo dasar ga punya hati! Gue juga ga butuh lo obatin" sambil meunjuk ke arah Elvan yang masih terkejut. Elina pergi meninggalkan mereka dengan jalan yang sedikit tertatih-tatih. Mereka masih menatap ke arah Elina ada yang menatap kagum, amarah, terkejut dan biasa saja.

"Baru kali ini gue ketemu cewek yang berani sama lo!" kata Zayden dan juga Zhafran sambil mengeleng²kan kepalanya.

"Udah buru cabut!" kata Elvan dengan tatapan penuh amarah




































































Oke sampe di sini dulu up nya
Makasih udah nunggu dan support ceritanya😉🥰 Jangan lupa tekan bintang, dan kasih komentarnya...

See you next up.....






Takdir Dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang