Bagian 18

1.5K 244 30
                                    

Vote dan komen

Happy reading

*****

"Jisoo."
Kompak Eunseo dan Bona

"Juyeon, Bona." Ucap Jisoo pelan dan datar

Mereka bertiga bertatapan, Jisoo dengan tatapan nya yang tajam, Eunseo dengan tatapan terkejut, dan Bona dengan tatapan penuh kerinduan dan rasa bersalah.

"Ji..." Lirih Bona

Jisoo memalingkan wajahnya enggan menatap pasangan itu, terlebih si wanita.

"Wahh.. Imo dan Samchon kenal Daddy nya Winter ya?" Sela Winter terkejut. "Daddy, apa Daddy seorang idol? Sepertinya semua orang mengenal Daddy."lanjutnya bercanda, dia tidak mengetahui bahwa ketiga orang dewasa dihadapannya itu sedang dalam mode serius.

"Winter, ayo kita pulang!" Ucap Jisoo datar seraya menarik tangan Winter

"Tapi dad–"

"Daddy bilang pulang ya pulang!!" Ucap Jisoo penuh penekanan

Winter melengkungkan bibirnya dan menurut saat Jisoo menarik tangannya menjauh dari Bona dan Eunseo.

"Maaf."

-
-

Diperjalanan Winter duduk diam memperhatikan jalan dari balik jendela mobil. Setelah tadi Jisoo menarik tangannya, Winter tidak berbicara atau sekedar bertanya pada daddy-nya itu karena dia tidak mau Jisoo menjadi marah padanya.

Jisoo melirik sekilas pada putrinya itu lalu menghela nafas pelan, dia jadi merasa bersalah karena acara jalan-jalan nya harus terhenti sebab suasana hati nya yang berubah setelah bertemu dengan dua orang yang sangat tidak ingin Jisoo lihat lagi.

"Kamu marah dengan daddy, sayang?" Tanya Jisoo saat mobil mereka berhenti di lampu merah

"Engga kok dad, Winter ga marah." Jawab Winter pelan

"Daddy minta maaf ya nak, mau kan maafin Daddy?"

Winter mengangguk,

"Eum.. sebagai ganti jalan-jalan kita yang gagal, gimana kalau kita jemput mommy Jen dicafe? Kamu mau?" Usul Jisoo

Wajah Winter berubah antusias mendengar nama Jennie, "mau, mau dad! Ayo kita ke Cafe nya aunty." Ucapnya semangat

Melihat perubahan anaknya itu membuat Jisoo tersenyum.

"Tapi sebelum kesana, kamu tanya dulu ke aunty, takutnya mommy Jen lagi banyak kerjaan." Ucap Jisoo tanpa menoleh karena lampu sudah berubah hijau.

Winter mengangguk lalu mengambil ponsel milik Jisoo di saku jas daddy-nya itu atas izin Jisoo.

Winter segera menelepon Irene,

"Halo aunty?"

"Hai sayang."

"Aunty ada di cafe?"

"Tidak, aunty sedang keluar dengan uncle bear, kenapa sayang?"

"Winter sama Daddy mau ajak mommy Jen pulang, boleh?"

Irene terkekeh diseberang sana,
"Tentu boleh sayang. Lagi pula Cafe sedang sepi, jadi kalau yang jaga dicafe berkurang satu, ga ada masalah."

"Jadi boleh aunty?"

"Eung, apa sih yang engga buat ponakan aunty ini."

"Hihi terimakasih aunty, bye."

YOU & METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang