Bab 9

682 53 1
                                    

TOLONG VOTE-NYA YA SANGAT DIHARAPKAN UNTUK MENGAPRESIASI KARYA INI.

TERIMA KASIH

"Aku minta maaf sebelumnya pada kalian karna mengajak untuk berkumpul di saat karantina begini, karna ada hal sangat genting yang harus dibicarakan hari ini juga. Kalian tenang saja, semuanya telah mendapat izin dari agensi serta staf kenegaraan"

Sepulang dari LA, benar-benar baru pulang, tanpa istirahat terlebih dahulu, RM langsung menghubungi semua member minus Suga untuk berkumpul di dorm mereka, tentunya usai melakukan swab PCR dadakan di lobby dorm.

Atmosfer dorm yang biasanya ramai bagai pasar malam, kini mendadak senyap bagai kuburan. Situasi semakin mencekam karena bukan hanya member yang datang, melainkan juga kedatangan Bang Si Hyuk selaku CEO HYBE, serta Lee Hyun selaku manager utama BTS.

"Aku rasa kalian tahu kita akan berdiskusi tentang apa, bukan begitu Jungkook-ssi?" tegas RM, kemudian menatap tajam tepat ke arah Kookie

Semua orang langsung memusatkan pandangan ke arah Kookie. Para member gusar, wajah mereka pucat pasih. Tae balik menatap tajam ke arah RM, sedangkan Kookie hanya mampu menunduk, ia tidak berani menatap sang Leader.

"Pertama, tolong jelaskan permainan macam apa yang tengah kalian lakukan? Apa menurut kalian ini lucu?" tanya RM penuh penekanan, matanya melawan tatapan Tae yang tajam mematikan

"Aku tidak merasa sedang bermain-main" tungkas Tae dingin

"Lalu bagaimana seorang PRIA bisa HAMIL?!" tegas RM tak kalah dinginnya sampai-sampai seluruh tubuh member lain membeku di tempat tak berani bergerak

"Jungkook mengalami kondisi langka yang disebut Persistent Mullerian Duct Syndrome di mana ia memiliki alat produksi wanita, meski ia sepenuhnya pria tulen" ujar Jin membantu menjelaskan agar suasana tidak terlalu tegang

"Kenapa hanya aku yang tidak diberitahu masalah ini? Bahkan Suga saja sudah diberitahu. HAH?!" bentak RM dengan nada mulai naik, ia menatap lekat ke arah Jin

"..."

Semuanya tidak bersuara, Kookie semakin meremat kedua tangannya takut bercampur gugup, perutnya juga mulai terasa mengeras dan sakit. Tae yang paham jika kekasihnya sedang di bawah tekanan segera memeluk dan mengusap punggungnya pelan.

"Apa fungsiku di sini? Apa aku sudah tidak ada harganya bagi kalian? Segitu tidak perdulikah kalian pada hatiku?"

Kecewa! Hati RM begitu lara sekaligus sedih karena menjadi member terakhir yang tahu, padahalnya sebagai pemimpin grup, ialah orang yang harusnya pertama tahu.

"Tidak Hyung. Bukan begitu... Hiks... Hiks... Hiks aku tidak bermaksud begitu"

Kookie mengangkat wajahnya yang sudah penuh air mata. Mendengar nada suara RM yang begitu terluka akan rasa kecewa yang mendominasi membuat hatinya ikut teremat sakit; ia benar-benar dirundung rasa bersalah.

RM mulai meledak, ia memutuskan untuk duduk menenangkan diri. Matanya beralih menuju Bang Pd agar mengambil alih diskusi.

"Tae. Kook. Sekarang kalian ingin kita bagaimana?"

"Aku akan membuka hubunganku ke publik, aku juga akan menjelaskan semuanya ke media" jawab Tae tanpa beban sedikit pun, dan itu membuat RM kembali terbakar amarah

Ma Baby Angel [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang